Selasa, 2 Juli 2024

Marak, “Pak Ogah” Meresahkan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Keberadaan "Pak Ogah" di u-turn pada jalan-jalan protokol di Kota Pekanbaru dikeluhkan karena dinilai malah menyebabkan kemacetan. Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru hanya mengimbau warga tidak memberikan uang pada pak ogah ini karena keberadaannya ilegal.

Pantauan Riau Pos, Senin (8/11) tampak sejumlah pemuda yang kerap dipanggil Pak Ogah mengatur arus lalu lintas di beberapa u-turn.  Seperti di Jalan Soekarno Hatta dan Jalan HR Soebrantas.

- Advertisement -

Mereka menghentikan kendaraan yang ingin melaju ke arah lurus untuk memberikan kesempatan bagi kendaraan, khusus roda empat yang ingin berbelok di u-turn. Atas jasa mereka ini, sejumlah pengendara memberikan uang.

Jika pengendara ingin cepat diberi jalan untuk berbelok, mereka tinggal menurunkan kaca mobil atau melambaikan uang sebagai tanda. Meski tidak memaksa, namun tak sedikit pengendara yang memberi uang kepada mereka.

Namun di beberapa u-trun, tak jarang, pak ogah ini memukul atau mengetok bodi atau kaca mobil pengendara yang berbelok arah namun tidak memberikan uang jasa kepada mereka.

- Advertisement -

Seorang pengendara bernama Ilyas mengaku, saat melintasi Jalan Soekarno Hatta dekat Toko Kedaung, kemacetan panjang sering terjadi. Saat ingin berbelok arah, para pak ogah tersebut dikatakannya dengan sesuka hati mengatur arus lalu lintas tanpa memikirkan pengendara lain yang ada di belakangnya.

Baca Juga:  Bantuan 3.000 APD dari Pusat Tiba

"Cukup kesal juga dengan keberadaan mereka di u-turn. Kalau petugas lalu lintas yang mengatur kan jelas. Jalan mana yang di prioritaskan untuk pengendara yang ingin berbelok arah atau mana yang mau lurus. Ini mereka tebang pilih. Untuk membantu yang berbelok arah, dihalanginya jalan kami yang ingin lurus. Kalau nggak dikasih, celoteh-celoteh nggak jelas di jalan," kata Ilyas.

Ia berharap Pemerintah Kota Pekanbaru khusunya dinas terkait dan petugas kepolisian dapat segera mengamankan keberadaan pak ogah yang menurutnya telah meresahkan dan mengganggu arus lalu lintas.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Yosi. Ia mengaku saat hendak berbelok arah di depan pak ogah, ia harus menyiapkan sejumlah uang.

"Ini kan ilegal. Tapi kami pengendara bisa apa? Kalau nggak di kasih nanti mereka ngomel-ngomel. Jadi mau nggak mau keluar uang untuk bisa melintas di jalan itu,"  tuturnya.

Jangan Beri Uang

Dikonfirmasi soal masalah ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Pekanbaru Yuliarso mengaku, kondisi u turn pada waktu-waktu tertentu memang terjadi perlambatan. "Khususnya pada peak hour sehingga membuat antrean panjang," jelas dia pada Riau Pos, Senin (8/11).

Kondisi itu disebabkan beberapa faktor. Antara lain, kendaraan yang padat, jalan dengan ruang yang tidak terlalu luas atau sempit dan adanya Pak Ogah.

Baca Juga:  Petugas Terminal Amankan Dua Penumpang Telantar 

"Untuk mengantisipasi hal ini kami melakukan beberapa langkah penanganan," sambungnya.

Langkah ini yaitu berkoordinasi dengan forum lalu lintas baik itu Satuan Lalulintas maupun Dinas PUPR baik kota atau provinsi. "Kami juga menugaskan anggota Dishub di lokasi-lokasi  yang terjadi kemacetan, juga menegur dan memberikan sanksi kepada oknum warga (pak ogah, red) atas kegiatan yang dilakukannya," papar dia.

Karena pak ogah mengandalkan uang yang diberikan dari masyarakat karena mengatur lalu lintas secara ilegal. Yuliarso mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan uang pada pak ogah yang ada di U-turn. "Kami mengimbau agar masyarakat tidak memberikan uang kepada  pak ogah tersebut. Karena hal itu menjadi lahan mereka untuk tetap melakukan kegiatannya," tutupnya.

Sedangkan Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Iwan Samuel Parlindungan Simatupang melalui Kabid Ops Reza Aulia mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan dari masyarakat yang merasakan resah dengan keberadaan para pak ogah tersebut.

Namun untuk penertiban, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk menindak tegas keberadaan pak ogah yang kerap membuat kemacetan di Jalan Soekarno Hatta.

"In sha Allah, besok (hari ini, red) kami akan turun ke lapangan dan akan menindak pak ogah tersebut," tegasnya.(ayi/ali)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Keberadaan "Pak Ogah" di u-turn pada jalan-jalan protokol di Kota Pekanbaru dikeluhkan karena dinilai malah menyebabkan kemacetan. Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru hanya mengimbau warga tidak memberikan uang pada pak ogah ini karena keberadaannya ilegal.

Pantauan Riau Pos, Senin (8/11) tampak sejumlah pemuda yang kerap dipanggil Pak Ogah mengatur arus lalu lintas di beberapa u-turn.  Seperti di Jalan Soekarno Hatta dan Jalan HR Soebrantas.

Mereka menghentikan kendaraan yang ingin melaju ke arah lurus untuk memberikan kesempatan bagi kendaraan, khusus roda empat yang ingin berbelok di u-turn. Atas jasa mereka ini, sejumlah pengendara memberikan uang.

Jika pengendara ingin cepat diberi jalan untuk berbelok, mereka tinggal menurunkan kaca mobil atau melambaikan uang sebagai tanda. Meski tidak memaksa, namun tak sedikit pengendara yang memberi uang kepada mereka.

Namun di beberapa u-trun, tak jarang, pak ogah ini memukul atau mengetok bodi atau kaca mobil pengendara yang berbelok arah namun tidak memberikan uang jasa kepada mereka.

Seorang pengendara bernama Ilyas mengaku, saat melintasi Jalan Soekarno Hatta dekat Toko Kedaung, kemacetan panjang sering terjadi. Saat ingin berbelok arah, para pak ogah tersebut dikatakannya dengan sesuka hati mengatur arus lalu lintas tanpa memikirkan pengendara lain yang ada di belakangnya.

Baca Juga:  Bangkitkan Semangat Gen Z dengan Iven Ramadan

"Cukup kesal juga dengan keberadaan mereka di u-turn. Kalau petugas lalu lintas yang mengatur kan jelas. Jalan mana yang di prioritaskan untuk pengendara yang ingin berbelok arah atau mana yang mau lurus. Ini mereka tebang pilih. Untuk membantu yang berbelok arah, dihalanginya jalan kami yang ingin lurus. Kalau nggak dikasih, celoteh-celoteh nggak jelas di jalan," kata Ilyas.

Ia berharap Pemerintah Kota Pekanbaru khusunya dinas terkait dan petugas kepolisian dapat segera mengamankan keberadaan pak ogah yang menurutnya telah meresahkan dan mengganggu arus lalu lintas.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Yosi. Ia mengaku saat hendak berbelok arah di depan pak ogah, ia harus menyiapkan sejumlah uang.

"Ini kan ilegal. Tapi kami pengendara bisa apa? Kalau nggak di kasih nanti mereka ngomel-ngomel. Jadi mau nggak mau keluar uang untuk bisa melintas di jalan itu,"  tuturnya.

Jangan Beri Uang

Dikonfirmasi soal masalah ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Pekanbaru Yuliarso mengaku, kondisi u turn pada waktu-waktu tertentu memang terjadi perlambatan. "Khususnya pada peak hour sehingga membuat antrean panjang," jelas dia pada Riau Pos, Senin (8/11).

Kondisi itu disebabkan beberapa faktor. Antara lain, kendaraan yang padat, jalan dengan ruang yang tidak terlalu luas atau sempit dan adanya Pak Ogah.

Baca Juga:  Tiga Tersangka Ditahan di Rutan Sialang Bungkuk

"Untuk mengantisipasi hal ini kami melakukan beberapa langkah penanganan," sambungnya.

Langkah ini yaitu berkoordinasi dengan forum lalu lintas baik itu Satuan Lalulintas maupun Dinas PUPR baik kota atau provinsi. "Kami juga menugaskan anggota Dishub di lokasi-lokasi  yang terjadi kemacetan, juga menegur dan memberikan sanksi kepada oknum warga (pak ogah, red) atas kegiatan yang dilakukannya," papar dia.

Karena pak ogah mengandalkan uang yang diberikan dari masyarakat karena mengatur lalu lintas secara ilegal. Yuliarso mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan uang pada pak ogah yang ada di U-turn. "Kami mengimbau agar masyarakat tidak memberikan uang kepada  pak ogah tersebut. Karena hal itu menjadi lahan mereka untuk tetap melakukan kegiatannya," tutupnya.

Sedangkan Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Iwan Samuel Parlindungan Simatupang melalui Kabid Ops Reza Aulia mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan dari masyarakat yang merasakan resah dengan keberadaan para pak ogah tersebut.

Namun untuk penertiban, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk menindak tegas keberadaan pak ogah yang kerap membuat kemacetan di Jalan Soekarno Hatta.

"In sha Allah, besok (hari ini, red) kami akan turun ke lapangan dan akan menindak pak ogah tersebut," tegasnya.(ayi/ali)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari