Jumat, 22 November 2024

Waspadai Penipuan Berbasis Online

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Polda Riau melalui Subdit V Ditreskrimsus Polda Riau mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati penipuan berbasis online. Sebab, peningkatan ekonomi yang terjadi pasca Idulfitri, menjadikan pelaku penipuan semakin masif melakukan aksinya.

Hal ini sebagaimana diungkapkan Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Riau Kompol Fajri, Senin (15/4). Dikatakan Kompol Fajri, pascalibur Idulfitri pihaknya aktif melaksanakan patroli siber. Hal ini guna menekan dampak negatif dari media sosial. Seperti penipuan.

- Advertisement -

“Memang pascaidulfitri ini perekonomian masyarakat meningkat. Perputaran uang saat Idulfitri sangat tinggi. Pedagang yang omzetnya bisa berkali-kali lipat. Pegawai yang menerima THR. Nah kondisi ekonomi ini kerap dimanfaatkan para pelaku penipuan untuk melancarkan aksinya,” sebut Kompol Fajri.

Baca Juga:  JCH Berangkat Mulai 8 Juli

Dia menambahkan, para penipu via online saat ini memiliki beberapa metode. Di antaranya scaming (pencurian data akun keuangan), metode pemenang undian, penerima hadiah dari bank dan berbagai modus serupa. Salah satu cara mengantisipasinya ialah dengan tidak menghiraukan berbagai telfon, pesan yang datang dari nomor tidak dikenal.

“Biasanya nanti akan ada yang mengirimkan link. Itu bisa jadi penipuan dengan metode scaming. Kemudian kalau yang via telfon biasanya dia berpura-pura meminta kita memperbarui aplikasi banking, atau meminta nomor OTP aplikasi banking, jangan pernah hiraukan,” sebutnya.

- Advertisement -

Selain memberikan imbauan, pihaknya terus memantau dunia maya dan menindak tegas para pelaku penyebaran hoaks. Fajri mengatakan hoaks dikhawatirkan dapat memicu polarisasi dan keresahan di tengah masyarakat.

Baca Juga:  Bareskrim Polri Dalami Aliran Dana Hasil Love Scamming

“Kita selalu mengimbau masyarakat agar jangan mudah terpancing dengan video maupun berita-berita yang belum diyakini kebenarannya,” kata Fajri.

Patroli siber bertujuan untuk mencegah masyarakat menjadi korban dan pelaku kejahatan dunia maya. Fajri meminta agar masyarakat memerhatikan judul informasi yang didapat dari media sosial. Sebab, berita palsu biasanya memiliki judul yang mengejutkan dan provokatif.

“Bagi akun-akun yang terindikasi penipuan, kami akan langsung tindak. Bisa di take down, bahan di lakukan penyelidikan untuk menangkap para pelaku,” pungkas Fajri.(gem)

Laporan AFIAT ANANDA

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Polda Riau melalui Subdit V Ditreskrimsus Polda Riau mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati penipuan berbasis online. Sebab, peningkatan ekonomi yang terjadi pasca Idulfitri, menjadikan pelaku penipuan semakin masif melakukan aksinya.

Hal ini sebagaimana diungkapkan Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Riau Kompol Fajri, Senin (15/4). Dikatakan Kompol Fajri, pascalibur Idulfitri pihaknya aktif melaksanakan patroli siber. Hal ini guna menekan dampak negatif dari media sosial. Seperti penipuan.

- Advertisement -

“Memang pascaidulfitri ini perekonomian masyarakat meningkat. Perputaran uang saat Idulfitri sangat tinggi. Pedagang yang omzetnya bisa berkali-kali lipat. Pegawai yang menerima THR. Nah kondisi ekonomi ini kerap dimanfaatkan para pelaku penipuan untuk melancarkan aksinya,” sebut Kompol Fajri.

Baca Juga:  Pastikan Tak Ada Penggunaan Aset Pemerintah

Dia menambahkan, para penipu via online saat ini memiliki beberapa metode. Di antaranya scaming (pencurian data akun keuangan), metode pemenang undian, penerima hadiah dari bank dan berbagai modus serupa. Salah satu cara mengantisipasinya ialah dengan tidak menghiraukan berbagai telfon, pesan yang datang dari nomor tidak dikenal.

- Advertisement -

“Biasanya nanti akan ada yang mengirimkan link. Itu bisa jadi penipuan dengan metode scaming. Kemudian kalau yang via telfon biasanya dia berpura-pura meminta kita memperbarui aplikasi banking, atau meminta nomor OTP aplikasi banking, jangan pernah hiraukan,” sebutnya.

Selain memberikan imbauan, pihaknya terus memantau dunia maya dan menindak tegas para pelaku penyebaran hoaks. Fajri mengatakan hoaks dikhawatirkan dapat memicu polarisasi dan keresahan di tengah masyarakat.

Baca Juga:  Polisi Patroli Siber 24 Jam

“Kita selalu mengimbau masyarakat agar jangan mudah terpancing dengan video maupun berita-berita yang belum diyakini kebenarannya,” kata Fajri.

Patroli siber bertujuan untuk mencegah masyarakat menjadi korban dan pelaku kejahatan dunia maya. Fajri meminta agar masyarakat memerhatikan judul informasi yang didapat dari media sosial. Sebab, berita palsu biasanya memiliki judul yang mengejutkan dan provokatif.

“Bagi akun-akun yang terindikasi penipuan, kami akan langsung tindak. Bisa di take down, bahan di lakukan penyelidikan untuk menangkap para pelaku,” pungkas Fajri.(gem)

Laporan AFIAT ANANDA

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari