Sabtu, 5 April 2025
spot_img

Imigran Asal Afganistan Unjuk Rasa

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan imigran asal Afganistan yang selama ini menetap di Kota Pekanbaru melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Riau, Senin (11/10). Para imigran tersebut melakukan aksi dengan membentangkan spanduk dan ada juga yang melakukan  aksi jahit mulut. 

Koordinator aksi, Ali mengatakan, pihaknya meminta kepada pemerintah Indonesia agar mereka dapat dikirim ke negara ketiga, seperti Amerika, Australia, dan Kanada. 

"Kami minta kepada pemerintah Indonesia dan Gubernur Riau di Pekanbaru agar mengirim kami para pengungsi ke negara ketiga," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, alasan mereka minta dikirim ke negara ketiga, karena pemerintah Indonesia dinilai tidak peduli kepada pengungsi dari Afganistan.

Baca Juga:  Begini Cara RS Sansani Berbagi ke Rumah Ibadah

"Kami mau minta kirimkan ke negara ketiga seperti Amerika, Australia, dan Kanada. Karena negara ketiga mau menerima pengungsi. Indonesia tidak peduli kepada pengungsi yang tinggal di Indonesia. Begitu juga UNHCR tidak peduli," ujarnya.

Sementara itu, Kasatpol PP Riau Hadi Penandio mengatakan, terkait permintaan massa tersebut, pihaknya sudah membantu untuk memediasi. Di dalam mediasi tersebut, juga sudah hadir pihak UNHCR.

"Jadi kami sudah bantu mediasi mereka bersama pihak UNHCR, untuk selanjutnya kewenangan ada pada pihak UNHCR yang lebih mengetahui alur permintaan massa imigran tersebut," katanya.

Aksi para imigran tersebut juga mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian serta Satpol PP Pemerintah Provinsi Riau. Namun, karena pihak perwakilan Pemerintah provinsi  Riau sudah menemui, akhirnya aksi massa dibubarkan sekitar pukul 13.00 WIB.(sol) 

Baca Juga:  Pengelola Akui Tak Punya SIUPMB 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan imigran asal Afganistan yang selama ini menetap di Kota Pekanbaru melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Riau, Senin (11/10). Para imigran tersebut melakukan aksi dengan membentangkan spanduk dan ada juga yang melakukan  aksi jahit mulut. 

Koordinator aksi, Ali mengatakan, pihaknya meminta kepada pemerintah Indonesia agar mereka dapat dikirim ke negara ketiga, seperti Amerika, Australia, dan Kanada. 

"Kami minta kepada pemerintah Indonesia dan Gubernur Riau di Pekanbaru agar mengirim kami para pengungsi ke negara ketiga," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, alasan mereka minta dikirim ke negara ketiga, karena pemerintah Indonesia dinilai tidak peduli kepada pengungsi dari Afganistan.

Baca Juga:  Antisipasi Kelangkaan, Mobil Sembako Dikawal

"Kami mau minta kirimkan ke negara ketiga seperti Amerika, Australia, dan Kanada. Karena negara ketiga mau menerima pengungsi. Indonesia tidak peduli kepada pengungsi yang tinggal di Indonesia. Begitu juga UNHCR tidak peduli," ujarnya.

Sementara itu, Kasatpol PP Riau Hadi Penandio mengatakan, terkait permintaan massa tersebut, pihaknya sudah membantu untuk memediasi. Di dalam mediasi tersebut, juga sudah hadir pihak UNHCR.

"Jadi kami sudah bantu mediasi mereka bersama pihak UNHCR, untuk selanjutnya kewenangan ada pada pihak UNHCR yang lebih mengetahui alur permintaan massa imigran tersebut," katanya.

Aksi para imigran tersebut juga mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian serta Satpol PP Pemerintah Provinsi Riau. Namun, karena pihak perwakilan Pemerintah provinsi  Riau sudah menemui, akhirnya aksi massa dibubarkan sekitar pukul 13.00 WIB.(sol) 

Baca Juga:  3-28 Agustus, Disdukcapil Buka Layanan Akhir Pekan
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Imigran Asal Afganistan Unjuk Rasa

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan imigran asal Afganistan yang selama ini menetap di Kota Pekanbaru melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Riau, Senin (11/10). Para imigran tersebut melakukan aksi dengan membentangkan spanduk dan ada juga yang melakukan  aksi jahit mulut. 

Koordinator aksi, Ali mengatakan, pihaknya meminta kepada pemerintah Indonesia agar mereka dapat dikirim ke negara ketiga, seperti Amerika, Australia, dan Kanada. 

"Kami minta kepada pemerintah Indonesia dan Gubernur Riau di Pekanbaru agar mengirim kami para pengungsi ke negara ketiga," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, alasan mereka minta dikirim ke negara ketiga, karena pemerintah Indonesia dinilai tidak peduli kepada pengungsi dari Afganistan.

Baca Juga:  3-28 Agustus, Disdukcapil Buka Layanan Akhir Pekan

"Kami mau minta kirimkan ke negara ketiga seperti Amerika, Australia, dan Kanada. Karena negara ketiga mau menerima pengungsi. Indonesia tidak peduli kepada pengungsi yang tinggal di Indonesia. Begitu juga UNHCR tidak peduli," ujarnya.

Sementara itu, Kasatpol PP Riau Hadi Penandio mengatakan, terkait permintaan massa tersebut, pihaknya sudah membantu untuk memediasi. Di dalam mediasi tersebut, juga sudah hadir pihak UNHCR.

"Jadi kami sudah bantu mediasi mereka bersama pihak UNHCR, untuk selanjutnya kewenangan ada pada pihak UNHCR yang lebih mengetahui alur permintaan massa imigran tersebut," katanya.

Aksi para imigran tersebut juga mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian serta Satpol PP Pemerintah Provinsi Riau. Namun, karena pihak perwakilan Pemerintah provinsi  Riau sudah menemui, akhirnya aksi massa dibubarkan sekitar pukul 13.00 WIB.(sol) 

Baca Juga:  Harga Telur Ayam di Pekanbaru Tembus Rp50 Ribu per Papan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan imigran asal Afganistan yang selama ini menetap di Kota Pekanbaru melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Riau, Senin (11/10). Para imigran tersebut melakukan aksi dengan membentangkan spanduk dan ada juga yang melakukan  aksi jahit mulut. 

Koordinator aksi, Ali mengatakan, pihaknya meminta kepada pemerintah Indonesia agar mereka dapat dikirim ke negara ketiga, seperti Amerika, Australia, dan Kanada. 

"Kami minta kepada pemerintah Indonesia dan Gubernur Riau di Pekanbaru agar mengirim kami para pengungsi ke negara ketiga," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, alasan mereka minta dikirim ke negara ketiga, karena pemerintah Indonesia dinilai tidak peduli kepada pengungsi dari Afganistan.

Baca Juga:  3-28 Agustus, Disdukcapil Buka Layanan Akhir Pekan

"Kami mau minta kirimkan ke negara ketiga seperti Amerika, Australia, dan Kanada. Karena negara ketiga mau menerima pengungsi. Indonesia tidak peduli kepada pengungsi yang tinggal di Indonesia. Begitu juga UNHCR tidak peduli," ujarnya.

Sementara itu, Kasatpol PP Riau Hadi Penandio mengatakan, terkait permintaan massa tersebut, pihaknya sudah membantu untuk memediasi. Di dalam mediasi tersebut, juga sudah hadir pihak UNHCR.

"Jadi kami sudah bantu mediasi mereka bersama pihak UNHCR, untuk selanjutnya kewenangan ada pada pihak UNHCR yang lebih mengetahui alur permintaan massa imigran tersebut," katanya.

Aksi para imigran tersebut juga mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian serta Satpol PP Pemerintah Provinsi Riau. Namun, karena pihak perwakilan Pemerintah provinsi  Riau sudah menemui, akhirnya aksi massa dibubarkan sekitar pukul 13.00 WIB.(sol) 

Baca Juga:  Walikota Harus Terlibat Langsung Urusi Persoalan Sampah
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari