Sabtu, 2 Agustus 2025

Dijatah Rp253 M, Diskes Fokus Penanganan Covid-19

PEKANABRU (RIAUPOS.CO) – Alokasi dana Rp253 miliar pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru tahun 2022 didapatkan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru. Anggaran ini akan difokuskan pada penanganan Covid-19.

Selain dari APBD murni 2022, alokasi anggaran tersebut juga bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Diuraikan Plt Kepala Diskes Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra, Kamis (14/10), alokasi anggaran ini terbagi untuk beberapa kegiatan. Tidak hanya pada dinas kesehatan sendiri, tapi juga termasuk biaya operasional Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani. "Untuk gaji saja berkisar Rp169 miliar, ada operasional, di situ ada untuk operasional RSD Madani juga. Termasuk untuk penanganan Covid-19," urainya.

Baca Juga:  Cuci Tikar dan Sajadah Masjid

Menurut dia, anggaran ini untuk penguatan penanganan pandemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir. Ada insentif tenaga kesehatan hingga untuk penanganan pasien positif Covid-19.

Ia menjelaskan, dari anggaran sebesar Rp253 miliar itu, sekitar Rp34 miliar berasal dari DAK. Lebih dari separuh DAK itu rencananya digunakan untuk kegiatan fisik. Kemudian, dari Rp 34 miliar, sebesar Rp24 miliarnya untuk pembangunan fisik dan sisanya untuk nonfisik.

Ia menilai jumlah ini belum cukup optimal untuk kegiatan yang dianggarkan. Ia menyebut jumlah seharusnya total mencapai Rp300 miliar lebih.

Apalagi dalam rangka melengkapi alat kesehatan yang ada di RSD Madani. Tentu saja membutuhkan anggaran yang cukup guna memenuhi kebutuhan alat medis di sana. "Semua di sana, untuk Jamkesda juga. Idealnya sekitar Rp300 miliar lah," terangnya.(ali)

Baca Juga:  Diundang DPRD, Gugus Tugas Covid-19 Pemko dan Lurah Mangkir

PEKANABRU (RIAUPOS.CO) – Alokasi dana Rp253 miliar pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru tahun 2022 didapatkan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru. Anggaran ini akan difokuskan pada penanganan Covid-19.

Selain dari APBD murni 2022, alokasi anggaran tersebut juga bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Diuraikan Plt Kepala Diskes Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra, Kamis (14/10), alokasi anggaran ini terbagi untuk beberapa kegiatan. Tidak hanya pada dinas kesehatan sendiri, tapi juga termasuk biaya operasional Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani. "Untuk gaji saja berkisar Rp169 miliar, ada operasional, di situ ada untuk operasional RSD Madani juga. Termasuk untuk penanganan Covid-19," urainya.

Baca Juga:  Jalan Lintas Tengah Kampar-Kuansing Buka Tutup

Menurut dia, anggaran ini untuk penguatan penanganan pandemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir. Ada insentif tenaga kesehatan hingga untuk penanganan pasien positif Covid-19.

Ia menjelaskan, dari anggaran sebesar Rp253 miliar itu, sekitar Rp34 miliar berasal dari DAK. Lebih dari separuh DAK itu rencananya digunakan untuk kegiatan fisik. Kemudian, dari Rp 34 miliar, sebesar Rp24 miliarnya untuk pembangunan fisik dan sisanya untuk nonfisik.

- Advertisement -

Ia menilai jumlah ini belum cukup optimal untuk kegiatan yang dianggarkan. Ia menyebut jumlah seharusnya total mencapai Rp300 miliar lebih.

Apalagi dalam rangka melengkapi alat kesehatan yang ada di RSD Madani. Tentu saja membutuhkan anggaran yang cukup guna memenuhi kebutuhan alat medis di sana. "Semua di sana, untuk Jamkesda juga. Idealnya sekitar Rp300 miliar lah," terangnya.(ali)

Baca Juga:  Riau Care Indonesia Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANABRU (RIAUPOS.CO) – Alokasi dana Rp253 miliar pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru tahun 2022 didapatkan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru. Anggaran ini akan difokuskan pada penanganan Covid-19.

Selain dari APBD murni 2022, alokasi anggaran tersebut juga bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Diuraikan Plt Kepala Diskes Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra, Kamis (14/10), alokasi anggaran ini terbagi untuk beberapa kegiatan. Tidak hanya pada dinas kesehatan sendiri, tapi juga termasuk biaya operasional Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani. "Untuk gaji saja berkisar Rp169 miliar, ada operasional, di situ ada untuk operasional RSD Madani juga. Termasuk untuk penanganan Covid-19," urainya.

Baca Juga:  Plt Kadis LHK Enggan Ungkap Pemenang Lelang Pengangkutan Sampah 2025

Menurut dia, anggaran ini untuk penguatan penanganan pandemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir. Ada insentif tenaga kesehatan hingga untuk penanganan pasien positif Covid-19.

Ia menjelaskan, dari anggaran sebesar Rp253 miliar itu, sekitar Rp34 miliar berasal dari DAK. Lebih dari separuh DAK itu rencananya digunakan untuk kegiatan fisik. Kemudian, dari Rp 34 miliar, sebesar Rp24 miliarnya untuk pembangunan fisik dan sisanya untuk nonfisik.

Ia menilai jumlah ini belum cukup optimal untuk kegiatan yang dianggarkan. Ia menyebut jumlah seharusnya total mencapai Rp300 miliar lebih.

Apalagi dalam rangka melengkapi alat kesehatan yang ada di RSD Madani. Tentu saja membutuhkan anggaran yang cukup guna memenuhi kebutuhan alat medis di sana. "Semua di sana, untuk Jamkesda juga. Idealnya sekitar Rp300 miliar lah," terangnya.(ali)

Baca Juga:  Riau Ikuti Expo Pengawasan Intern 2024 di Jakarta

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari