(RIAUPOS.CO) — Sekumpulan sarang lebah tampak bergantung di bangunan Perpustakaan Soeman HS. Sarang-sarang lebah tersebut bersususun di sekitar sisi tiang di area luar perpustakaan. Dari bawah, sarang lebah terpantau masih aktif.
Ukurannya beragam. Ada yang sedang, kecil dan ada pula yang kelihatan paling besar diantara yang lainnya. Pemandangan ini tak ayal menarik perhatian para pengunjung
Menurut salah seorang pegawai Perpustaakan Soeman HS, Kasmuri, yang tengah berjaga di luar gedung, sarang lebah di sana bukanlah hal yang baru.
‘‘Keberadaan sarang lebah sudah ada sejak tiga hingga lima tahun yang lalu,’’ ujarnya.
Upaya pembasmian telah coba dilakukan. Namun, lebah tetap bersarang di bangunan tersebut.
"Sudah pernah diusir. Tapi ya balik lagi. Digedung A di depan itu, malah lebih banyak lagi. Kira-kira mulai nampaknya 3 sampai 5 tahun yang lalu, tapi ya gitu hasilnya tidak bisa kita nikmati," jelasnya, Ahad (13/10).
Ia menambahkan, posisi sarang yang cukup tinggi menjadi kendala utama dalam pembersihan sarang. Bahkan, orang yang berpengalaman sekali pun tak juga tak bisa mengambil madunya.
"Kendala kita juga karena sarangnya tinggi sekali. Susah di jangkau. Pernah dicoba ambil madunya. Tapi malah jatuh. Bahkan, orang yang biasa mengambil madu pernah kita minta datang ke sini untuk mengambil madu. Tapi, mereka juga tetap tidak bisa,," tuturnya.
Kemudian, menyangkut hal kenyamanan, Kasmuri mengaku beberapa kali sempat tersengat lebah. "Sesekali ada juga menyengat orang. Saya saja kadang tidak sadar, tahu-tahu sudah disengat di dekat leher," ucapnya.
Tania, salah seorang pengunjung perpustakaan mengatakan ia tak merasa terganggu dengan kehadiran sarang lebah ini.
" Kalau saya kan tidak setiap hari ke sini. Jadi sara rasa nggak mengganggu saya. Tapi, tetap harus waspada. Siapa tau dia menyerang orang," katanya.(ayi)
Laporan Prapti Dwi Lestari, Kota