PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gelar panen karya siswa projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) di SMPN 27 Pekanbaru dengan penampilan karya seni tari.
Kegiatan ini mengambil tema kearifan lokal yang bertajuk “Eksplorasi Giat Nelayan“.
Waka kurikulum SMPN 27 Pekanbaru Hariono SSi mengatakan, gelar panen karya P5 ini merupakan puncak dari kegiatan pembelajaran P5 yang dilaksanakan selama satu semester.
Siswa diberikan kebebasan untuk memilih, berlatih, dan berkreasi tentang kearifan lokal yang ada di sekitar mereka.
‘’Dari hasil pembelajaran P5 ini, akhirnya menghasilkan karya siswa yang luar biasa berupa seni kreatif tarian Anak Nelayan yang layak untuk diberikan apresiasi dalam sebuah pertunjukan,’’ katanya pada Riau Pos, Sabtu (4/5).
- Advertisement -
Menurut Hariono, tema kearifan lokal ini diambil guna menanamkan cinta budaya daerah pada diri siswa.
Seiring dengan perkembangan zaman tidak dapat dipungkiri bahwa generasi Z saat ini sudah tidak tertarik untuk mempelajari budaya daerah. Sehingga dengan adanya P5 yang mengambil tema kearifan lokal dapat memperkenalkan kembali kearifan lokal di sekitar siswa sehingga mereka akan lebih menghargai budaya daerah dan diharapkan nantinya akan tetap dapat mengembangkan dan memperkenalkan budaya daerah mereka ke dunia luar.(*1/rul)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gelar panen karya siswa projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) di SMPN 27 Pekanbaru dengan penampilan karya seni tari.
Kegiatan ini mengambil tema kearifan lokal yang bertajuk “Eksplorasi Giat Nelayan“.
Waka kurikulum SMPN 27 Pekanbaru Hariono SSi mengatakan, gelar panen karya P5 ini merupakan puncak dari kegiatan pembelajaran P5 yang dilaksanakan selama satu semester.
Siswa diberikan kebebasan untuk memilih, berlatih, dan berkreasi tentang kearifan lokal yang ada di sekitar mereka.
‘’Dari hasil pembelajaran P5 ini, akhirnya menghasilkan karya siswa yang luar biasa berupa seni kreatif tarian Anak Nelayan yang layak untuk diberikan apresiasi dalam sebuah pertunjukan,’’ katanya pada Riau Pos, Sabtu (4/5).
Menurut Hariono, tema kearifan lokal ini diambil guna menanamkan cinta budaya daerah pada diri siswa.
Seiring dengan perkembangan zaman tidak dapat dipungkiri bahwa generasi Z saat ini sudah tidak tertarik untuk mempelajari budaya daerah. Sehingga dengan adanya P5 yang mengambil tema kearifan lokal dapat memperkenalkan kembali kearifan lokal di sekitar siswa sehingga mereka akan lebih menghargai budaya daerah dan diharapkan nantinya akan tetap dapat mengembangkan dan memperkenalkan budaya daerah mereka ke dunia luar.(*1/rul)