PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Wali Kota (Wako) Pekanbaru H Agung Nugroho SE MM menaruh harapan besar terhadap kegiatan penilaian potensi dan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang digelar melalui program Pro ASN.
Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar formalitas, tetapi langkah strategis dalam menerapkan sistem manajemen talenta yang berfokus pada kompetensi dan kinerja aparatur, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.
Kegiatan penilaian potensi dan kompetensi ASN tersebut dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekanbaru selama lima hari, 10–14 November 2025, di Gedung B5 Kompleks Perkantoran Tenayan Raya. Sebanyak 769 ASN dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengikuti asesmen, terdiri dari pejabat eselon II, III, IV, dan pejabat fungsional.
Kepala BKPSDM Kota Pekanbaru Samto menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memetakan kompetensi ASN secara menyeluruh agar pemerintah memiliki data yang valid dan terukur untuk pembinaan karier, rotasi jabatan, hingga promosi aparatur.
“Melalui pemetaan ini, kita ingin mengetahui sejauh mana kemampuan dan kesiapan pegawai dalam mendukung pembangunan Kota Pekanbaru. Penilaian dilakukan secara objektif, transparan, dan akuntabel,” ujar Samto.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan implementasi nyata kebijakan percepatan penerapan manajemen talenta ASN sebagaimana diatur oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Samto menyebut, Wali Kota Agung Nugroho menegaskan bahwa hasil asesmen ini akan menjadi dasar penting dalam pengisian jabatan di lingkungan Pemko Pekanbaru.
“Pak Wali Kota menekankan agar pengangkatan pejabat dilakukan berdasarkan data dan hasil asesmen yang sahih, bukan karena kedekatan pribadi,” jelasnya.
Wako Agung, lanjutnya, menilai penerapan manajemen talenta merupakan kunci utama dalam pembenahan birokrasi. Dengan sistem ini, setiap jabatan dapat diisi oleh ASN yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi, sehingga roda pemerintahan berjalan efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Beliau ingin menciptakan birokrasi yang profesional, bukan sekadar formalitas jabatan. ASN harus ditempatkan sesuai kompetensinya agar Pemko Pekanbaru memiliki peta talenta yang kuat untuk menghadapi tantangan ke depan,” sambung Samto.
Selama kegiatan berlangsung, peserta menjalani serangkaian penilaian potensi dan kompetensi. Hasil asesmen nantinya akan diintegrasikan ke dalam sistem Pro ASN untuk menyusun profil kompetensi dan peta talenta aparatur. Data tersebut akan menjadi dasar perencanaan karier, promosi jabatan, dan pengembangan kapasitas ASN secara berjenjang.
“Pemko Pekanbaru berkomitmen penuh menindaklanjuti hasil asesmen ini dengan langkah nyata,” tutup Samto.(ali)



