Hari Pertama, 186 Peserta Tak Hadir Langsung Gugur

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejatinya 1.900 orang mengikuti tes seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kota Pekanbaru di SKA Co Ex, Senin (17/2). Dari lima sesi yang digelar, 186 orang langsung gugur karena tak hadir. Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT memastikan, hasil tes tak bisa dimanipulasi. Bahkan dirinya pun tak bisa membantu meluluskan.

SKD pada penerimaan CPNS Pemko Pekanbaru digelar selama 10 hari di SKA Co Ex Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru. Total akan ada 16.824 orang peserta memperebutkan 246 formasi yang dibuka. Pada hari pertama ini, Wako tiba di lokasi tes sekitar pukul 09.30 WIB untuk melakukan peninjauan pelaksanaan SKD. Dia disambut Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru HM Noer MBS SH MSi MH yang sejak pagi sudah memantau jalannya pelaksanaan tes. Kepada Wako, Sekdako menjelaskan tahapan tes yang digelar kemarin.

- Advertisement -

"Hari ini ada lima sesi pak ujiannya. Satu sesi ada 380 orang peserta ujian. Tadi sesi satu dan dua ada 37 dan 40 orang tidak hadir. Kami siapkan 400 unit komputer untuk ujian Pak. Jadi kalau ada kendala, komputer cadangan siap," papar M Noer.

Firdaus kemudian mengecek panitia yang sedang bekerja. Mulai dari meja registrasi, hingga ke dalam ruangan ujian. Dia juga menghampiri peserta yang duduk menunggu sesi ujian mereka berlangsung.

- Advertisement -

"Selamat ujian ya, semoga berhasil," kata orang nomor satu di Kota Pekanbaru ini.

Usai peninjauan, Firdaus bersyukur pelaksanaan ujian sejauh ini berjalan tanpa kendala. "Alhamdulillah, antusias anak-anak kita cukup tinggi untuk bergabung di Pemko Pekanbaru. Ini terbukti dari jumlah peserta yang mencapai belasan ribu dan bersaing," katanya pada wartawan.

Melihat ketatnya persaingan dan seleksi yang dilakukan secara transparan, Firdaus yakin tidak ada celah untuk berbuat curang yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, dia mengimbau pada masyarakat, dan peserta ujian agar tidak mempercayai jika ada oknum-oknum yang mengaku bisa membantu kelulusan.

"Jangankan orang, Wali Kota saja tidak bisa membantu (meluluskan, red)," tegasnya.

Dari lima sesi pelaksanaan SKD, seluruhnya tak penuh dihadiri oleh peserta yang terdaftar. Dirincikan, pada sesi pertama, hadir 343 orang dan absen 37 orang. Sesi dua hadir 342, tidak hadir 38. Sesi tiga hadir 343, tidak hadir 37. Sedangkan sesi empat dihadiri 341 orang dan tidak hadir 39 orang serta terakhir sesi lima hadir 345 orang dan tidak hadir 35 orang.

Sekdako Pekanbaru HM Noer MBS di tempat yang sama  menyebut, pihaknya sudah sejak Ahad (16/2) sore melakukan persiapan.

"Secara umum diinformasikan, kita mulai sore kemarin kita kumpulkan sampai bagaimana mengumpulkan barang disimulasikan," ucapnya.

Panitia dalam pelaksanaan ujian sangat mewaspadai kehadiran joki. Karena itu pemeriksaan secara seksama akan dilakukan. Peserta akan diperiksa sebanyak dua kali. Yakni registrasi pertama kartunya cocok atau tidak harus dimasukkan dengan barcode yang ada. Lalu masuk ke dalam dicek lagi antara KTP dengan orangnya.

Ujian sendiri digelar pukul 08.00 WIB, peserta wajib datang satu jam sebelum pelaksanaan ujian, yakni pukul 07.00 WIB dengan mengenakan pakaian hitam putih. Peserta saat memasuki gedung sudah diperiksa. Untuk pria dengan metal detektor, sementara peserta perempuan dicek badan oleh petugas Satpol PP perempuan. Liontin serta benda lain yang tak berhubungan dengan ujian ditinggal.

"Sampai di sini mereka kami tempatkan di tenda. Satu jam sebelum mulai diperiksa. Begitu benar dia sebelum masuk diperiksa.  Tidak ada barang yang dibawa. HP, jam tangan ikat pinggang, anting kalung," urainya.

Saat menjalani tes SKD, peserta cukup membawa identitas berupa KTP-elektronik dan kartu ujiannya. Ada 30 petugas pendukung disiapkan. Selain itu akan ikut menjaga pelaksanaan tes personel dari kepolisian, Satpol PP, dinas perhubungan dan dinas kesehatan. Diungkapkan M Noer, di hari pertama, 186 orang akhirnya dinyatakan gugur langsung karena tidak hadir, ada yang sempat awalnya datang namun disuruh pulang karena tidak membawa data pendukung.

Diikuti Peserta dari Luar Kota

Dari seluruh peserta ujian SKD CPNS Pemko Pekanbaru 2019, tidak seluruhnya merupakan warga Pekanbaru. Beberapa yang Riau Pos temui ada yang berasal dari daerah tetangga. Salah satunya asal Sumatera Barat.

"Saya ikut tes untuk rekam medis. Dari Padang, tapi sudah dua tahun di sini (Pekanbaru, red)," kata Cindy, salah satu peserta ujian.

Peserta lainnya, Erik Tarigan dari Medan (Sumatera Utara). Dia mengikuti tes untuk pengelola pajak. "Ujian lancar lulus passing grade seluruhnya. Total 342. Di Medan memang belum kerja. Sekalian cari kerja di sini, sudah satu tahun tamat kuliah," paparnya.

Dalam penerimaan CPNS 2019, dari 246 formasi. Yang banyak adalah tenaga pendidikan 235 orang. Selain itu untuk tenaga kesehatan 24 orang dan tenaga teknis 87 orang.(ali)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejatinya 1.900 orang mengikuti tes seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kota Pekanbaru di SKA Co Ex, Senin (17/2). Dari lima sesi yang digelar, 186 orang langsung gugur karena tak hadir. Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT memastikan, hasil tes tak bisa dimanipulasi. Bahkan dirinya pun tak bisa membantu meluluskan.

SKD pada penerimaan CPNS Pemko Pekanbaru digelar selama 10 hari di SKA Co Ex Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru. Total akan ada 16.824 orang peserta memperebutkan 246 formasi yang dibuka. Pada hari pertama ini, Wako tiba di lokasi tes sekitar pukul 09.30 WIB untuk melakukan peninjauan pelaksanaan SKD. Dia disambut Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru HM Noer MBS SH MSi MH yang sejak pagi sudah memantau jalannya pelaksanaan tes. Kepada Wako, Sekdako menjelaskan tahapan tes yang digelar kemarin.

"Hari ini ada lima sesi pak ujiannya. Satu sesi ada 380 orang peserta ujian. Tadi sesi satu dan dua ada 37 dan 40 orang tidak hadir. Kami siapkan 400 unit komputer untuk ujian Pak. Jadi kalau ada kendala, komputer cadangan siap," papar M Noer.

Firdaus kemudian mengecek panitia yang sedang bekerja. Mulai dari meja registrasi, hingga ke dalam ruangan ujian. Dia juga menghampiri peserta yang duduk menunggu sesi ujian mereka berlangsung.

"Selamat ujian ya, semoga berhasil," kata orang nomor satu di Kota Pekanbaru ini.

Usai peninjauan, Firdaus bersyukur pelaksanaan ujian sejauh ini berjalan tanpa kendala. "Alhamdulillah, antusias anak-anak kita cukup tinggi untuk bergabung di Pemko Pekanbaru. Ini terbukti dari jumlah peserta yang mencapai belasan ribu dan bersaing," katanya pada wartawan.

Melihat ketatnya persaingan dan seleksi yang dilakukan secara transparan, Firdaus yakin tidak ada celah untuk berbuat curang yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, dia mengimbau pada masyarakat, dan peserta ujian agar tidak mempercayai jika ada oknum-oknum yang mengaku bisa membantu kelulusan.

"Jangankan orang, Wali Kota saja tidak bisa membantu (meluluskan, red)," tegasnya.

Dari lima sesi pelaksanaan SKD, seluruhnya tak penuh dihadiri oleh peserta yang terdaftar. Dirincikan, pada sesi pertama, hadir 343 orang dan absen 37 orang. Sesi dua hadir 342, tidak hadir 38. Sesi tiga hadir 343, tidak hadir 37. Sedangkan sesi empat dihadiri 341 orang dan tidak hadir 39 orang serta terakhir sesi lima hadir 345 orang dan tidak hadir 35 orang.

Sekdako Pekanbaru HM Noer MBS di tempat yang sama  menyebut, pihaknya sudah sejak Ahad (16/2) sore melakukan persiapan.

"Secara umum diinformasikan, kita mulai sore kemarin kita kumpulkan sampai bagaimana mengumpulkan barang disimulasikan," ucapnya.

Panitia dalam pelaksanaan ujian sangat mewaspadai kehadiran joki. Karena itu pemeriksaan secara seksama akan dilakukan. Peserta akan diperiksa sebanyak dua kali. Yakni registrasi pertama kartunya cocok atau tidak harus dimasukkan dengan barcode yang ada. Lalu masuk ke dalam dicek lagi antara KTP dengan orangnya.

Ujian sendiri digelar pukul 08.00 WIB, peserta wajib datang satu jam sebelum pelaksanaan ujian, yakni pukul 07.00 WIB dengan mengenakan pakaian hitam putih. Peserta saat memasuki gedung sudah diperiksa. Untuk pria dengan metal detektor, sementara peserta perempuan dicek badan oleh petugas Satpol PP perempuan. Liontin serta benda lain yang tak berhubungan dengan ujian ditinggal.

"Sampai di sini mereka kami tempatkan di tenda. Satu jam sebelum mulai diperiksa. Begitu benar dia sebelum masuk diperiksa.  Tidak ada barang yang dibawa. HP, jam tangan ikat pinggang, anting kalung," urainya.

Saat menjalani tes SKD, peserta cukup membawa identitas berupa KTP-elektronik dan kartu ujiannya. Ada 30 petugas pendukung disiapkan. Selain itu akan ikut menjaga pelaksanaan tes personel dari kepolisian, Satpol PP, dinas perhubungan dan dinas kesehatan. Diungkapkan M Noer, di hari pertama, 186 orang akhirnya dinyatakan gugur langsung karena tidak hadir, ada yang sempat awalnya datang namun disuruh pulang karena tidak membawa data pendukung.

Diikuti Peserta dari Luar Kota

Dari seluruh peserta ujian SKD CPNS Pemko Pekanbaru 2019, tidak seluruhnya merupakan warga Pekanbaru. Beberapa yang Riau Pos temui ada yang berasal dari daerah tetangga. Salah satunya asal Sumatera Barat.

"Saya ikut tes untuk rekam medis. Dari Padang, tapi sudah dua tahun di sini (Pekanbaru, red)," kata Cindy, salah satu peserta ujian.

Peserta lainnya, Erik Tarigan dari Medan (Sumatera Utara). Dia mengikuti tes untuk pengelola pajak. "Ujian lancar lulus passing grade seluruhnya. Total 342. Di Medan memang belum kerja. Sekalian cari kerja di sini, sudah satu tahun tamat kuliah," paparnya.

Dalam penerimaan CPNS 2019, dari 246 formasi. Yang banyak adalah tenaga pendidikan 235 orang. Selain itu untuk tenaga kesehatan 24 orang dan tenaga teknis 87 orang.(ali)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya