PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pengerjaan proyek pemasangan pipa air minum di Jalan Tuanku Tambusai tepatnya di simpang Jalan Duyung kembali mendapatkan keluhan dari masyarakat. Pasalnya, pengerjaan proyek air minum itu membuat badan jalan menjadi sempit dan dikeluhkan oleh para pedagang yang berjualan di dekat lokasi pemasangan instalasi pipa air bersih tersebut.
Pantauan Riau Pos, Senin (15/7) di depan Jalan Duyung Kecamatan Marpoyan Damai tampak pengerjaan penanaman pipa air bersih kembali dilakukan menggunakan satu unit alat berat.
Sejumlah pekerja tampak melakukan proses pemasangan pipa yang cukup kecil dengan membobok badan jalan dengan ukuran yang sangat panjang dan lebar puluhan centimeter saja.
Meksi galian tidak terlalu lebar, namun masyarakat sekitar mengeluhkan kondisi badan jalan yang rusak dan mengganggu proses berdagang mereka. Pasalnya, akibat galian tersebut akses jalan menuju ke tempat usaha mereka tertutup karena lubang galian menganga di badan jalan protokol tersebut.
Salah seorang pedagang kelontong di depan toko printing Santi mengaku harus menutup usahanya selama sehari, karena proses pengerjaan penanaman pipa yang berada di depan tokonya.
Ia merasa tergganggu karena pipa yang ditanam tidak langsung diikuti dengan proses penimbunan dan pengaspalan badan jalan, sehingga banyak kendaraan yang ingin berbelanja di tokonya terperosok ke lubang yang hanya di timbun sementara.
Ia memang berharap air bersih tersedia di Kota Pekanbaru. Namun ia berharap proses penanaman pipa air minum bisa disegerakan dan rekondisi badan jalan bisa kembali dilakukan agar tidak mengganggu usaha masyarakat di sekitar lokasi.
”Saya maunya ini langsung ditutup, tapi rupanya masih digali. Jadi akhir pekan kemarin tidak jualan lah kami. Hari ini jualan sudah ditimbun seadanya. Saya kira langsung diaspal kembali,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan salah seorang pejalan kaki Rusdi yang mengaku harus bersinggungan langsung dengan badan jalan yang padat arus lalu lintas lantaran di sekitar trotoar dan badan jalan penuh dengan alat dan pipa air minum yang diletakkan oleh para pekerja.
Ia berharap proses pengerjaan proyek ini bisa segera diselesaikan, dan mengembalikan hak pejalan kaki seperti semula.
”Bagaimana kami lewat lagi. Kalau trotoar saja dipakai untuk tempat pipa dan alat air bersih. Tentu satu-satunya cara dengan bersinggungan langsung sama pengendara sepeda motor dan mobil. Kami berharap ini bisa cepat selesai lah, karena sudah sangat mengganggu kenyamanan dan hak kami sebagai pengguna trotoar juga tergadaikan,” ucapnya.
Sementara itu, saat di lokasi, salah seorang pekerja dari PT KJA Jaya Abadi Sukarta mengaku proses pengerjaan pemasangan pipa air minum ini dilakukan di sepanjang Jalan Tuanku Tambusai.
Di mana saat ini pihaknya melakukan pemasangan pipa air minum berukuran 4 inchi yang dipasang dengan membobok badan jalan sepanjang beberapa meter tanpa putus.
”Ini berhubungan ada saluran besar di dalam, makanya pemasangannya menggunakan cangkul sedalam 50 cm lebih. Kemudian badan jalan yang sudah dipasang pipa langsung ditutup menggunakan sisa bahan galian yang ada,” ucapnya.
Saat ditanyakan apakah lokasi penggalian akan dilakukan di badan jalan yang sudah diperbaiki. Ia membenarkan hal tersebut. Karena lokasi tersebut masuk dalam tempat pemasangan pipa air minum.
”Iya masuk juga jalan yang diperbaiki itu. Karena kan masuk dalam jalur penanaman pipa. Kalau keluhan masyarakat ya biasalah ya. Karena kan ini badan jalan kami bongkar. Tapi kan nanti sudah selesai kami rekondisi ulang lagi. Makanya kami selalu meminta maaf dulu kepada masyarakat di sekitar sini karena proses pengerjaan proyek ini bakalan mengganggu kenyamanan mereka,” katanya.
Terpisah, saat dikonfirmasi, Business Manager PPTR Lukman mengaku pihaknya akan melakukan peninjauan kembali ke lapangan terhadap keresahan yang dirasa oleh masyarakat tersebut. ”Kami coba tinjau kembali di lapangan dulu ke area yang dimaksud,” ucapnya.(yls)
Laporan PRAPT DWI LESTARI, Kota