Minggu, 7 Juli 2024

Minta Kasus Kematian Gajah Rahman Diusut Tuntas

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aliansi Anti Perburuan dan Perdagangan Satwa Lindung (AAPPSL) Riau kembali menggelar aksi Justice for Gajah Rahman di area car free day (CFD) di Jalan Jenderal Sudirman, depan Kantor Gubernur Riau, Ahad (10/3).

Dalam aksi kemarin ditampilkan sejumlah banner tentang Gajah Rahman. Pengunjung CFD khususnya anak-anak juga ikut menggambar gajah sebagai bentuk kepedulian terhadap gajah di Riau.

- Advertisement -

Menurut Fitriani, founder AAPPSL Riau, kegiatan kemarin merupakan aksi keempat yang dilaksanakan untuk terus mengingatkan masyarakat dan penegak hukum terkait kasus yang menimpa Gajah Rahman. Gajah Rahman merupakan gajah latih binaan dari Balai Taman Nasional Tesso Nilo yang ditemukan mati beberapa waktu lalu dan diduga mati diracun.

Aksi sebelumnya untuk Gajah Rahman ini sudah digelar secara online dengan membuat petisi di change.org. Setelah itu, AAPPSL Riau melakukan audiensi dengan Polda Riau, melakukan diskusi publik, dan berlanjut pada aksi di CFD.

Baca Juga:  Pertengahan Juni CFD di Pekanbaru Dibuka Lagi

Rencananya, pihaknya bakal kembali menggelar diskusi dengan nara sumber Balai Taman Nasional Tesso Nilo dan Polda Riau untuk mengetahui sejauh mana penanganan kasus kematian Gajah Rahman.

- Advertisement -

Apalagi dibentuknya komunitas ini agar bisa mengingatkan sejumlah pihak untuk tetap mengawal kasus yang terjadi pada gajah Rahman. Yang di mata masyarakat Riau sendiri, Rahman adalah gajah yang memiliki keistimewaan lantaran dilatih untuk melakukan patroli yang perannya sangat penting. Dari Desember hingga Januari total ada empat gajah yang mati dan kasusnya tidak ada follow up sama sekali.

”Komunitas ini didirikan untuk menjaga agar kasus ini tidak menguap begitu saja, dan kasus-kasus lain bisa dimonitoring,” tambahnya.

Baca Juga:  BKD Masih Tunggu Jadwal

Sementara itu, seorang aktivis lainnya, Eko mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan pengingat setelah dua bulan kematian Gajah Rahman di TNTN.

”Perlu ditanyain kembali telah sejauh mana pengusutannya sebagai bagian dari masyarakat yang ingin gajah tetap ada di Riau,” kata Eko.

Ia juga ingin masyarakat mendukung aksi itu agar kematian gajah tidak terulang lagi, apalagi kematiannya karena diracun dan gadingnya diambil.

Aksi ”Justice for Gajah Rahman” juga diisi dengan kegiatan mewarnai gambar gajah, membaca buku, orasi dan penyampaian bentuk dukungan melalui pohon petisi.(ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Aliansi Anti Perburuan dan Perdagangan Satwa Lindung (AAPPSL) Riau kembali menggelar aksi Justice for Gajah Rahman di area car free day (CFD) di Jalan Jenderal Sudirman, depan Kantor Gubernur Riau, Ahad (10/3).

Dalam aksi kemarin ditampilkan sejumlah banner tentang Gajah Rahman. Pengunjung CFD khususnya anak-anak juga ikut menggambar gajah sebagai bentuk kepedulian terhadap gajah di Riau.

Menurut Fitriani, founder AAPPSL Riau, kegiatan kemarin merupakan aksi keempat yang dilaksanakan untuk terus mengingatkan masyarakat dan penegak hukum terkait kasus yang menimpa Gajah Rahman. Gajah Rahman merupakan gajah latih binaan dari Balai Taman Nasional Tesso Nilo yang ditemukan mati beberapa waktu lalu dan diduga mati diracun.

Aksi sebelumnya untuk Gajah Rahman ini sudah digelar secara online dengan membuat petisi di change.org. Setelah itu, AAPPSL Riau melakukan audiensi dengan Polda Riau, melakukan diskusi publik, dan berlanjut pada aksi di CFD.

Baca Juga:  Pertengahan Juni CFD di Pekanbaru Dibuka Lagi

Rencananya, pihaknya bakal kembali menggelar diskusi dengan nara sumber Balai Taman Nasional Tesso Nilo dan Polda Riau untuk mengetahui sejauh mana penanganan kasus kematian Gajah Rahman.

Apalagi dibentuknya komunitas ini agar bisa mengingatkan sejumlah pihak untuk tetap mengawal kasus yang terjadi pada gajah Rahman. Yang di mata masyarakat Riau sendiri, Rahman adalah gajah yang memiliki keistimewaan lantaran dilatih untuk melakukan patroli yang perannya sangat penting. Dari Desember hingga Januari total ada empat gajah yang mati dan kasusnya tidak ada follow up sama sekali.

”Komunitas ini didirikan untuk menjaga agar kasus ini tidak menguap begitu saja, dan kasus-kasus lain bisa dimonitoring,” tambahnya.

Baca Juga:  KASN Izinkan Pemprov Riau Evaluasi Pejabat Eselon II

Sementara itu, seorang aktivis lainnya, Eko mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan pengingat setelah dua bulan kematian Gajah Rahman di TNTN.

”Perlu ditanyain kembali telah sejauh mana pengusutannya sebagai bagian dari masyarakat yang ingin gajah tetap ada di Riau,” kata Eko.

Ia juga ingin masyarakat mendukung aksi itu agar kematian gajah tidak terulang lagi, apalagi kematiannya karena diracun dan gadingnya diambil.

Aksi ”Justice for Gajah Rahman” juga diisi dengan kegiatan mewarnai gambar gajah, membaca buku, orasi dan penyampaian bentuk dukungan melalui pohon petisi.(ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Polda Selidiki Kematian Gajah di TNTN

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari