PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Indeks kepuasan peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada 2020 menunjukkan hasil yang bagus. Yakni mencapai 88,84 persen. Angka tersebut didapatkan dari nilai Walk Through Audit (WTA) Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) 2020.
"WTA adalah penilaian dan umpan balik oleh peserta kepada FKTP terkait area of improvement dari pelayanan kesehatan yang diterima oleh peserta," ujar Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Primer BPJS Kesehatan Ari Dwi Ariyani dalam Webinar Program Perbaikan Kuakitas Layanan Program JKN-KIS, Rabu (16/12).
Selain itu, Ari menuturkan pihaknya memberikan kemudahan untuk peserta dalam bentuk konsultasi dokter tanpa tatap muka. Tahun 2020, pelayanan tersebut meningkat pesat di masa pandemi."Maret 2020 dokter yang melayani telekonsultasi melalui Mobile JKN ada 149 dan Juni naik menjadi 2.979. Selanjutnya, November mencapai ada 7.293. Tercatat 3,2 juta total pelayanan telekonsultasi hingga Oktober 2020," jelasnya.
Pelayanan telekonsultasi adalah upaya peningkatan kontak antara FKTP dan peserta melalui media online, seperti aplikasi Mobile JKN, telepon, WhatsApp, Telegram, dan lain-lain.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menyampaikan ternyata pelayanan dalam jaringan efektif terlebih kepuasan masyarakat juga cukup tinggi. Ia juga mengungkapkan BPJS Kesehatan harus meningkatkan perbaikan layanan."Masyarakat selalu ingin lebih. Jadi BPJS Kesehatan tidak berpuas diri dan terus meningkatkan pelayanan," ujarnya
Dikatakan Agus, saat ini banyak aplikasi kesehatan milik swasta. Menurutnya BPJS Kesehatan juga tidak boleh kalah dalam peningkatan aplikasi kesehatan."Pemanfaatan aplikasi sangat lancar. Ini akan memudahkan evaluasi, dan lebih cepat hasilnya. Kami juga harus pikirkan kepuasan peserta," ujarnya.(das)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Indeks kepuasan peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada 2020 menunjukkan hasil yang bagus. Yakni mencapai 88,84 persen. Angka tersebut didapatkan dari nilai Walk Through Audit (WTA) Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) 2020.
"WTA adalah penilaian dan umpan balik oleh peserta kepada FKTP terkait area of improvement dari pelayanan kesehatan yang diterima oleh peserta," ujar Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Primer BPJS Kesehatan Ari Dwi Ariyani dalam Webinar Program Perbaikan Kuakitas Layanan Program JKN-KIS, Rabu (16/12).
- Advertisement -
Selain itu, Ari menuturkan pihaknya memberikan kemudahan untuk peserta dalam bentuk konsultasi dokter tanpa tatap muka. Tahun 2020, pelayanan tersebut meningkat pesat di masa pandemi."Maret 2020 dokter yang melayani telekonsultasi melalui Mobile JKN ada 149 dan Juni naik menjadi 2.979. Selanjutnya, November mencapai ada 7.293. Tercatat 3,2 juta total pelayanan telekonsultasi hingga Oktober 2020," jelasnya.
Pelayanan telekonsultasi adalah upaya peningkatan kontak antara FKTP dan peserta melalui media online, seperti aplikasi Mobile JKN, telepon, WhatsApp, Telegram, dan lain-lain.
- Advertisement -
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menyampaikan ternyata pelayanan dalam jaringan efektif terlebih kepuasan masyarakat juga cukup tinggi. Ia juga mengungkapkan BPJS Kesehatan harus meningkatkan perbaikan layanan."Masyarakat selalu ingin lebih. Jadi BPJS Kesehatan tidak berpuas diri dan terus meningkatkan pelayanan," ujarnya
Dikatakan Agus, saat ini banyak aplikasi kesehatan milik swasta. Menurutnya BPJS Kesehatan juga tidak boleh kalah dalam peningkatan aplikasi kesehatan."Pemanfaatan aplikasi sangat lancar. Ini akan memudahkan evaluasi, dan lebih cepat hasilnya. Kami juga harus pikirkan kepuasan peserta," ujarnya.(das)