Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Perempuan Riau Harus Lebih Produktif

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penduduk Provinsi Riau saat ini tercatat sebanyak 6,54 juta jiwa. Dari 6,54 juta jiwa tersebut, sekitar 3,15 juta jiwa atau 48,86 persennya adalah perempuan. Dari jumlah 3,15 juta jiwa perempuan di Riau tersebut, 65 persennya merupakan usia produktif.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, (P3AP2KB) Provinsi Riau, Hj Fariza mengatakan, dengan banyaknya perempuan yang memasuki usia produktif tersebut, pihaknya berupaya mendorong peran perempuan untuk terus berinovasi dan berkreasi.

Sehingga perempuan Riau dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga dan diharapkan pula ketahanan keluarga semakin meningkat.

"Perempuan berperan penting dalam meningkat ekonomi keluarga dan ketahanan keluarga," katanya.

Baca Juga:  Kawal Pembangunan Fly Over Garuda Sakti

Fariza mengatakan, kehidupan keluarga berkualitas dapat menentukan SDM yang berkualitas. Oleh karena itu, bagaimana membentuk ketahanan keluarga, semuanya memerlukan ekonomi yang mandiri.

"Indeks pemberdayaan perempuan di Provinsi Riau harus terus di dorong. Sekaligus juga bagaimana pendapatan ekonomi perempuan juga diharapkan meningkat," ujarnya.

Menurutnya, apabila wanita berdaya dan mandiri, akan berimbas ke dalam kehidupan rumah tangganya. Karena sebutnya, peningkatan kualitas kehidupan manusia itu terdiri dari tiga indikator yaitu pendidikan, kesehatan dan kemandirian secara ekonomi.

"Mendorong kemandirian wanita itu tugas kita semua," ajaknya.

Kadis P3AP2KB Riau berharap melalui kemajuan teknologi informasi, kedepannya peran perempuan dalam membantu ekonomi keluarga semakin meningkat sehingga kesejahteraan keluarga juga meningkat.

Baca Juga:  Jalintim Km 83 Banjir 2 Meter, Km 183 Jembatan Ambruk

Ia menerangkan, dalam masa pandemi ini banyak ibu-ibu berkreativitas, sehingga mampu membantu ekonomi keluarga. Namun menurutnya, agar karya kaum ibu itu bisa bersaing dengan dunia luar, maka diperlukan bagaimana mengadvokasi agar hasil produk ini dapat dijual dan dapat ditingkatkan pemasarannya.  

"Perempuan harus berdaya secara ekonomi, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga. Apabila keluarga sudah sejahtera otomatis anak dalam rumah tangga akan bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi," tuturnya.(sol)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penduduk Provinsi Riau saat ini tercatat sebanyak 6,54 juta jiwa. Dari 6,54 juta jiwa tersebut, sekitar 3,15 juta jiwa atau 48,86 persennya adalah perempuan. Dari jumlah 3,15 juta jiwa perempuan di Riau tersebut, 65 persennya merupakan usia produktif.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, (P3AP2KB) Provinsi Riau, Hj Fariza mengatakan, dengan banyaknya perempuan yang memasuki usia produktif tersebut, pihaknya berupaya mendorong peran perempuan untuk terus berinovasi dan berkreasi.

Sehingga perempuan Riau dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga dan diharapkan pula ketahanan keluarga semakin meningkat.

"Perempuan berperan penting dalam meningkat ekonomi keluarga dan ketahanan keluarga," katanya.

Baca Juga:  Rp150 Miliar untuk Bangun 1.842 Unit RLH di Riau

Fariza mengatakan, kehidupan keluarga berkualitas dapat menentukan SDM yang berkualitas. Oleh karena itu, bagaimana membentuk ketahanan keluarga, semuanya memerlukan ekonomi yang mandiri.

- Advertisement -

"Indeks pemberdayaan perempuan di Provinsi Riau harus terus di dorong. Sekaligus juga bagaimana pendapatan ekonomi perempuan juga diharapkan meningkat," ujarnya.

Menurutnya, apabila wanita berdaya dan mandiri, akan berimbas ke dalam kehidupan rumah tangganya. Karena sebutnya, peningkatan kualitas kehidupan manusia itu terdiri dari tiga indikator yaitu pendidikan, kesehatan dan kemandirian secara ekonomi.

- Advertisement -

"Mendorong kemandirian wanita itu tugas kita semua," ajaknya.

Kadis P3AP2KB Riau berharap melalui kemajuan teknologi informasi, kedepannya peran perempuan dalam membantu ekonomi keluarga semakin meningkat sehingga kesejahteraan keluarga juga meningkat.

Baca Juga:  Kawal Pembangunan Fly Over Garuda Sakti

Ia menerangkan, dalam masa pandemi ini banyak ibu-ibu berkreativitas, sehingga mampu membantu ekonomi keluarga. Namun menurutnya, agar karya kaum ibu itu bisa bersaing dengan dunia luar, maka diperlukan bagaimana mengadvokasi agar hasil produk ini dapat dijual dan dapat ditingkatkan pemasarannya.  

"Perempuan harus berdaya secara ekonomi, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga. Apabila keluarga sudah sejahtera otomatis anak dalam rumah tangga akan bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi," tuturnya.(sol)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Penduduk Provinsi Riau saat ini tercatat sebanyak 6,54 juta jiwa. Dari 6,54 juta jiwa tersebut, sekitar 3,15 juta jiwa atau 48,86 persennya adalah perempuan. Dari jumlah 3,15 juta jiwa perempuan di Riau tersebut, 65 persennya merupakan usia produktif.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, (P3AP2KB) Provinsi Riau, Hj Fariza mengatakan, dengan banyaknya perempuan yang memasuki usia produktif tersebut, pihaknya berupaya mendorong peran perempuan untuk terus berinovasi dan berkreasi.

Sehingga perempuan Riau dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga dan diharapkan pula ketahanan keluarga semakin meningkat.

"Perempuan berperan penting dalam meningkat ekonomi keluarga dan ketahanan keluarga," katanya.

Baca Juga:  Piutang Pajak Air Tanah Rp28 Miliar Dikejar

Fariza mengatakan, kehidupan keluarga berkualitas dapat menentukan SDM yang berkualitas. Oleh karena itu, bagaimana membentuk ketahanan keluarga, semuanya memerlukan ekonomi yang mandiri.

"Indeks pemberdayaan perempuan di Provinsi Riau harus terus di dorong. Sekaligus juga bagaimana pendapatan ekonomi perempuan juga diharapkan meningkat," ujarnya.

Menurutnya, apabila wanita berdaya dan mandiri, akan berimbas ke dalam kehidupan rumah tangganya. Karena sebutnya, peningkatan kualitas kehidupan manusia itu terdiri dari tiga indikator yaitu pendidikan, kesehatan dan kemandirian secara ekonomi.

"Mendorong kemandirian wanita itu tugas kita semua," ajaknya.

Kadis P3AP2KB Riau berharap melalui kemajuan teknologi informasi, kedepannya peran perempuan dalam membantu ekonomi keluarga semakin meningkat sehingga kesejahteraan keluarga juga meningkat.

Baca Juga:  Mantan Vokalis Drive Anji Meriahkan Malam Puncak HUT Kota Pekanbaru

Ia menerangkan, dalam masa pandemi ini banyak ibu-ibu berkreativitas, sehingga mampu membantu ekonomi keluarga. Namun menurutnya, agar karya kaum ibu itu bisa bersaing dengan dunia luar, maka diperlukan bagaimana mengadvokasi agar hasil produk ini dapat dijual dan dapat ditingkatkan pemasarannya.  

"Perempuan harus berdaya secara ekonomi, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga. Apabila keluarga sudah sejahtera otomatis anak dalam rumah tangga akan bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi," tuturnya.(sol)

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari