Kamis, 5 Desember 2024

Jelang Ramadan, Harga Ayam Potong Meroket

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sepekan jelang Ramadan 1445 H, harga ayam potong di Kota Pekanbaru terus naik.

Lonjakan harga bukan hanya terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru, namun sejumlah kios ayam potong yang ada di Kota Pekanbaru.

Pantauan Riau Pos, Selasa (5/3) di Pasar Agus Salim harga ayam potong mengalami kenaikan, berkisar Rp7.000 hingga Rp10.000/ kg. Di mana harga ayam potong normalnya berkisar Rp23.000 sampai Rp25.000/kg untuk ukuran besar, kini dijual menjadi Rp33.000/kg sedangkan untuk kurang kecil harga normalnya berkisar Rp25.000 hingga Rp27.000/kg kini dijual Rp35.000/kg.

Salah seorang pedagang di Pasar Agus Salim Rizki mengaku harga ayam potong sejak beberapa bulan terakhir memang mengalami kenaikan secara bertahap. Dari harga awalnya berkisar Rp23.000 hingga Rp25.000/kg, namun kini di awal tahun 2024 harga ayam dijual Rp25.000 hingga Rp28.000/ kg dan kini di awal Maret 2024 mengalami kenaikan menjadi Rp32.000 hingga Rp35.000/kg untuk ukuran ayam dengan berat yang berbeda-beda.

Bahkan, mendekati Ra madan diprediksi harga ayam akan terus mengalami kenaikan sehingga akibat kenaikan tersebut para pedagang harus mengalami penurunan pembeli hingga 50 persen, sehingga para pedagang berharap agar pemerintah bisa menstabilkan harga bahan pokok menjelang Ramadan dan Idulfitri, sehingga baik pe dagang maupun masyarakat bisa mendapatkan keuntungan.

Baca Juga:  Banyak OPD Belum Serahkan Laporan Pemakaian Anggaran 2019

“Sebenarnya bukan cuma harga daging ayam potong saja yang mengalami kenaikan tetapi sejumlah komoditas bahan pangan lainnya. Bahkan kini telur ayam saja sudah berkisar Rp 60.000/papan untuk ukuran besar,” jelasnya

Sementara itu, warga Jalan Air Dingin Kecamatan Bukit Raya Setyaningsih mengaku harga ayam potong jelang Ramadan ini turut membuat kaum emak-emak menjadi pusing untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Pasalnya dibandingkan mengonsumsi telur ayam, masyarakat lebih memilih membeli ayam potong yang harga masih terjangkau. Namun kini harga ayam dan telur sudah sama-sama mahal sehingga membuat pembeli hari mengurangi jumlah pembelian.

“Sebenarnya bukan dikurangi jumlah pembelian itu. Uangnya itu sudah tidak cukup. Dulu beli ayam sekilo bisa dapat Rp25.000 sekarang sudah semakin mahal. Makin kecil ayam yang dibeli makin mahal, kalau ayam besar ukuran 2 kg ke atas banyak yang nggak suka. Jadinya uang segitu cuma bisa beli ayam yang sudah dipotong kecil saja. Kalau tidak cuma beli hati atau cekernya saja,”tuturnya.

Baca Juga:  Stok Bahan Pokok Cukup

Ia pun berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga pangan agar masyarakat bisa mendapatkan harga kebutuhan pokok yang terjangkau.

“Kalau masyarakat ini maunya pasti yang murah dan berkualitas. Tapi ya mau gimana lagi, gaji suami kita naik cuma sedikit, eh pasnya naik harga sembako juga naik tentu nggak ada yang bisa ditabung. Untuk makan saja sudah pas-pasan,”jelasnya

Sementara itu, Kepala Disperindag Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengakui saat ini harga bahan pokok yang naik itu antara lain cabai dan bawang merah. Kenaikan harga terjadi karena kurangnya pasokan dari daerah penghasil.

Produksi cabai dan bawang merah berkurang akibat cuaca. Ditambah lagi, Jalan Sumbar-Riau putus beberapa waktu lalu. Sehingga, harga bahan pokok naik cukup tinggi.

“Saya berharap harga cabai dan bawang bisa panen yang bagus. Sehingga, kita mendapat harga yang terjangkau di awal Ramadan,” ucapnya

Bahkan untuk harga ayam potong juga mengalami kenaikan. Para pengusaha ayam potong sudah dipanggil soal kendala pakan.

“Harga pakan ayam masih stabil. Saya perkirakan harga ayam potong turun pada bulan Maret. Karena, jumlah pasokan ayam lebih banyak,”tegasnya.(ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sepekan jelang Ramadan 1445 H, harga ayam potong di Kota Pekanbaru terus naik.

Lonjakan harga bukan hanya terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru, namun sejumlah kios ayam potong yang ada di Kota Pekanbaru.

- Advertisement -

Pantauan Riau Pos, Selasa (5/3) di Pasar Agus Salim harga ayam potong mengalami kenaikan, berkisar Rp7.000 hingga Rp10.000/ kg. Di mana harga ayam potong normalnya berkisar Rp23.000 sampai Rp25.000/kg untuk ukuran besar, kini dijual menjadi Rp33.000/kg sedangkan untuk kurang kecil harga normalnya berkisar Rp25.000 hingga Rp27.000/kg kini dijual Rp35.000/kg.

Salah seorang pedagang di Pasar Agus Salim Rizki mengaku harga ayam potong sejak beberapa bulan terakhir memang mengalami kenaikan secara bertahap. Dari harga awalnya berkisar Rp23.000 hingga Rp25.000/kg, namun kini di awal tahun 2024 harga ayam dijual Rp25.000 hingga Rp28.000/ kg dan kini di awal Maret 2024 mengalami kenaikan menjadi Rp32.000 hingga Rp35.000/kg untuk ukuran ayam dengan berat yang berbeda-beda.

- Advertisement -

Bahkan, mendekati Ra madan diprediksi harga ayam akan terus mengalami kenaikan sehingga akibat kenaikan tersebut para pedagang harus mengalami penurunan pembeli hingga 50 persen, sehingga para pedagang berharap agar pemerintah bisa menstabilkan harga bahan pokok menjelang Ramadan dan Idulfitri, sehingga baik pe dagang maupun masyarakat bisa mendapatkan keuntungan.

Baca Juga:  Kos-kosan Terbakar, Dua Pria Meninggal

“Sebenarnya bukan cuma harga daging ayam potong saja yang mengalami kenaikan tetapi sejumlah komoditas bahan pangan lainnya. Bahkan kini telur ayam saja sudah berkisar Rp 60.000/papan untuk ukuran besar,” jelasnya

Sementara itu, warga Jalan Air Dingin Kecamatan Bukit Raya Setyaningsih mengaku harga ayam potong jelang Ramadan ini turut membuat kaum emak-emak menjadi pusing untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Pasalnya dibandingkan mengonsumsi telur ayam, masyarakat lebih memilih membeli ayam potong yang harga masih terjangkau. Namun kini harga ayam dan telur sudah sama-sama mahal sehingga membuat pembeli hari mengurangi jumlah pembelian.

“Sebenarnya bukan dikurangi jumlah pembelian itu. Uangnya itu sudah tidak cukup. Dulu beli ayam sekilo bisa dapat Rp25.000 sekarang sudah semakin mahal. Makin kecil ayam yang dibeli makin mahal, kalau ayam besar ukuran 2 kg ke atas banyak yang nggak suka. Jadinya uang segitu cuma bisa beli ayam yang sudah dipotong kecil saja. Kalau tidak cuma beli hati atau cekernya saja,”tuturnya.

Baca Juga:  Sosialisasi ke Pasar Tradisional, Disperindag Terapkan Parkir Roda Dua Rp1.000

Ia pun berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga pangan agar masyarakat bisa mendapatkan harga kebutuhan pokok yang terjangkau.

“Kalau masyarakat ini maunya pasti yang murah dan berkualitas. Tapi ya mau gimana lagi, gaji suami kita naik cuma sedikit, eh pasnya naik harga sembako juga naik tentu nggak ada yang bisa ditabung. Untuk makan saja sudah pas-pasan,”jelasnya

Sementara itu, Kepala Disperindag Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengakui saat ini harga bahan pokok yang naik itu antara lain cabai dan bawang merah. Kenaikan harga terjadi karena kurangnya pasokan dari daerah penghasil.

Produksi cabai dan bawang merah berkurang akibat cuaca. Ditambah lagi, Jalan Sumbar-Riau putus beberapa waktu lalu. Sehingga, harga bahan pokok naik cukup tinggi.

“Saya berharap harga cabai dan bawang bisa panen yang bagus. Sehingga, kita mendapat harga yang terjangkau di awal Ramadan,” ucapnya

Bahkan untuk harga ayam potong juga mengalami kenaikan. Para pengusaha ayam potong sudah dipanggil soal kendala pakan.

“Harga pakan ayam masih stabil. Saya perkirakan harga ayam potong turun pada bulan Maret. Karena, jumlah pasokan ayam lebih banyak,”tegasnya.(ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Sidak Gudang Distributor Sembako

Pemko Belum Beri Tindakan

Harga Barang Pokok Masih Fluktuatif

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari