Jumat, 5 Juli 2024

Minyakita Mulai Langka di Pasaran

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Selama beberapa pekan terakhir mulai terjadi kelangkaan terhadap penjualan minyak goreng merek Minyakita yang dijual oleh pemerintah seharga Rp14.000/ liter sesuai dengan Harga eceran tertinggi (HET).

Namun kini, keberadaan minyak goreng masyarakat yang digemari warga Kota Bertuah itu mulai sulit didapatkan, sehingga membuat masyarakat khawatir. Jikapun stoknya ada, harga minyak goreng rakyat atau Minyakita tersebut dijual hampir menyentuh Rp20.000/liter.

- Advertisement -

Pantauan Riau Pos, Rabu (3/7) di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru seperti Pasar Cik Puan dan juga toko kelontong di Jalan Tengku Bey, Kecamatan Bukit Raya sulit mendapatkan Minyakita kemasan bantal ukuran 1 liter di pasaran. Yang banyak dijual adalah Minyakita ukuran 2 liter yang kemasan botol, serta minyak goreng merek Permata yang dijual seharga Rp16.000/liter atau menjadi Rp32.000/2 liternya.

Salah seorang pedagang di Pasar Cik Puan Deri mengaku, masih menjual minyak goreng subsidi dengan pasokan yang baru dan hanya dengan ukuran 2 liter berkemasan botol.

Namun untuk mendapatkan minyak goreng bersubsidi itu distributor mensyaratkan para pedagang agar membeli gula sebanyak satu sampai dua sak, barulah mereka bisa memperoleh minyak goreng Minyakita kemasan botol yang kini dijual seharga Rp32.000/ 2 liternya.

- Advertisement -

Ha ini terjadi lantaran para distributor sudah mulai menekan para pedagang agar ikut menaikkan harga jual, jelang kenaikan harga Minyakita yang akan dinaikkan oleh pemerintah pusat.

Baca Juga:  Membahayakan, Dishub Kota Pekanbaru Imbau Warga Tak Bermain Petasan

“Harganya memang sudah dinaikkan sama distributor, kami ini cuma ikut saja. Karena banyak langganan pedagang gorengan yang bergantung dengan Minyakita, itu pun pakai syarat harus beli gula pula. Kalau yang bantal sudah dihilangkan selama sebulan terakhir. Tentu kami ikut naikan harga ke masyarakat dengan untung paling banyak Rp5.00 sampai Rp1.000/liternya,” tuturnya

Hal senada juga diungkapkan oleh Joni pedagang di toko kelontong Jalan Tengku Bey, Kecamatan Bukit Raya. Menurutnya sudah selama sebulan terakhir tidak ada pengiriman minyak goreng merek Minyakita ke para pedagang, baik di pasar tradisional maupun toko kelontong. Hal ini membuat masyarakat manjadi bertanya-tanya, ke mana perginya minta goreng kemasan bantal yang harganya di subsidi oleh pemerintah tersebut.

“Tak ada masuk lagi sudah sebulan. Sepertinya ini karena harganya yang mulai mau dinaikkan, jadi banyak di stop pengirimannya,”ucapnya

Rasa cemas bercampur kesal malah dirasakan oleh masyarakat di Kota Pekanbaru. Sari salah satunya. Ibu rumah tangga yang tinggal di Kecamatan Bukit Raya ini mengaku sudah berkeliling keseluruh pasar tradisional yang ada di dekat tempat tinggalnya hanya untuk mencari minyak goreng kemasan bantal yang disubsidi oleh pemerintah itu

Baca Juga:  LPMP Lakukan Pendampingan 

Namun nyatanya ia hanya menemukan minyak goreng bantal merek lain yang djual Rp18.000/ liternya, sementara Minyaita kemasan bantal juga dijual dengan harga yang sama.

“Saya keliling di Pasar Cik Puan, dan Pasar Dupa, yang dijual cuma ukuran 2 liter saja. Kalau di kedai saya masih jumpa Minyakita, tapi harganya mau Rp20.000/liternya. Ini sudah mencekik masyarakat, sudahlah beras dan gula juga mahal, minyak goreng pun ikutan mahal,”ucapnya

Ia berharap pemerintah bisa menstabilkan kembali harga minyak goreng Minyakita yang dijual di pasaran dan memastikan stoknya tersedia agar tidak membuat masyarakat panik.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengaku Pemerintah Kota akan segera mengambil langkah untuk mengantisipasi kelangkaan Minyakita bersama Tim Keamanan Pangan Kota Pekanbaru.

Apalagi, minyak goreng termasuk salah satu komoditas bahan pangan paling banyak diperlukan masyarakat. “Kalau ada laporan komoditas pangan yang terindikasi bakal langka di pasaran, kami segera berkoordinasi dengan Tim Keamanan Pangan,” katanya

Tim tersebut akan berkomunikasi dengan distributor terkait potensi kelangkaan minyak goreng subsidi itu. Tim juga memastikan tidak ada penimbunan di gudang jelang rencana kenaikan harga Minyakita.

“Berkaitan dengan Minyakita, kami akan segera cek di gudang-gudang distributor. Jangan sampai ada aksi penimbunan,”tuturnya. (ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Selama beberapa pekan terakhir mulai terjadi kelangkaan terhadap penjualan minyak goreng merek Minyakita yang dijual oleh pemerintah seharga Rp14.000/ liter sesuai dengan Harga eceran tertinggi (HET).

Namun kini, keberadaan minyak goreng masyarakat yang digemari warga Kota Bertuah itu mulai sulit didapatkan, sehingga membuat masyarakat khawatir. Jikapun stoknya ada, harga minyak goreng rakyat atau Minyakita tersebut dijual hampir menyentuh Rp20.000/liter.

Pantauan Riau Pos, Rabu (3/7) di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru seperti Pasar Cik Puan dan juga toko kelontong di Jalan Tengku Bey, Kecamatan Bukit Raya sulit mendapatkan Minyakita kemasan bantal ukuran 1 liter di pasaran. Yang banyak dijual adalah Minyakita ukuran 2 liter yang kemasan botol, serta minyak goreng merek Permata yang dijual seharga Rp16.000/liter atau menjadi Rp32.000/2 liternya.

Salah seorang pedagang di Pasar Cik Puan Deri mengaku, masih menjual minyak goreng subsidi dengan pasokan yang baru dan hanya dengan ukuran 2 liter berkemasan botol.

Namun untuk mendapatkan minyak goreng bersubsidi itu distributor mensyaratkan para pedagang agar membeli gula sebanyak satu sampai dua sak, barulah mereka bisa memperoleh minyak goreng Minyakita kemasan botol yang kini dijual seharga Rp32.000/ 2 liternya.

Ha ini terjadi lantaran para distributor sudah mulai menekan para pedagang agar ikut menaikkan harga jual, jelang kenaikan harga Minyakita yang akan dinaikkan oleh pemerintah pusat.

Baca Juga:  Kemacetan Lalin, Kapolres: Pengalihan Arus Lokasi Rawan Covid-19 

“Harganya memang sudah dinaikkan sama distributor, kami ini cuma ikut saja. Karena banyak langganan pedagang gorengan yang bergantung dengan Minyakita, itu pun pakai syarat harus beli gula pula. Kalau yang bantal sudah dihilangkan selama sebulan terakhir. Tentu kami ikut naikan harga ke masyarakat dengan untung paling banyak Rp5.00 sampai Rp1.000/liternya,” tuturnya

Hal senada juga diungkapkan oleh Joni pedagang di toko kelontong Jalan Tengku Bey, Kecamatan Bukit Raya. Menurutnya sudah selama sebulan terakhir tidak ada pengiriman minyak goreng merek Minyakita ke para pedagang, baik di pasar tradisional maupun toko kelontong. Hal ini membuat masyarakat manjadi bertanya-tanya, ke mana perginya minta goreng kemasan bantal yang harganya di subsidi oleh pemerintah tersebut.

“Tak ada masuk lagi sudah sebulan. Sepertinya ini karena harganya yang mulai mau dinaikkan, jadi banyak di stop pengirimannya,”ucapnya

Rasa cemas bercampur kesal malah dirasakan oleh masyarakat di Kota Pekanbaru. Sari salah satunya. Ibu rumah tangga yang tinggal di Kecamatan Bukit Raya ini mengaku sudah berkeliling keseluruh pasar tradisional yang ada di dekat tempat tinggalnya hanya untuk mencari minyak goreng kemasan bantal yang disubsidi oleh pemerintah itu

Baca Juga:  Miliki Segera Hunian Exclusive Berkonsep Resort

Namun nyatanya ia hanya menemukan minyak goreng bantal merek lain yang djual Rp18.000/ liternya, sementara Minyaita kemasan bantal juga dijual dengan harga yang sama.

“Saya keliling di Pasar Cik Puan, dan Pasar Dupa, yang dijual cuma ukuran 2 liter saja. Kalau di kedai saya masih jumpa Minyakita, tapi harganya mau Rp20.000/liternya. Ini sudah mencekik masyarakat, sudahlah beras dan gula juga mahal, minyak goreng pun ikutan mahal,”ucapnya

Ia berharap pemerintah bisa menstabilkan kembali harga minyak goreng Minyakita yang dijual di pasaran dan memastikan stoknya tersedia agar tidak membuat masyarakat panik.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengaku Pemerintah Kota akan segera mengambil langkah untuk mengantisipasi kelangkaan Minyakita bersama Tim Keamanan Pangan Kota Pekanbaru.

Apalagi, minyak goreng termasuk salah satu komoditas bahan pangan paling banyak diperlukan masyarakat. “Kalau ada laporan komoditas pangan yang terindikasi bakal langka di pasaran, kami segera berkoordinasi dengan Tim Keamanan Pangan,” katanya

Tim tersebut akan berkomunikasi dengan distributor terkait potensi kelangkaan minyak goreng subsidi itu. Tim juga memastikan tidak ada penimbunan di gudang jelang rencana kenaikan harga Minyakita.

“Berkaitan dengan Minyakita, kami akan segera cek di gudang-gudang distributor. Jangan sampai ada aksi penimbunan,”tuturnya. (ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Evaluasi HET Minyakita

Ratusan Gudang Ditemukan tanpa TDG

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari