PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau memetakan daerah rawan bencana alam, seperti banjir dan longsor. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang dapat mengganggu kelancaran arus lalulintas saat mudik lebaran nanti.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Riau, M Edy Afrizal mengatakan, selain sebagai upaya antisipasi, pemetaan daerah rawan tersebut juga sebagai informasi agar masyarakat dapat berhati-hati saat melakukan perjalanan mudik Lebaran dengan selalu memantau perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Kami sedang melakukan pemetaan daerah rawan bencana banjir dan longsor, agar masyarakat dapat waspada dalam melakukan mudik Lebaran," katanya.
Dijelaskan Edy, secara umum, daerah rawan banjir dan longsor masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Misalnya, daerah rawan longsor itu di daerah perbatasan Riau dengan Sumatera Barat, seperti wilayah XIII Koto Kampar dan Lubuk Jambi dekat Kuantan Singingi.
"Namun daerah rawan longsor juga ada di Kabupaten Indragiri di ruas jalan lintas Rengat-Tembilahan, tapi di sana bukan longsor dari bukit. Tapi longsor akibat abrasi sungai," ujarnya.
Sedangkan daerah rawan banjir, terdapat di Kabupaten Pelalawan, Kuantan Singingi Kampar, dan Rokan Hulu.
"Kalau banjir pasang besar lair aut (rob) itu biasanya di daerah pesisir. Tapi ini tidak termasuk daerah rawan untuk lintasan mudik," sebutnya.
Namun yang perlu diantisipasi adalah mudik menggunakan transportasi laut, sebab menurut Edy Afrizal, saat ini cuaca tidak menentu. "Itu tetap harus diantisipasi, dengan terus memantau perkembangan dan prediksi cuaca dari BMKG sebelum melakukan perjalanan mudik Lebaran," tuturnya.(sol)