(RIAUPOS.CO) — BANYAKNYA informasi yang berkembang melalui media sosial, mahasiswa harus meningkatkan kemampuan dalam memilih.Demikian juga dalam meningkatkan kemampuan, misalnya mahasiswa harus menambah wawasan dalam berkewirausahaan. Banyak peluang dan pekerjaan baru yang harus dibuka.
Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Belmawa-Kemenristekdikti-RI) Prof Ismunandar PhD.
Ia menuturkan, derasnya arus informasi saat ini juga harus dapat disikapi dengan bijak. Banyak kita melihat di media sosial terdapat informasi-informasi yang tersedia berbagai sumber pengetahuan.
“Sebagai mahasiswa, harus bijak dalam mencermati informasi-informasi yang tersedia di media sosial ini. Benar atau tidaknya informasi tersebut bermanfaat atau tidaknya informasi itu. Postinglah hal-hal yang penting jika ingin memposting sesuatu ke media sosial, jangan memakai prinsip yang penting posting. Karena bisa membahayakan,” kata Ismunandar.
“Terkait dengan beasiswa, ke depan pemerintah akan menyalurkan sebanyak 800 ribu orang yang akan diberikan beasiswa melalui program KIP kuliah. Pada tahun 2024, pemerintah akan menargetkan penerima beasiswa bagi mahasiswa beprestasi dan kurang mampu secara ekonomi menjadi 2 juta orang,” kata Ismunandar.
Saat ini jumlah mahasiswa di Indonesia berjumlah 8 juta orang mahasiswa, dan pemerintah akan menargetkan untuk menyediakan beasiswa kepada 2 juta orang mahasiswa. “Bagaimana agar bisa maju kalau tidak pernah tekun dan bekerja keras. Tingkatkanlah keingintahuan, inisiatif, maupun kemampuan berempati,” pesan Ismunandar.
Sementara itu, Rektor Unri melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof Dr Iwantono MPhill mengatakan, Unri memberikan beasiswa sebanyak 6.600 orang. Di antaranya 1.272 orang penerima beasiswa Bidik Misi dan 29 Afirmasi.
‘‘Jadi secara keseluruhan sebanyak 20 persen mahasiswa Unri memperoleh beasiswa,” jelas Wakil Rektor.
Pada tahun ini Unri menempati peringkat 20 besar dalam bidang kemahasiswaan, sebelumnya berada di tingkat 33. Sementara untuk institusi berada diperingkat 24 dengan sebanyak 94 Program Studi dari jenjang pendidikan strata dua (S2), S1 dan Diploma (D3).(ksm)
Laporan DOFI ISKANDAR, Kota