Kamis, 4 Juli 2024

Sempat Turun, Harga Cabai Kembali Naik

PEKANBARU(RIAUPOS.CO) – Meski sempat turun beberapa hari yang lalu, kini harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru kembali naik.
 
Hasil pantauan Riau Pos, Sabtu (2/7) di Pasar Dupa Kencana dan Pasar Cik Puan, harga cabai merah keriting naik menjadi Rp100.000 per kilogram. Sebelumnya sempat turun di harga Rp80.000 per kilogram.
 
Sementara itu, cabai merah bukittinggi juga ikut mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Sempat mencapai Rp90.000 hingga Rp100.000 per kilogramnya, kini naik menjadi Rp120.000 per kilogram.

Sedangkan untuk cabai rawit merah juga masih terus meroket berkisar Rp120.000 hingga Rp130.000 per kilogram, lalu cabai rawit hijau yang dijual seharga Rp70.000 hingga Rp80.000 per kilogram, disusul bawang merah berkisar Rp48.000 hingga Rp50.000 per kilogram, lalu tomat seharga Rp15.000 per kilogram, di mana sebelumnya hanya berkisar Rp5.000 hingga Rp7.000 per kilogram.

- Advertisement -

Salah seorang pedagang cabai, Yarni menuturkan kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit terjadi sejak awal Juli 2022. Di mana, beberapa hari sebelumnya harga cabai mulai mengalami penurunan sebesar Rp10.000 hingga Rp20.000 per kilogramnya.

Baca Juga:  900 Pelamar CPNS Ajukan Sanggah

Namun 9 hari jelang hari raya Iduladha, sejumlah harga kebutuhan pokok kembali naik yang diakibatkan berkurangnya pasokan dari para petani.
 
"Sekarang ini kondisinya harga mahal tapi barangnya juga kosong. Jadi kami sekarang jualnya stok barang yang ada saja, daripada cabainya busuk," kata dia.

Dirinya berharap, pemerintah dapat segera menstabilkan harga kebutuhan pokok agar tak hanya pembeli saja yang merasa terbantu, tetapi para pedagang juga.

- Advertisement -

"Kami maunya ya stok itu banyak dan harga stabil. Kami pun jualan mau untung juga, kalau barangnya di kirim ke daerah lain semua, kami mau jualan apa," ucapnya.

Sementara itu, Siti salah seorang pembeli mengaku kecewa karena harga cabai kembali naik jelang Iduladha ini. Pasalnya, tak hanya harga cabai yang meroket tetapi seluruh harga kebutuhan pokok lainnya juga naik sehingga tak sanggup di peroleh masyarakat.

Baca Juga:  Ranperda Penanganan Covid-19 Disegerakan

"Tak tau lagi mau belanja apa di pasar ini, semuanya naik. Bawa uang Rp100.000 saja hanya cukup untuk beli cabai. Sedangkan kebutuhan pokok lainnya tidak dapat dibeli. Tak mungkin keluarga saya cuma makan cabai saja," kata dia.

Dirinya berharap pemerintah bisa segera menurunkan harga kebutuhan pokok, khususnya harga cabai, sehingga para ibu rumah tangga sepertinya dapat terus memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau Taufiq OH mengatakan, salah satu penyebab tingginya harga bahan pokok disebabkan tingginya harga pupuk. Bahkan, Disperindag Riau juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Riau terkait persoalan tersebut, sehingga harga kebutuhan pokok dapat kembali stabil.

"Jadi kami telah koordinasi, dan dari hasil koordinasi diketahui bahwa yang memberatkan petani saat ini adalah harga pupuk yang mahal," terangnya.(ayi)

 

PEKANBARU(RIAUPOS.CO) – Meski sempat turun beberapa hari yang lalu, kini harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru kembali naik.
 
Hasil pantauan Riau Pos, Sabtu (2/7) di Pasar Dupa Kencana dan Pasar Cik Puan, harga cabai merah keriting naik menjadi Rp100.000 per kilogram. Sebelumnya sempat turun di harga Rp80.000 per kilogram.
 
Sementara itu, cabai merah bukittinggi juga ikut mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Sempat mencapai Rp90.000 hingga Rp100.000 per kilogramnya, kini naik menjadi Rp120.000 per kilogram.

Sedangkan untuk cabai rawit merah juga masih terus meroket berkisar Rp120.000 hingga Rp130.000 per kilogram, lalu cabai rawit hijau yang dijual seharga Rp70.000 hingga Rp80.000 per kilogram, disusul bawang merah berkisar Rp48.000 hingga Rp50.000 per kilogram, lalu tomat seharga Rp15.000 per kilogram, di mana sebelumnya hanya berkisar Rp5.000 hingga Rp7.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang cabai, Yarni menuturkan kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit terjadi sejak awal Juli 2022. Di mana, beberapa hari sebelumnya harga cabai mulai mengalami penurunan sebesar Rp10.000 hingga Rp20.000 per kilogramnya.

Baca Juga:  10 Tim PCR Berlaga di Babak Final KMIPN 2

Namun 9 hari jelang hari raya Iduladha, sejumlah harga kebutuhan pokok kembali naik yang diakibatkan berkurangnya pasokan dari para petani.
 
"Sekarang ini kondisinya harga mahal tapi barangnya juga kosong. Jadi kami sekarang jualnya stok barang yang ada saja, daripada cabainya busuk," kata dia.

Dirinya berharap, pemerintah dapat segera menstabilkan harga kebutuhan pokok agar tak hanya pembeli saja yang merasa terbantu, tetapi para pedagang juga.

"Kami maunya ya stok itu banyak dan harga stabil. Kami pun jualan mau untung juga, kalau barangnya di kirim ke daerah lain semua, kami mau jualan apa," ucapnya.

Sementara itu, Siti salah seorang pembeli mengaku kecewa karena harga cabai kembali naik jelang Iduladha ini. Pasalnya, tak hanya harga cabai yang meroket tetapi seluruh harga kebutuhan pokok lainnya juga naik sehingga tak sanggup di peroleh masyarakat.

Baca Juga:  Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru Pastikan Kondisi Beras CPP Baik

"Tak tau lagi mau belanja apa di pasar ini, semuanya naik. Bawa uang Rp100.000 saja hanya cukup untuk beli cabai. Sedangkan kebutuhan pokok lainnya tidak dapat dibeli. Tak mungkin keluarga saya cuma makan cabai saja," kata dia.

Dirinya berharap pemerintah bisa segera menurunkan harga kebutuhan pokok, khususnya harga cabai, sehingga para ibu rumah tangga sepertinya dapat terus memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau Taufiq OH mengatakan, salah satu penyebab tingginya harga bahan pokok disebabkan tingginya harga pupuk. Bahkan, Disperindag Riau juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Riau terkait persoalan tersebut, sehingga harga kebutuhan pokok dapat kembali stabil.

"Jadi kami telah koordinasi, dan dari hasil koordinasi diketahui bahwa yang memberatkan petani saat ini adalah harga pupuk yang mahal," terangnya.(ayi)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari