Kamis, 21 November 2024

DPRD Minta Pemprov Tekan Harga Bahan Pokok

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau menyoroti kenaikan harga bahan pokok di sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Pasalnya, bila tidak segera ditekan, maka dikhawatirkan akan menambah inflasi daerah mengingat sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan. 

Sekretaris Komisi II DPRD Riau Husaimi Hamidi mengatakan pemprov seharusnya belajar dari tahun sebelumnya karena kondisi ini dikeluhkan masyarakat hampir setiap tahun. Pemerintah harusnya sudah melakukan upaya antisipasi sejak dini. Sehingga rentang waktu kenaikan bahan pokok bisa cepat teratasi.

- Advertisement -

“Jangan setiap mau bulan puasa, lebaran, tahun baru harga semuanya naik. Ini kan berarti penyakit tahunan. Sudah tahu penyakitnya harusnya diobati, bukan malah dibiarkan terjadi tiap tahun. Itu namanya cari aman,” sebut Husaimi, Rabu (6/1).

Husaimi menyebut, Pemprov Riau harusnya berperan aktif untuk mengendalikan harga. Jangan hanya menunggu data yang dilaporkan. Biasanya kenaikan harga salah satunya disebabkan karena adanya permintaan yang cukup tinggi maka peran pemerintah untuk memastikan pasokan aman sehingga harga tetap dapat stabil.

Politisi PPP ini mengatakan, Provinsi Riau harusnya meniru langkah daerah lain yang sudah mandiri memikirkan tujuan jangka panjang dengan menyediakan sendiri kebutuhan pangan untuk masyarakat.

- Advertisement -

“Di kita ini yang terjadi memang kontrol pemerintah terhadap harga sembako kurang. Kita lihat di daerah lain, Medan misalnya, mereka ada memberikan subsidi transportasi sehingga menekan harga bahan baku, itu harus ditiru,” imbuhnya.

Baca Juga:  DPRD Riau Gelar Paripurna Penyampaian LKPj Pj Gubernur Riau

Selama ini, kata dia, kebutuhan beras  disuplai dari Provinsi Sumatera Barat dan Lampung. Padahal pemanfaatan lahan untuk digarap menjadi areal pertanian di Kabupaten Rokan Hilir dan Siak cukup potensial.

“Selain itu Riau tidak mau merubah diri, Rohil punya lahan sawah banyak, Siak juga. Tapi gabahnya dibawa ke Medan. Kenapa tidak mencoba naikan PAD dari potensi yang kita miliki. Dibantu modalnya sehingga gabahnya tidak lagi dibawa ke Medan. Bagaimana beras kita tak mahal karena terjadi selama ada penambahan ongkos, ongkos bahan baku dan bahan jadi. Kalau diproduksi sendiri kan bisa lebih murah,” paparnya.

Terkait kenaikan harga tersebut, Komisi II DPRD Riau bersama dinas terkait akan melakukan sidak pasar pekan depan melihat kendala di lapangan. Sebelumnya, Komisi II DPRD Provinsi Riau turut melakukan kunjungan observasi ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), di Gedung Graha Kepri, Batam, pekan lalu.

Kunjungan ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Riau Zulfi Mursal didampingi Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Riau Husaimi Hamidi, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Riau lainnya, beserta staf dan tenaga ahli. Rombongan Komisi II DPRD Provinsi Riau diterima oleh Kepala Disperindag Provinsi Kepulauan Riau Aries Fariandi beserta jajaran.

Baca Juga:  Ginda: Guru Sebagai Pahlawan Luar Biasa

Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Riau Zulfi Mursal menanyakan terkait persiapkan yang dilakukan oleh pemerintah ataupun Disperindag Provinsi Kepulauan Riau dalam menangani kenaikan bahan-bahan sembako di Kepulauan Riau.

Kemudian, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Riau Mira Roza menanyakan terkait cara yang dilakukan oleh Disperindag Provinsi Kepulauan Riau dalam melaksanakan program pasar murah.

“Jadi bagaimana cara yang dilakukan oleh Disperindag Provinsi Kepulauan Riau dalam melaksanakan program pasar murah? Apakah tidak bentrok dengan pedagang-pedagang pasar terhadap persaingan harga?” tanya Mira Roza.

Terkait harga sembako, Kepala Disperindag Provinsi Kepulauan Riau Aries Fariandi menyebut, saat ini di Kepri tidak ada kendala dan stok juga masih terjaga.

“Berkat stok yang terjaga, stok lama Insya Allah masih cukup sampai Maret. Mungkin kalau tidak ada informasi kedepannya harga-harga di Kepri naik sedikit. Selain itu, untuk menjaga stabilitasi bahan pokok, kami dalam setahun akan melakukan pasar murah 74 kali dan ini bekerja sama juga dengan kabupaten/kota,” jelas Aries Fariadi.

Menanggapi pertanyaan Mira Roza, Aries Fariadi menjelaskan, bahwa pihaknya tidak melaksanakan pasar murah setiap minggunya. Operasi pasar murah, lanjut Aries, dilaksanakan jika terjadi kenaikan harga, seperti pada menjelang bulan Ramadan, Natal dan Tahun Baru dan hari-hari besar.(nda/adv)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau menyoroti kenaikan harga bahan pokok di sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Pasalnya, bila tidak segera ditekan, maka dikhawatirkan akan menambah inflasi daerah mengingat sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan. 

Sekretaris Komisi II DPRD Riau Husaimi Hamidi mengatakan pemprov seharusnya belajar dari tahun sebelumnya karena kondisi ini dikeluhkan masyarakat hampir setiap tahun. Pemerintah harusnya sudah melakukan upaya antisipasi sejak dini. Sehingga rentang waktu kenaikan bahan pokok bisa cepat teratasi.

- Advertisement -

“Jangan setiap mau bulan puasa, lebaran, tahun baru harga semuanya naik. Ini kan berarti penyakit tahunan. Sudah tahu penyakitnya harusnya diobati, bukan malah dibiarkan terjadi tiap tahun. Itu namanya cari aman,” sebut Husaimi, Rabu (6/1).

Husaimi menyebut, Pemprov Riau harusnya berperan aktif untuk mengendalikan harga. Jangan hanya menunggu data yang dilaporkan. Biasanya kenaikan harga salah satunya disebabkan karena adanya permintaan yang cukup tinggi maka peran pemerintah untuk memastikan pasokan aman sehingga harga tetap dapat stabil.

- Advertisement -

Politisi PPP ini mengatakan, Provinsi Riau harusnya meniru langkah daerah lain yang sudah mandiri memikirkan tujuan jangka panjang dengan menyediakan sendiri kebutuhan pangan untuk masyarakat.

“Di kita ini yang terjadi memang kontrol pemerintah terhadap harga sembako kurang. Kita lihat di daerah lain, Medan misalnya, mereka ada memberikan subsidi transportasi sehingga menekan harga bahan baku, itu harus ditiru,” imbuhnya.

Baca Juga:  DPRD Riau Apresiasi Keseriusan Polda Berantas PETI

Selama ini, kata dia, kebutuhan beras  disuplai dari Provinsi Sumatera Barat dan Lampung. Padahal pemanfaatan lahan untuk digarap menjadi areal pertanian di Kabupaten Rokan Hilir dan Siak cukup potensial.

“Selain itu Riau tidak mau merubah diri, Rohil punya lahan sawah banyak, Siak juga. Tapi gabahnya dibawa ke Medan. Kenapa tidak mencoba naikan PAD dari potensi yang kita miliki. Dibantu modalnya sehingga gabahnya tidak lagi dibawa ke Medan. Bagaimana beras kita tak mahal karena terjadi selama ada penambahan ongkos, ongkos bahan baku dan bahan jadi. Kalau diproduksi sendiri kan bisa lebih murah,” paparnya.

Terkait kenaikan harga tersebut, Komisi II DPRD Riau bersama dinas terkait akan melakukan sidak pasar pekan depan melihat kendala di lapangan. Sebelumnya, Komisi II DPRD Provinsi Riau turut melakukan kunjungan observasi ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), di Gedung Graha Kepri, Batam, pekan lalu.

Kunjungan ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Riau Zulfi Mursal didampingi Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Riau Husaimi Hamidi, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Riau lainnya, beserta staf dan tenaga ahli. Rombongan Komisi II DPRD Provinsi Riau diterima oleh Kepala Disperindag Provinsi Kepulauan Riau Aries Fariandi beserta jajaran.

Baca Juga:  Ginda: Guru Sebagai Pahlawan Luar Biasa

Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Riau Zulfi Mursal menanyakan terkait persiapkan yang dilakukan oleh pemerintah ataupun Disperindag Provinsi Kepulauan Riau dalam menangani kenaikan bahan-bahan sembako di Kepulauan Riau.

Kemudian, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Riau Mira Roza menanyakan terkait cara yang dilakukan oleh Disperindag Provinsi Kepulauan Riau dalam melaksanakan program pasar murah.

“Jadi bagaimana cara yang dilakukan oleh Disperindag Provinsi Kepulauan Riau dalam melaksanakan program pasar murah? Apakah tidak bentrok dengan pedagang-pedagang pasar terhadap persaingan harga?” tanya Mira Roza.

Terkait harga sembako, Kepala Disperindag Provinsi Kepulauan Riau Aries Fariandi menyebut, saat ini di Kepri tidak ada kendala dan stok juga masih terjaga.

“Berkat stok yang terjaga, stok lama Insya Allah masih cukup sampai Maret. Mungkin kalau tidak ada informasi kedepannya harga-harga di Kepri naik sedikit. Selain itu, untuk menjaga stabilitasi bahan pokok, kami dalam setahun akan melakukan pasar murah 74 kali dan ini bekerja sama juga dengan kabupaten/kota,” jelas Aries Fariadi.

Menanggapi pertanyaan Mira Roza, Aries Fariadi menjelaskan, bahwa pihaknya tidak melaksanakan pasar murah setiap minggunya. Operasi pasar murah, lanjut Aries, dilaksanakan jika terjadi kenaikan harga, seperti pada menjelang bulan Ramadan, Natal dan Tahun Baru dan hari-hari besar.(nda/adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari