PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Jembatan penyeberangan orang (JPO) di Kota Pekanbaru perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Pasalnya, tiga dari 11 JPO tergolong rusak parah. Pemko diminta menutup akses JPO ini sampai selesai diperbaiki.
"Tutup JPO sampai rampung. Masyarakat tidak akan lewat saat pengerjaan," ujar pengamat perkotaan Mardianto Manan kepada Riau Pos, Kamis (6/2).
Menurut Mardianto, berdasarkan data yang ia peroleh, ada tiga JPO yang rusak parah dan bisa membahayakan keselamatan penggunanya. "Tiga JPO yang rusak parah ini semuanya di Jalan Jenderal Sudirman," sebutnya.
Pertama, di Jalan JenderalSudirman depan Toko Modelux dengan pengelola CV Benggala. Kedua, depan Plaza Sukaramai dengan pengelola PT Dwi Kriya Perjasa Ju Hau dan terakhir di dekat RS Awal Bros dengan pengelola PT Adhi Kartika Jaya.
Dirinci oleh Mardianto, rata-rata kondisi JPO mengalami kerusakan berat pada atap sehingga perlu penggantian. Selain itu, lantai JPO sudah banyak yang keropos. Kemudian besi tempat billboard atau reklame sudah berkarat. "Juga perlu penertiban kabel jaringan listrik di JPO agar jangan berserakan demi keselamatan pengguna dan di JPO tidak ada lampu penerangan," tukasnya.
Meski demikian, bukan berarti JPO lainnya dalam keadaan baik. "Kalau dilihat JPO lain juga mulai tidak layak pakai seperti yang di dekat Giant Jalan Soebrantas, Panam. JPO ada tapi tangganya tak ada. Herannya di situ ada poster dan beragam iklan lainnya," jelasnya.
Adapun data JPO lain di Jalan Jenderal Sudirman yaitu di depan Sudirman Square, depan Hotel Mayang Garden, depan Gelanggang Remaja. Kemudian, di Jalan Tuanku Tambusai ada di depan Toko Hawai dan simpang Jalan KH Ahmad Dahlan. Sementara untuk di Jalan HR Soebrantas terdapat di depan Giant, depan SD Tobek Godang dan di dekat Simpang Tobek Godang.
Diungkapkannya, saat ia mengikuti rapat bersama Forum Lalu Lintas di Ditlantas Polda Riau dan membahas JPO pada 4 Februari lalu, instansi terkait masih lempar tanggung jawab. "Masih saling lempar terkait JPO. Katanya ada pihak ketiga. Tapi bagi saya, jika rusak itu ditutup hingga selesai pembangunan atau dibongkar. Karena kalau sudah rusak dan orang melintas terus jatuh bisa tetanus bahkan meninggal. Seperti kejadian dulu di depan JPO Pasar Dupa," pintanya.
Dishub Minta Pihak Ketiga Perbaiki
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru Yuliarso saat dikonfirmasi sepakat bahwa JPO harus berfungsi maksimal karena merupakan bagian dari pendukung agar lalu lintas dapat berjalan dengan baik. "Namun tentunya kalau persoalan perbaikan kami akan merunut dulu kondisinya," kata dia.
Dipaparkan dia, jika asetnya di bawah penguasaan punya pihak ketiga, Dishub Pekanbaru akan mintakan mereka untuk bertanggungjawab memperbaikinya sesegera mungkin. "Lalu, jika punya Pemko Pekanbaru tentu kami akan memperbaikinya," imbuhnya.(s/ali)