PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — BANJIR masih merendam rumah dan permukiman warga yang ada di sepanjang bantaran Sungai Kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kamis (12/12). Tak hanya itu, banjir pun mulai memakan korban jiwa. Yakni seorang balita Irzan Putra Loka (2) di Desa Talontam, Kecamatan Benai. Putra semata wayang pasangan Loka Ria Putra dan Neni Triana itu ditemukan Kepala Desa Talontam, Raja Helpi Alponso saat dikonfirmasi Riau Pos, membenarkan kejadian tersebut. Menurut Helpi, dari informasi masyarakat, Irzan diduga terpeleset. "Berkemungkinan korban mencari ayahnya ke belakang rumah. Nah, mungkin karena terpeleset, sehingga korban jatuh ke dalam sawah dengan kedalaman hampir 2 meter akibat banjir," ujar Helpi.
Helpi membeberkan, saat itu ayah korban sedang berbelanja ke warung yang tidak jauh dari rumahnya. Setelah pulang, dia tidak melihat anaknya di rumah. Dia dan istrinya pun panik dan mencoba mencari di sekeliling rumah. Setelah lebih satu jam mencari, barulah keluarga menemukan korban di sawah belakang rumahnya dengan kondisi sudah mulai terapung. Lalu keluarga dan masyarakat membawa korban ke Klinik Dokter Armen. Setelah dilakukan pemeriksaan, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
"Iya. Masyarakat ingin memastikan korban masih hidup atau sudah meninggal. Dugaan kami, korban sudah meninggal sebelum dibawa ke puskesmas. Sebab, hampir dua jam korban dikabarkan tenggelam," tambah Helpi.
Helpi menambahkan, korban ditemukan sekitar 20 meter dari tempat awal mula Irzan terpeleset. "Iya, air sedikit mengalir. Sehingga korban sempat ditemukan jauh dari awal dia jatuh," kata Helpi.
Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto melalui Kapolsek Benai Iptu Dadan Wardan membenarkan perihal meninggalnya balita tersebut.
"Kami menyimpulkan, ini murni meninggal karena tenggelam. Tidak ada bekas kekerasan di tubuh korban. Keluarga juga sepakat tidak melakukan proses hukum. Keluarga maunya korban langsung dikebumikan,” ujar Dadan.
Tunda Ujian
Akibat banjir, puluhan sekolah di Kaunsing harus menunda pelaksanaan ujian hingga banjir benar-benar surut. Sedikitnya, hingga Kamis (12/12) ada 29 sekolah yang menunda ujian. Baik itu SD dan SMP. Tersebar di Kecamatan Benai, Pangean dan Inuman. Di Benai ada 4 sekolah, Pangean 15 sekolah, Cerenti, 4 sekolah dan Inuman 6 sekolah.
"Itu data sekolah yang menunda ujian akibat banjir per hari ini (Kamis, red)," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kuansing Jupirman melalui Sekretaris Disdikpora Kuansing Masrul Hakim kepada Riau Pos, kemarin.
Selanjutnya, sekolah yang menunda ujian akan melaksanakan ujian setelah banjir benar-benar tidak lagi merendam sekolah. "Begitu banjir surut, langsung ujian," tegas Masrul.
Dari pantauan Riau Pos hingga sore kemarin, banjir masih merendam rumah warga dan permukiman. Debit air sudah menurun. Ribuan rumah di sepanjang aliran Sungai Kuantan masih terendam. Mulai dari Hulu Kuantan, Kuantan Mudik, Gunung Toar, Kuantan Tengah, Sentajo Raya, Benai, Pangean, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman dan Cerenti. Seperti halnya di wilayah Pangean. "Air surut sedikit. Tapi masih merendam halaman rumah. Sekarang bersih-bersih pascabanjir," kata Ermi, salah seorang ibu rumah tangga di Sukaping Pangean, kemarin.
Terkait bantuan banjir, desa-desa telah menyalurkan bantuan berupa mi instan kepada warganya. Kepala Desa Sukaping Pangean Awirman telah menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir. Dan seluruh warganya, rumah dan halamannya terendam.
"Bantuan sudah kami salurkan. Karena memang ada bantuan desa yang dianggarkan dari dana desa," ungkap Awirman.
Begitu pula Kepala Desa Pulau Rengas Lion Miskanto. Ia mengingatkan warganya tetap waspada. “Karena informasi dari Sumbar, air masih bertahan. Dan hujan masih melanda. Karena kita adalah banjir kiriman, tentu kondisi air akan terus naik. Jadi, kami imbau masyarakat waspada dengan kondisi banjir ini," ujar Lion Miskanto.Dan bagi warganya yang terkena banjir. Ia mengaku telah mengalokasikan anggaran melalui dana desa yang dibantu pemerintah pusat untuk bantuan banjir. "Seluruh desa diwajibkan pusat untuk mengalokasikan anggaran untuk bencana alam seperi banjir ini," ungkap Lion.
Banjir di Kuansing turut jadi perhatian Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Riau H Sukarmis dan Ketua DPRD Kuansing Andi Putra SH MH. Mereka pun hadir di tengah masyarakat yang terdampak di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang (KHS) dan Kuantan Hilir, Kamis (12/12). Keduanya memberi motivasi dan semangat kepada masyarakat terdampak banjir.
Diketahui di KHS 14 desa terendam. Terbilang wilayah terparah terdampak banjir di Kuansing kali ini. Karena kedalamannya hampir mencapai setinggi dada orang dewasa. Ada ratusan mi instan yang disalurkan untuk masyarakat korban banjir di wilayah ini. Selain sebagian diserahkan langsung kepada warga. Bantuan ini diserahkan kepada Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Kantor Camat KHS, Berlian. "Tetap semangat. Banjir ini memang harus kita nikmati. Namun harus waspada. Karena banjir masih melanda. Ya, mudah-mudahan banjir cepat berlalu," kata Sukarmis kepada wartawan usai menjenguk masyarakat korban banjir tersebut.
Senada dengan ayahnya, Andi Putra kembali mengingatkan masyarakat Kuansing agar meningkatkan kewaspadaan di tengah musim hujan yang masih melanda. Dengam bantuan yang diberikan, diharapkannya tidak dilihat dari jumlahnya. "Tetap semangat, ya buk, pak. Dan kita sama-sama berharap agar banjir ini cepat berlalu. Sehingga masyarakat bisa kembali melakukan aktivitas seperti sedia kala," harap Andi Putra.(end/jps/yas/kas/amn/ted)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru