PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – EKONOMI Riau triwulan I-2024 dibanding triwulan I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 3,42 persen. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha.
Kepala BPS Riau Asep Riyadi menyebutkan, adapun lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 15,62 persen. Kemudian transportasi dan pergudangan sebesar 9,85 persen dan pengadaan listrik dan gas sebesar 9,58 persen.
‘’Sebagai lapangan usaha yang memiliki peran dominan, Industri pengolahan serta pertanian, kehutanan, dan perikanan masing-masing tumbuh sebesar 2,49 persen dan 2,09 persen. Sedangkan pertambangan dan penggalian mengalami kontraksi sebesar 0,12 persen,’’ ungkapnya.
Sementara itu, ekonomi Riau triwulan I tahun 2024 dibanding triwulan IV tahun 2023 mengalami kontraksi sebesar 1,34 persen. Kontraksi terjadi pada sebagian besar lapangan usaha. ‘’Lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan yang cukup dalam di antaranya lapangan uasaha jasa pendidikan sebesar 11,37 persen, diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 10,28 persen serta real estate sebesar 7,98 persen,’’ paparnya dalam press rilis.
Begitu pula untuk lapangan usaha industri pengolahan serta pertanian, kehutanan, dan perikanan serta pertambangan dan penggalian yang memiliki peran dominan, masing-masing mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,10 persen dan 2,62 persen. ‘’Di sisi lain, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa lainnya sebesar 3,53 persen diikuti pertambangan dan penggalian sebesar 3,46 persen serta jasa perusahaan sebesar 0,58 persen,’’ sambungnya.
Secara agregat, pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatra triwulan I-2024 tumbuh sebesar 4,24 persen. Perekonomian seluruh provinsi di Sumatra mengalami pertumbuhan.
Provinsi Sumatra Selatan merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 5,06 persen, sedangkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami pertumbuhan ekonomi terendah sebesar 1,01 persen.
Ekonomi Nasional Tumbuh 5,11 Persen
Sementara itu secara nasional untuk kuartal I 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih on the track. Tercatat mencapai 5,11 persen year on year (YoY). Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan, pertumbuhan itu ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik yang kuat.
’’Ini merupakan pertumbuhan kuartal I tertinggi sepanjang periode 2019 sampai 2024,’’ ujarnya di Jakarta, Senin (6/5).
Namun, jika dibandingkan kuartal IV 2023, pertumbuhan ekonomi pada periode ini terkontraksi 0,83 persen. Pada kuartal I 2024, Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tercatat Rp3.112,9 triliun. Sedangkan Atas Dasar Harga Barang (ADHB) tercatat Rp5.283,3 triliun. ’’Dibandingkan kuartal IV 2023 terkontraksi. Itu mengikuti pola musiman tahun-tahun sebelumnya,’’ imbuhnya.
Amalia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024 ditopang oleh seluruh komponen pengeluaran utama. Di antaranya, konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,91 persen, dan menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi periode tersebut.
Kemudian, konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) yang mengalami pertumbuhan paling tinggi dibanding komponen lain yakni sebesar 24,29 persen. Kondisi itu didorong oleh kegiatan pemilihan umum dan momen Ramadan.
Selanjutnya, didorong oleh konsumsi pemerintah yang terkerek sebesar 19,9 persen. Pertumbuhan itu didorong oleh belanja pemilihan umum dan belanja pegawai. (dee/dio/jpg/esi)
Laporan SITI AZURA, Pekanbaru