SUKAJADI (RIAUPOS.CO) — Kemacetan lalu lintas kendaraan terjadi di Jalan Dahlia, Kecamatan Sukajadi, Senin (5/4). Kendaraan roda dua dan roda empat sikut-sikutan untuk bisa lolos dari kemacetan tersebut.
Penyebab kemacetan tersebut ialah karena adanya pengerjaan galian instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Jalan Rajawali dekat tempat pemakaman umum (TPU).
Pengerjaan galian IPAL di sini menyebabkan pipa PDAM bocor. Akibatnya, akses jalan ditutup total di lokasi pengerjaan galian. Sebelumnya, pengerjaan galian IPAL di Jalan Ahmad Yani simpang Jalan HOS Cokroaminoto sempat memutuskan jaringan gas (jargas). Akibatnya, pasokan gas ke pelanggan terputus
Pantauan Riau Pos, Senin (5/4) di Jalan Rajawali, pengendara dari Jalan Rajawali terpaksa lewat Jalan Gajus dan tembus ke Jalan Dahlia. Kendaraan pun menumpuk di Jalan Dahlia hingga berujung kemacetan.
Kondisi jalan yang sempit memperparah kemacetan. Pengendara pun menyayangkan hal tersebut. Pengerjaan IPAL dinilai lambat sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan ini berlangsung lama.
Salah seorang pengendara roda dua, Manta mengaku cukup terganggu dengan hal tersebut. "Ya sebagai orang yang sering melintas di sini, saya cukup terganggu. Jalannya sempit, macet lagi. Banyak lobang juga di sekitar sini,’’ ujarnya.
Karena itu, ia berharap pengerjaan IPAL bisa cepat berlangsung. Dengan begitu, kondisi jalan diharapkan juga bisa kembali seperti dulu.
Hingga kini, memang di beberapa titik di Kecamatan Sukajadi tengah dibongkar karena pengerjaan proyek IPAL.
Kondisi ini sudah terjadi sejak tahun lalu dan berpindah-pindah dari satu titik ke titik lain. Akibatnya, wilayah Sukajadi yang sebelumnya juga sudah sering macet, makin macet dan semraut. Pengendara pun terganggu dan harus hati-hati saat melintas di wilayah tersebut.
Pipa PDAM Bocor
Sementara itu, Wakil Project Manager PT Hutama Karya Olan mengakui bahwa kegiatan yang ada di surat kabar dengan lokasi Jalan Rajawali, Kecamatan Sukajadi merupakan lokasi pekerjaan pihaknya.
Disebutkannya, terjadi gangguan saat progres pekerjaan yaitu bocornya pipa PDAM saat pengggalian IPAL. Namun hal ini sudah dikoordinasikan dengan pihak PDAM untuk penanganan perbaikan supaya pekerjaan galian bisa terus berlanjut.
"Yang di foto itu merupakan lokasi pekerjaan kami. Terjadi kebocoran pipa PDAM dampak dari pekerjaan penggalian. Namun kami sudah koordinasi dengan pihak PDAM dan pihak PDAM langsung menanganinya untuk proses penyambungan sejak dua kemarin atau akhir pekan lalu, " ujar Olan, Senin (5/4).
Ditambah Olan, jalan sempat ditutup dan kelancaran arus lalu lintas jadi terganggu. "Kami sedang menggesa pekerjaan. Tapi kondisi sedang musim hujan dan ganguan teknis dengan pipa PDAM membuat pekerjaan jadi melambat. Kami upayakan semua masalah bisa selesai dengan waktu yang tidak lama, " paparnya.
Artinya, kata Olan, setiap persoalan apalagi keluhan masyarakat yang terjadi pihaknya selalu merespon untuk mengantisipasi. "Harapan kami tentu pekerjaan bisa segera selesai baru bisa jalan kembali diaspal," tuturnya.
Kontraktor IPAL-PDAM Harus Koordinasi
Pengerjaan IPAL di Pekanbaru mendapat banyak komplen beragam dari masyarakat yang terkena dampak. Kondisi ini pun kembali menjadi perhatian DPRD Kota Pekanbaru, meminta kepada kontraktor bekerja ekstra untuk mengembalikan kondisi galian kebentuk semula.
"Kami minta kontraktor kerja ekstra, bagaimana komplin masyarakat teratasi dengan baik, " kata Anggota DPRD Kota Pekanbaru Nurul Ikhsan kepada wartawan, Senin (5/4).
Nurul juga minta supaya penutupan jalan yang dilakukan tidak berlama-lama. Mengingat ada di daerah pekerjaan IPAL itu usaha masyarakat yang terpaksa tutup, dan akses jalan rumah warga. "Ini harus menjadi pertimbangan," papar Anggota komisi IV ini.
Soal adanya laporan masyarakat di pekerjaan IPAL Jalan Rajawali yang jalan ditutup sudah dua hari, diminta Nurul agar segera diambil tindakan perbaikan cepat.
"Kemarin jargas yang kena dampak oleh pekerjaan ini, sekarang pipa PDAM pula, harusnya ada koordinasi antara kontraktor IPAL dengan PDAM terkait titik-titik jaringan PDAM agar tidak terganggu dan mengganggu kelancaran pekerjaan,’’ ungkap politisi Gerindra ini.
Koordinasi disarankan Nurul, dengan pihak Pemerintahan. Artinya karena ini pekerja nasional, Pemko juga harus membantu memberi pemahaman dan tanggungjawab terhadap dampak yang dialami masyarakat.
"Jadi semua harus ada tanggung jawab, dan koordinasi ini sangat penting soal hak tanggung jawab pekerjaan, segera selesaikan masalah lapangan, " tuturnya.(azr/gus)