Kamis, 12 Desember 2024

Terus Lakukan Mitigasi, Tunggu Harimau Masuk Jebakan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harimau yang meneror warga di Teluk Pelekat, Sungai Apit dan Dusun III Kampung Paluh, Kecamatan Mempura, Siak belum juga masuk jebakan. Padahal, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah memasang box trap di dua lokasi kemunculan harimau tersebut.

Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan mengatakan, kawasan kemunculan harimau di kawasan Sungai Apit memang wilayah jelajah hewan buas tersebut. “Berdasarkan struktur geografis berdekatan dengan kantong habitat harimau,’’ sebut Genman, Selasa (12/3).

Genman menyebutkan, kawasan tersebut memang wilayah jelajah harimau sumatera. Kebetulan kini tempat tersebut menjadi permukiman karyawan perkebunan sawit.

Genman menambahkan, tim akan terus melakukan mitigasi konflik. Dua unit box trap dipasang di lokasi kemunculannya, termasuk empat unit camera trap untuk mendeteksi pergerakannya harimau. ‘’Kalau harimau masuk box trap bisa dilakukan translokasi harimau tersebut ke habitatnya,’’ ungkap Genman.

Baca Juga:  Tinggalkan Jejak Kaki, Harimau Tak Terdeteksi Camera Trap

Diberitakan sebelumnya, harimau masih berkeliaran di Teluk Pelekat, Sungai Apit, Siak, Senin (11/3). Penghulu Kampung Adat Penyengat, Abok Agustinus pun kembali menyurati BBKSDA Riau agar tak muncul korban jiwa.

Teluk Pelekat berjarak sekitar 5 kilometer (km) dari Dusun III Mungkal dan berada dalam kawasan Kampung Penyengat. Untuk tahap awal, disebutkan Abok, pihaknya masih akan menggunakan cara kearifan lokal untuk mengusir harimau.

Hal ini dilakukan agar konflik tidak melebar antara harimau dengan manusia. Jika diusir dengan menggunakan alat tertentu, dikhawatirkan terjadi konflik lagi.

Teluk Pelekat merupakan wilayah yang banyak dibangun bangunan sarang walet. Di salah satu bangunan ada penjaga yang memelihara sejumlah anjing. Hal itu yang diduga memancing kedatangan harimau.

Baca Juga:  Pekanbaru Tuan Rumah Rakorteknas Bapenda se-Indonesia

Sementara itu, untuk harimau sempat meneror warga Dusun III Kampung Paluh, Kecamatan Mempura beberapa waktu lalu, tak lagi muncul sejak Jumat (8/3) hingga Senin (11/3).

Ketua Animal Rescue BPBD Siak Irwan Priatna mengatakan, lokasi perlintasan harimau berupa tiga parit dan satu anak sungai sedang digenangi air.  ‘’ Beberapa hari terakhir, Siak diguyur hujan,’’ ujarnya.

Ditambahkan Irwan, Ahad (10/3), mereka memberi makan kambing yang dijadikan umpan harimau. Namun, belum ada tanda-tanda kedatangan harimau. “Kami terus memantau, mudah-mudahan harimau segera masuk karangkeng sehingga aktivitas warga kembali normal,” ucapnya.(end)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harimau yang meneror warga di Teluk Pelekat, Sungai Apit dan Dusun III Kampung Paluh, Kecamatan Mempura, Siak belum juga masuk jebakan. Padahal, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah memasang box trap di dua lokasi kemunculan harimau tersebut.

Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan mengatakan, kawasan kemunculan harimau di kawasan Sungai Apit memang wilayah jelajah hewan buas tersebut. “Berdasarkan struktur geografis berdekatan dengan kantong habitat harimau,’’ sebut Genman, Selasa (12/3).

- Advertisement -

Genman menyebutkan, kawasan tersebut memang wilayah jelajah harimau sumatera. Kebetulan kini tempat tersebut menjadi permukiman karyawan perkebunan sawit.

Genman menambahkan, tim akan terus melakukan mitigasi konflik. Dua unit box trap dipasang di lokasi kemunculannya, termasuk empat unit camera trap untuk mendeteksi pergerakannya harimau. ‘’Kalau harimau masuk box trap bisa dilakukan translokasi harimau tersebut ke habitatnya,’’ ungkap Genman.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tinggalkan Jejak Kaki, Harimau Tak Terdeteksi Camera Trap

Diberitakan sebelumnya, harimau masih berkeliaran di Teluk Pelekat, Sungai Apit, Siak, Senin (11/3). Penghulu Kampung Adat Penyengat, Abok Agustinus pun kembali menyurati BBKSDA Riau agar tak muncul korban jiwa.

Teluk Pelekat berjarak sekitar 5 kilometer (km) dari Dusun III Mungkal dan berada dalam kawasan Kampung Penyengat. Untuk tahap awal, disebutkan Abok, pihaknya masih akan menggunakan cara kearifan lokal untuk mengusir harimau.

Hal ini dilakukan agar konflik tidak melebar antara harimau dengan manusia. Jika diusir dengan menggunakan alat tertentu, dikhawatirkan terjadi konflik lagi.

Teluk Pelekat merupakan wilayah yang banyak dibangun bangunan sarang walet. Di salah satu bangunan ada penjaga yang memelihara sejumlah anjing. Hal itu yang diduga memancing kedatangan harimau.

Baca Juga:  Manasik HajiKecamatan Dimulai

Sementara itu, untuk harimau sempat meneror warga Dusun III Kampung Paluh, Kecamatan Mempura beberapa waktu lalu, tak lagi muncul sejak Jumat (8/3) hingga Senin (11/3).

Ketua Animal Rescue BPBD Siak Irwan Priatna mengatakan, lokasi perlintasan harimau berupa tiga parit dan satu anak sungai sedang digenangi air.  ‘’ Beberapa hari terakhir, Siak diguyur hujan,’’ ujarnya.

Ditambahkan Irwan, Ahad (10/3), mereka memberi makan kambing yang dijadikan umpan harimau. Namun, belum ada tanda-tanda kedatangan harimau. “Kami terus memantau, mudah-mudahan harimau segera masuk karangkeng sehingga aktivitas warga kembali normal,” ucapnya.(end)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari