PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Universitas Lancang Kuning (Unilak) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Riau, Rabu (11/8) menggelar vaksinasi dosis pertama dan kedua selama tiga hari, dari 10 Agustus hingga 12 Agustus 2021.
Vaksin yang dikhususkan untuk mahasiswa dan dosen Unilak ini juga membuka kuota sebanyak 30 persen untuk masyarakat umum. Dengan syarat peserta harus terlebih dahulu mendaftar melalui google form yang telah disediakan, kemudian bisa mengikuti vaksin di hari selanjutnya.
Pantauan Riau Pos, di lokasi tampak ratusan masyarakat berkumpul di depan pintu gerbang Unilak Pekanbaru untuk mendapatkan layanan vaksin. Hal ini disebabkan karena beredar informasi di sosial media bahwa vaksinasi di Unilak merupakan vaksinasi massal sehingga warga berbondong-bondong mendatangi kampus Unilak sejak pagi.
Namun, ternyata kuota hari pertama untuk vaksin hanya sebanyak 750, dan dilanjutkan besok, sebanyak 750, dengan total keseluruhan ada 1500 vaksin yang dibagikan dan 30 persen lainnya diberikan kepada masyarakat umum.
Bahkan, sejumlah spanduk tampak terbentang di depan gerbang Universitas Lancang Kuning Pekanbaru yang menyatakan bahwa kegiatan vaksinasi hanya dilakukan untuk mahasiswa Unilak sehingga warga yang datang berharap mendapatkan layanan vaksinasi merasa kecewa.
Akibatnya, kericuhan sempat terjadi yang diwarnai dengan adu mulut antara petugas keamanan dan masyarakat. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa jatah vaksin khusus untuk mahasiswa dan dosen Unilak.
Seorang warga Umban Sari, Laili, mengatakan, bahwa ia diberi tahu oleh pihak RW setempat untuk mengikuti vaksin di Unilak, namun setibanya di Unilak, Laili tidak diizinkan masuk.
"Saya dapat info dari RW, disuruh vaksin ke sini, nyatanya sampai di sini tidak boleh masuk, hanya mahasiswa aja katanya, kami disuruh tunggu," terang Laili.
Suasana di lokasi vaksinasi dipenuhi ratusan mahasiswa yang sedang menunggu antrean. Terdapat masyarakat umum yang sedang duduk di tenda. Satu di antaranya yaitu Sri Ningsih, ia merupakan warga Minas yang datang untuk vaksin pertama. "Saya berangkat ke sini sejak subuh tadi, 7.30 WIB udah di sini dan awalnya tidak bisa masuk, tapi akhirnya diperbolehkan dan diminta untuk mengisi formulir," jelas Sri Ningsih.
Kegiatan vaksinasi berjalan lancar. Salah satu mahasiswa Fakultas Pertanian, Eka Apriadi Sitompul, menuturkan bahwa ia mengikuti vaksin agar dapat memutus rantai penyebaran virus Covid-19 dan segera bisa kuliah tatap muka. Ia sempat berteriak saat jarum disuntikkan ke lengannya. "Takut, soalnya nggak pernah suntik gitu, jadi agak takut," ujar Eka. Ia berharap agar pemerintah selalu mengadakan vaksinasi gratis untuk masyarakat.
Sementara itu, Rektor Universitas Lancang Kuning Dr Junaidi SS MHum kepada Riau Pos menuturkan, Universitas Lancang Kuning Pekanbaru bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Riau mengadakan layanan vaksinasi massal untuk civitas akademika Universitas lancang Kuning Pekanbaru dan tetap membuka kuota untuk masyarakat sekitar sebanyak 30 persen.
Namun, dalam dua hari, kuota vaksinasi yang berjumlah 1.500 orang tersebut sudah penuh dan guna menghindari terjadinya kerumunan, pihaknya membuat dua hari layanan vaksinasi.
"Jadi kuota itu sudah penuh semua. Yang bisa melaksanakan vaksinasi hari ini dan besok itu peserta yang sudah terlibih dahulu melakukan pendaftaran melalui google form. Jadi kami mohon maaf kepada masyarakat yang belum mendapatkan layanan vaksinasi di Unilak untuk datang ke layanan vaksinasi di tempat lain. Karena di Unilak kuota sudah terpenuhi," terangnya.(ayi)