Minggu, 19 Mei 2024

Pengungsi Rohingya Minta-Minta ke Pengendara

Pemko Tak Bisa Berikan Bantuan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seratusan pengungsi asal Rohingya masih bertahan hidup di atas trotoar Jalan Datuk Wan Abdul Jamal, Kecamatan Bukit Raya, Mereka kerap meminta bantuan kepada pengendara yang melintas untuk memenuhi keperluan hidup mereka seperti makan. Pemko Pekanbaru sendiri mengaku tidak bisa memberikan bantuan kepada para pengungsi.

Pantauan Riau Pos, Ahad (5/5), para pengungsi kerap menadahkan tangan ke pengendara yang melintas untuk mendapatkan belas kasihan. Bahkan, saat ada pengendara yang memberikan bantuan berupa makanan cepat saji, para pengungsi langsung menyerbu.

Yamaha

Salah seorang warga Kecamatan Bukit Raya Erni yang pernah memberikan makanan untuk para pengungsi Rohingya mengaku, ia awalnya hanya memberikan nasi bungkus kepada para pengungsi Rohingya yang membuat gubuk di pinggir jalan.

”Saat itu hanya beberapa gubuk saja yang dibuat, namun ternyata saat ini semakin banyak gubuk pengungsi Rohingya yang dibangun di badan jalan sehingga sangat membuat masyarakat kasihan dengan kondisi mereka,” katanya, kemarin.

Ia berharap pemerintah bisa membantu mereka agar tidak terlantar di jalan dan kelaparan. ”Setidaknya kembalikan mereka ke pengungsian agar tidak terlunta-lunta di jalan,” katanya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Termasuk Kasatpol PP, 148 Pejabat Dilantik

Hal senada juga diungkapkan oleh pengendara motor Kemal yang mengaku sangat iba dengan kondisi para pengungsi Rohingya. Namun sebagai masyarakat dirinya berharap adanya langkah tegas dari pemerintah kota agar para pengungsi Rohingya tersebut tidak lagi membuat bangunan liar di atas trotoar yang akan menganggu kenyamanan masyarakat dan pengguna jalan.

”Saya pribadi rasanya iba dengan kondisi mereka, tapi bagaimana lagi, kalau seperti ini dibiarkan akan malah menjadi masalah tersendiri bagi Kota Pekanbaru, apalagi mereka membangun gubuk di pusat kota Pekanbaru yang kerap dilintasi para pendatang,” ucapnya.

- Advertisement -

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru belum lama ini melakukan peninjauan terhadap warga negara asing (WNA) Rohingya yang mendirikan gubuk dan tinggal di belakang Purna MTQ Pekanbaru dan berada di depan  Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru.

Menurut Kepala DKP Kota Pekanbaru Maisisco, dirinya bersama Kasatpol PP Zulfahmi Adrian melakukan pemantauan terhadap gubuk yang dibangun oleh para pengungsi Rohingya dan sangat prihatin, karena mereka makan apa adanya. Meksipun begitu, dikatakan Masisco, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu para pengungsi Rohingya tersebut karena para pengungsi tidak memiliki dokumen apa pun. Hal itu, sebutnya akan berbenturan dengan aturan yang ada.

Baca Juga:  Angkutan Mudik Mulai Diperiksa

Meksi secara pribadi, Masisco mengaku merasa prihatin dengan kondisi para pengungsi. Apalagi banyak anak-anak di berkeliaran di jalan.

Meski tidak bisa memberikan bantuan secara langsung, lanjut Masisco, Pemerintah Kota Pekanbaru akan membantu menyampaikan kepada pihak yang berwenang yakni UNHCR terkait bantuan makanan untuk mereka.

”Setidaknya sebagai pemerintah menyampaikan kepada UNHCR terkait makan. Jangankan untuk makan, rumah tinggal saja mereka tidak ada,” jelasnya.

Ia tambahkan, Pemerintah Kota Pekanbaru juga meminta agar UNHCR segera menyediakan tempat tinggal bagi para pengungsi. Pasalnya, keberadaan mereka di atas trotoar jalan sudah dipastikan melanggar ketertiban umum.

”Kalau dari segi pemandangan tentu menggangu ketertiban umum, karena berada di sepanjang trotoar. Karena itu UNHCR harus mengambil langkah-langkah untuk membantu masalah pangan dan tempat tinggal mereka,” tegasnya.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seratusan pengungsi asal Rohingya masih bertahan hidup di atas trotoar Jalan Datuk Wan Abdul Jamal, Kecamatan Bukit Raya, Mereka kerap meminta bantuan kepada pengendara yang melintas untuk memenuhi keperluan hidup mereka seperti makan. Pemko Pekanbaru sendiri mengaku tidak bisa memberikan bantuan kepada para pengungsi.

Pantauan Riau Pos, Ahad (5/5), para pengungsi kerap menadahkan tangan ke pengendara yang melintas untuk mendapatkan belas kasihan. Bahkan, saat ada pengendara yang memberikan bantuan berupa makanan cepat saji, para pengungsi langsung menyerbu.

Salah seorang warga Kecamatan Bukit Raya Erni yang pernah memberikan makanan untuk para pengungsi Rohingya mengaku, ia awalnya hanya memberikan nasi bungkus kepada para pengungsi Rohingya yang membuat gubuk di pinggir jalan.

”Saat itu hanya beberapa gubuk saja yang dibuat, namun ternyata saat ini semakin banyak gubuk pengungsi Rohingya yang dibangun di badan jalan sehingga sangat membuat masyarakat kasihan dengan kondisi mereka,” katanya, kemarin.

Ia berharap pemerintah bisa membantu mereka agar tidak terlantar di jalan dan kelaparan. ”Setidaknya kembalikan mereka ke pengungsian agar tidak terlunta-lunta di jalan,” katanya.

Baca Juga:  Kapolda Ajak Warga Selalu Terapkan Protokol Kesehatan

Hal senada juga diungkapkan oleh pengendara motor Kemal yang mengaku sangat iba dengan kondisi para pengungsi Rohingya. Namun sebagai masyarakat dirinya berharap adanya langkah tegas dari pemerintah kota agar para pengungsi Rohingya tersebut tidak lagi membuat bangunan liar di atas trotoar yang akan menganggu kenyamanan masyarakat dan pengguna jalan.

”Saya pribadi rasanya iba dengan kondisi mereka, tapi bagaimana lagi, kalau seperti ini dibiarkan akan malah menjadi masalah tersendiri bagi Kota Pekanbaru, apalagi mereka membangun gubuk di pusat kota Pekanbaru yang kerap dilintasi para pendatang,” ucapnya.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru belum lama ini melakukan peninjauan terhadap warga negara asing (WNA) Rohingya yang mendirikan gubuk dan tinggal di belakang Purna MTQ Pekanbaru dan berada di depan  Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Pekanbaru.

Menurut Kepala DKP Kota Pekanbaru Maisisco, dirinya bersama Kasatpol PP Zulfahmi Adrian melakukan pemantauan terhadap gubuk yang dibangun oleh para pengungsi Rohingya dan sangat prihatin, karena mereka makan apa adanya. Meksipun begitu, dikatakan Masisco, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu para pengungsi Rohingya tersebut karena para pengungsi tidak memiliki dokumen apa pun. Hal itu, sebutnya akan berbenturan dengan aturan yang ada.

Baca Juga:  Aksi Peduli Dampak Kabut Asap Meningkat

Meksi secara pribadi, Masisco mengaku merasa prihatin dengan kondisi para pengungsi. Apalagi banyak anak-anak di berkeliaran di jalan.

Meski tidak bisa memberikan bantuan secara langsung, lanjut Masisco, Pemerintah Kota Pekanbaru akan membantu menyampaikan kepada pihak yang berwenang yakni UNHCR terkait bantuan makanan untuk mereka.

”Setidaknya sebagai pemerintah menyampaikan kepada UNHCR terkait makan. Jangankan untuk makan, rumah tinggal saja mereka tidak ada,” jelasnya.

Ia tambahkan, Pemerintah Kota Pekanbaru juga meminta agar UNHCR segera menyediakan tempat tinggal bagi para pengungsi. Pasalnya, keberadaan mereka di atas trotoar jalan sudah dipastikan melanggar ketertiban umum.

”Kalau dari segi pemandangan tentu menggangu ketertiban umum, karena berada di sepanjang trotoar. Karena itu UNHCR harus mengambil langkah-langkah untuk membantu masalah pangan dan tempat tinggal mereka,” tegasnya.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari