PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Para planters PT Perkebunan Nusantara V ditantang untuk dapat menjadi pekebun hebat, terbaik di Indonesia. Tantangan itu disampaikan langsung Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa saat menjadi inspektur upacara Apel Siaga
Planters dalam rangka Internalisasi Etos Kerja Planters Perkebunan Nusantara menyongsong pencapaian kinerja produksi Operational Excellence 2022.
Apel Siaga Planters yang diikuti 47 asisten bidang tanaman dan pengolahan dari berbagai unit usaha anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) tersebut dilaksanakan di lapangan sisi timur venue tennis PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V), Rabu (9/2).
Di hadapan planters PTPN V, Jatmiko menuturkan pada 2021 lalu PTPN V berhasil mencatat kinerja gemilang dengan menempati posisi ke tiga sebagai perusahaan dengan produktivitas perkebunan kelapa sawit terbaik di Indonesia. Untuk itu, ia pun menantang kepada para generasi muda agar terus meningkatkan kinerja dan jangan berhenti berinovasi untuk menempati posisi pertama terbaik di Indonesia maupun dunia.
"(Produktivitas) PTPN V tahun 2021 nomor tiga di indonesia. Selisih (produktivitas) CPO (crude palm oil) kita hanya selisih 0,08 dibandingkan dengan yang nomor pertama. Jika saudara bertekad jadi juara, sangat mungkin kita menjadi nomor satu di Indonesia, bahkan di dunia. Bukan satu hal yang tidak mungkin, sesuai dengan tema hari ini Planters Tangguh Siap Laksanakan Tugas," katanya.
Hanya dengan menjadi yang terbaik, lanjut Jatmiko, PTPN akan kembali menjadi acuan dan leading sector perkebunan sawit di Indonesia. Sejarah mencatat bahwa PTPN merupakan perusahaan perkebunan pertama yang telah melaksanakan kultur perkebunan sawit sejak lama. Selama itu pula, PTPN pernah menjadi acuan bagi banyak perusahaan lainnya di Indonesia, bahkan dunia.
Sehingga, ia mengatakan bahwa kejayaan tersebut harus dapat direbut kembali, melalui strategi transformasi serta core value AKHLAK BUMN yang telah ditetapkan Menteri BUMN, Erick Thohir. Ia kembali mengingatkan bahwa setiap insan PTPN juga harus terus bergerak dinamis sesuai perkembangan zaman.
"Seperti yang selalu disampaikan oleh Komisaris Utama kita bahwa ruang terbesar di dunia ini adalah perubahan. Kalau tidak berubah kita akan tergilas oleh perubahan yang terjadi. Mari, secara prinsip, secara nyawa, kita terus tegakkan integritas, ketaatan SOP, ke depankan validitas data untuk menjadi yang terbaik," imbaunya.
Jatmiko Santosa mengapresiasi semangat planters atau pekebun hebat yang bertugas di berbagai penjuru Bumi Lancang Kuning itu.
"Ada perasaan yang sulit untuk dilukiskan. Saya bangga melihat semangat teman-teman semua hari ini. Ini yang harus kita pertahankan dan sebarkan kepada teman-teman lainnya," kata Jatmiko.
Ia mengatakan bahwa semangat yang dimiliki para planters muda tersebut sangat penting untuk meneruskan program transformasi yang telah dilaksanakan di tubuh PTPN V dalam tiga tahun terakhir dan mendukung merealisasikan visi PTPN Juara.
"PTPN harus menjadi juara. Sebuah amanah yang wajib kita wujudkan bersama," ujarnya.
Jatmiko turut mengingatkan bahwa para planters yang telah mengikuti rangkaian pelatihan tersebut adalah sosok yang beruntung karena mendapat kesempatan bertugas di Holding Perkebunan Nusantara. Menurut dia, setiap keringat yang mengucur dari para karyawan tidak hanya berkontribusi bagi perusahaan, namun juga memberikan manfaat besar kepada bangsa dan negara.
"Setiap langkah kanan saudara, setiap kontribusi saudara, tidak hanya berhenti pada satu perusahaan, tapi juga memberikan manfaat kepada negara yang kita cintai ini," tegasnya.
Apel Siaga Planters tersebut merupakan kelanjutan dari program Apel Siaga Nusantara yang terlebih dahulu dilaksanakan oleh Holding Perkebunan Nusantara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sei Karang, Sumatera Utara, Desember 2021 lalu. Internalisasi Etos Kerja Planters merupakan bagian dari implementasi strategi perusahaan yaitu Strategi Pengembangan Kapabilitas dan Budaya meliputi strategi Optimalisasi Portfolio dan Operational Excellence, Commercial Excellence dan Ekspansi Hilir serta Optimalisasi Aset dan Kemitraan Strategis, dan dua strategi pendukung yaitu; Pengembangan Kapabilitas dan Budaya & Peningkatan Sistem dan Teknologi.(ifr/eca)