PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — MASIH acuhnya masyarakat Kota Pekanbaru terhadap bahaya Covid-19 mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Kota Pekanbaru. Masyarakat harus selalu diberikan pemahaman terhadap bahaya virus corona.
"Ini disebabkan karena informasi kepada masyarakat tidak sampai, makanya perlu penyuluhan secara berulang-ulang," ungkap anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Krismat Hutagalung kepada wartawan, Rabu (8/4).
Sampai saat ini, dikatakan politisi Hanura, warga Pekanbaru masih bebas keliaran dan berkumpul-kumpul. "Padahal sudah ditegaskan untuk social distancing dan menjaga jarak kan, dan semua kegiatan dilaukan dari rumah," tegasnya.
Tidak hanya itu, dalam anjuran itu juga ada sanksi tegas yang dapat dijatuhkan kepada warga yang tetap membandel.
"Sudah tegas sebenarnya, tapi warga tetap tidak peduli. Artinya ini ada yang salah dan ada yang tidak sampai kepada masyarakat sampai tingkat bawah," tambahnya lagi.
Hari ini di Pekanbaru ada 5 orang yang positif, dan sudah ada wilayah Pekanbaru yang jadi zona merah. Terjemahannya setiap hari ada yang OPD, begitu peningkatan jadi PDP. "Ini sudah menunjukkan bahwa covid-19 tidak bisa ditolerir lagi, mari kita lawan dengan cara yang sudah dianjurkan oleh Pemerintah," sebutnya lagi.
Kepada Pemerintah sebagai gugus depannya, diminta juga untuk selalu memberikan penyuluhan secara bertingkat, mulai dari tingkatan camat, lurah, sampai ke RT/RW. "Jadi tidak bisa hanya sekali atau dua tiga kali dilakukan penyuluhan atau sosialisasi, tapi harus setiap hari. Dan ini harus dilaporkan pun secara bertingkat ke pimpinan untuk melihat bukti kerjanya," bebernya.
Memang kata Krismat, Covid-19 ini adalah musuh bersama, semua kalangan dan harus dilawan. "Jadi ketika sudah intens memberikan penyuluhan, masih juga ada yang tidak patuh, kami sarankan kepasa tim gugus tugas Covid-19 untuk memberikan tindakan tegas. Ini sudah bahaya," pungkasnya.
Dalam pada itu, pasca penetapan status Pekanbaru menjadi darurat Covid-19, kepada wartawan Krismat juga mengatakan bahwa dirinya pun sangat peduli dengan wabah ini, dan sebanyak lebih kurang 25 tempat ibadah umat kristiani dilakukan penyemprotan cairan disinfektan.
"Ini bagian dari pencegahan, maka mari kita lawan corona ini dengan apa yang sudah dianjurkan pemerintah, dan ini semua harus menjadi perhatian bersama," tutupnya.(ksm)
Laporan: AGUSTIAR (Pekanbaru)