Minggu, 7 Juli 2024

Tiga Mobil dan Dua Motor Hangus

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Telah terjadi kebakaran rumah dan gudang di Km 19 Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Selasa (7/1) subuh. Dua bangunan yang terbuat dari kayu mudah terbakar hingga api ikut menghanguskan tiga unit mobil dan dua unit sepeda motor dalam sekejap.

Empat unit armada, dua dari Pemerintah Kabupaten Kampar dan dua dari Kota Pekanbaru turun memadamkan api. Namun kerugian besar rumah dan gudang milik Rino Caniago itu tidak bisa dihindari. Polres Kampar mencatat, akibat kebakaran tersebut, sang pemilik mengalami kerugian setidaknya Rp350 juta.

- Advertisement -

Menurut sejumlah saksi, kebakaran rumah dan bangunan yang bersebelahan dengan Pondok Pesantren Gontor Putri 7 itu terjadi sekitar pukul 5.30 WIB. Herman, salah seorang saksi mengatakan, saat itu dirinya tengah tidur di rumah yang bersebelahan dengan gudang yang terbakar. Dirinyapun terbangun lebih awal karena kebakaran tersebut.

"Saya terbangun karena merasakan ada hawa panas. Lalu saya lihat api sudah membesar dari gudang di sebelah rumah. Saya langsung teriak minta tolong memadamkan api. Tidak lama banyak warga datang dan ikut memadamkan api dengan peralatan seadanya," terang Herman.

Namun usaha warga memadamkan api tanpa alat memadai tidak berbuah maksimal. Api semakin membesar dan tidak bisa dipadamkan. Api akhirnya menjalar ke rumah milik Rino yang berjarak sekitar empat meter dari gudang. Karena sama-sama terbuat dari kayu, gedung dan rumah itupun pada akhirnya ikut hangus terbakar.

- Advertisement -
Baca Juga:  Agung Minta SE Wako Pekanbaru soal Kegiatan Rumah Ibadah saat New Normal Direvisi 

Kapolsek Tambang Iptu Jurfredi menyebutkan, setidaknya ada tiga unit mobil yang berada di dalam gudang ikut terbakar. Di antaranya mobil Avanza BM-1135-ZA, mobil pickup double cabin Mazda  BM-9329-TC dan mobil pickup colt T 120 SS. Sementara dua unit sepeda motor serta seluruh perabotan rumah ikut hangus. Jurfredi memperkirakan, kerugian mencapai Rp350 juta.

Armada Damkar sendiri baru tiba di lokasi sekitar pukul 06.15 WIB. Api baru benar-benar bisa dipadamkan sekitar pukul 07.00 WIB. Ditanya terkait penyebab kebakaran, Jurfredi mengaku masih melakukan penyelidikan.

"Analisa awal berdasarkan keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian, diduga penyebab kebakaran ini adalah karena hubungan arus pendek atau korsleting listrik yang berasal dari gudang," jelasnya.

Sementara itu, Kasatpol PP Kampar Nurbit membantah bila Damkar Satpol PP Kampar tidak ikut memadamkan kebakaran. Namun dirinya mengakui, memang unit Damkar Satpol PP Kampar terlambat sampai di lokasi.

Hal ini karena terkait jauhnya lokasi kebakaran dengan hanggar unit Damkar Satpol PP Kampar. Namun Nurbit memastikan Tim Pemadan Kebakaran Satpol PP Kampar selalu siaga 24 jam menghadapi kebakaran.

"Unit Damkar yang siaga saat ini ada tiga, kejadian kebakaran itu kami turunkan 2 ke lokasi. Ada 2 unit juga dari Kota (Pekanbaru, red)," sebut Nurbit yang juga berada di lokasi saat 2 unit armada Damkar Satpol PP Kampar akhirnya tiba di lokasi kebaran pada pagi hari itu.

Baca Juga:  Perpustakaan di Kampung KB Jadi yang Keempat Tingkat Kecamatan

Kerap Slow Rersponse

Tim  Damkar Kampar masih memprihatinkan. Dengan jumlah armada Damkar yang masih cekak, kesatuan yang berada di bawah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP ini selalu slow response. Terutama menghadapi kebakaran yang jauh dari pusat Kota Bangkinang, seperti yang terjadi di Rimbo Panjang,  Selasa (7/1) subuh.

Damkar Satpol PP Kampar harus pasrah dengan response time yang masih jauh dari harapan. Kepala Satpol PP Kampar Nurbit menyebutkan, hingga hari ini, pihaknya hanya memiliki tiga unit armada Damkar aktif. Jumlah itu menurutnya masih jauh dari kebutuhan. Hal ini mengingat luasnya wilayah Kampar.

"Yang jelas saat ini sebagai penanggung teknis bidang itu, kami sudah mengusulkan pengadaan armada baru Damkar. Sekarang berpulang pada kemampuan keuangan daerah. Saya belum cek usulan itu, karena itu ada Bagian Umum (Setda Kampar, red). Kalau mengusulkan memang saya," sebut Nurbit.

Ketimpangan jumlah kebutuhan Damkar dan kebutuhan sesuai luas daerah ini terlihat sekali ketika menghadapi kebakaran yang jauh dari Kota Bangkinang.

Karena, unit Damkar yang terbatas hingga membuat armada yang tersisa ini harus disiagakan di Ibukota Kabupaten. Ketika lokasi kebakaran terjadi di Rimbo Panjang seperti subuh Selasa (7/1), armada Damkar Satpol PP Kampar selalu terlambat tiba di lokasi.(s/gem)

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Bangkinang

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Telah terjadi kebakaran rumah dan gudang di Km 19 Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Selasa (7/1) subuh. Dua bangunan yang terbuat dari kayu mudah terbakar hingga api ikut menghanguskan tiga unit mobil dan dua unit sepeda motor dalam sekejap.

Empat unit armada, dua dari Pemerintah Kabupaten Kampar dan dua dari Kota Pekanbaru turun memadamkan api. Namun kerugian besar rumah dan gudang milik Rino Caniago itu tidak bisa dihindari. Polres Kampar mencatat, akibat kebakaran tersebut, sang pemilik mengalami kerugian setidaknya Rp350 juta.

Menurut sejumlah saksi, kebakaran rumah dan bangunan yang bersebelahan dengan Pondok Pesantren Gontor Putri 7 itu terjadi sekitar pukul 5.30 WIB. Herman, salah seorang saksi mengatakan, saat itu dirinya tengah tidur di rumah yang bersebelahan dengan gudang yang terbakar. Dirinyapun terbangun lebih awal karena kebakaran tersebut.

"Saya terbangun karena merasakan ada hawa panas. Lalu saya lihat api sudah membesar dari gudang di sebelah rumah. Saya langsung teriak minta tolong memadamkan api. Tidak lama banyak warga datang dan ikut memadamkan api dengan peralatan seadanya," terang Herman.

Namun usaha warga memadamkan api tanpa alat memadai tidak berbuah maksimal. Api semakin membesar dan tidak bisa dipadamkan. Api akhirnya menjalar ke rumah milik Rino yang berjarak sekitar empat meter dari gudang. Karena sama-sama terbuat dari kayu, gedung dan rumah itupun pada akhirnya ikut hangus terbakar.

Baca Juga:  Baru Enam Orang Daftar​​​​​​​

Kapolsek Tambang Iptu Jurfredi menyebutkan, setidaknya ada tiga unit mobil yang berada di dalam gudang ikut terbakar. Di antaranya mobil Avanza BM-1135-ZA, mobil pickup double cabin Mazda  BM-9329-TC dan mobil pickup colt T 120 SS. Sementara dua unit sepeda motor serta seluruh perabotan rumah ikut hangus. Jurfredi memperkirakan, kerugian mencapai Rp350 juta.

Armada Damkar sendiri baru tiba di lokasi sekitar pukul 06.15 WIB. Api baru benar-benar bisa dipadamkan sekitar pukul 07.00 WIB. Ditanya terkait penyebab kebakaran, Jurfredi mengaku masih melakukan penyelidikan.

"Analisa awal berdasarkan keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian, diduga penyebab kebakaran ini adalah karena hubungan arus pendek atau korsleting listrik yang berasal dari gudang," jelasnya.

Sementara itu, Kasatpol PP Kampar Nurbit membantah bila Damkar Satpol PP Kampar tidak ikut memadamkan kebakaran. Namun dirinya mengakui, memang unit Damkar Satpol PP Kampar terlambat sampai di lokasi.

Hal ini karena terkait jauhnya lokasi kebakaran dengan hanggar unit Damkar Satpol PP Kampar. Namun Nurbit memastikan Tim Pemadan Kebakaran Satpol PP Kampar selalu siaga 24 jam menghadapi kebakaran.

"Unit Damkar yang siaga saat ini ada tiga, kejadian kebakaran itu kami turunkan 2 ke lokasi. Ada 2 unit juga dari Kota (Pekanbaru, red)," sebut Nurbit yang juga berada di lokasi saat 2 unit armada Damkar Satpol PP Kampar akhirnya tiba di lokasi kebaran pada pagi hari itu.

Baca Juga:  6.000 Bibit Pohon Laban Akan Ditanam

Kerap Slow Rersponse

Tim  Damkar Kampar masih memprihatinkan. Dengan jumlah armada Damkar yang masih cekak, kesatuan yang berada di bawah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP ini selalu slow response. Terutama menghadapi kebakaran yang jauh dari pusat Kota Bangkinang, seperti yang terjadi di Rimbo Panjang,  Selasa (7/1) subuh.

Damkar Satpol PP Kampar harus pasrah dengan response time yang masih jauh dari harapan. Kepala Satpol PP Kampar Nurbit menyebutkan, hingga hari ini, pihaknya hanya memiliki tiga unit armada Damkar aktif. Jumlah itu menurutnya masih jauh dari kebutuhan. Hal ini mengingat luasnya wilayah Kampar.

"Yang jelas saat ini sebagai penanggung teknis bidang itu, kami sudah mengusulkan pengadaan armada baru Damkar. Sekarang berpulang pada kemampuan keuangan daerah. Saya belum cek usulan itu, karena itu ada Bagian Umum (Setda Kampar, red). Kalau mengusulkan memang saya," sebut Nurbit.

Ketimpangan jumlah kebutuhan Damkar dan kebutuhan sesuai luas daerah ini terlihat sekali ketika menghadapi kebakaran yang jauh dari Kota Bangkinang.

Karena, unit Damkar yang terbatas hingga membuat armada yang tersisa ini harus disiagakan di Ibukota Kabupaten. Ketika lokasi kebakaran terjadi di Rimbo Panjang seperti subuh Selasa (7/1), armada Damkar Satpol PP Kampar selalu terlambat tiba di lokasi.(s/gem)

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Bangkinang

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari