PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Warga Kota Pekanbaru dikagetkan dengan dua peristiwa penemuan mayat, Jumat (5/1) lalu. Mayat ditemukan di dua lokasi perumahan berbeda. Yaitu di Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani dan Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai.
Di Perumahan Bumi Arengka, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani, sesosok mayat berjenis kelamin pria ditemukan pada Jumat (5/1) sekitar pukul 18.00 WIB. Mayat ditemukan pertama kali oleh warga perumahan bernama Ponidi (59).
Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat Mustika melalui Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra membenarkan penemuan mayat tersebut. Belakangan diketahui mayat itu bernama Ristoni (37), warga perumahan yang sama.
”Benar, telah ditemukan oleh warga Perumahan Griya Arengka. Kita mendapat laporan pada Jumat (5/1),” kata Kompol Bery pada Ahad (6/1).
Kasat Reskrim menyebutkan, personel Polsek Tampan yang turun ke lokasi mendapati mayat dalam keadaan telungkup di bawah pohon sekitar semak belukar. Posisi mayat berada di belakang Perumahan Griya Bumi Arengka.
Saat pertama kali ditemukan mayat tersebut belum dapat diidentifikasi karena tidak ditemukan tanda pengenal. Kondisi mayat juga dalam kondisi sudah mulai membusuk.
”Waktu itu ada warga yang kehilangan salah satu keluarganya dan menduga mayat tersebut adalah keluarganya. Namun setelah dipertemukan dengan mayat tersebut, juga belum dikenali,” ucap Mantan Kasat Reskrim Polres Kampar dan Bulukumba ini.
Mayat yang saat itu belum dikenali pihak keluarga, sempat dititipkan di RS Bhayangkara Polda Riau. Terkait penyebab kematian, Kompol Bery menyebutkan pihaknya masih dalam penyelidikan.
”Penyebab kematian maÂsih kami selidiki,” tutup Kompol Bery.
Diduga Bunuh Diri
Di tempat terpisah, warga Perumahan Citra Graha Permai, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai dikejutkan dengan penemuan mayat pada Jumat (5/1). Mayat berinisial MS (27) tersebut ditemukan warga dalam kondisi tergantung di sebuah rumah kosong.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat Mustika melalui Kapolsek Bukit Raya AKP Syafnil pada Ahad (7/12) membenarkan penemuan mayat tersebut. MS semasa hidup diketahui merupakan salah seorang warga perumahan tersebut.
Mayat dalam kondisi tergantung ini ditemukan pertama kali oleh seorang warga bernama Doni (42). Saat itu, Jumat (5/1) sekitar pukul 07.30 WIB pagi, dirinya memarkirkan mobil miliknya di depan sebuah rumah kosong di Perumahan Citra Graha Permai, tepatnya di Blok C 23.
Saat itu Doni mencium aroma busuk, sehingga diirinya berupaya mencari sumber bau itu. Saat masuk ke dalam rumah kosong tersebut, alangkah terkejutnya Doni atas apa yang dilihatnya.
”Saksi Doni melihat korban dalam keadaan tergantung, sudah meninggal dunia,” sebut Kapolsek.
Doni kemudian melaporkan penemuan tersebut ke ketua RT setempat yang kemudian diteruskan ke Polsek Tenayan Raya. AKP Syafnil menyebutkan, Tim Inafis Polresta Pekanbaru dan Polsek Bukit Raya yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.
Kapolsek menyebutkan, kuat dugaan korban meninggal karena memang gantung diri. Hal ini berdasarkan keterangan salah seorang saksi, yang juga adik korban, yang menemukan ada pesan tertulis dari korban.
”Adik kandung korban menemukan selembar kertas di kamar korban yang merupakan tulisan tangan dari korban sendiri. Intinya isi surat itu berisi permintaan maaf kepada keluarga karena korban hendak mengakhiri hidupnya,” kata Kapolsek.
Adapun pemicu MS bunuh diri diduga karena persoalan utang dan juga tidak tahan dengan kondisi sakit yang dideritanya. Menurut keterangan pihak keluarga, korban menderita sakit asam lambung hampit empat tahun.
”Korban juga diketahui memiliki banyak utang, sehingga korban stres dengan kondisi keuangannya tersebut,” tutup Kapolsek.(end)