Selasa, 2 Juli 2024

Optimistis Satu Juta Barel per Hari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali menyampaikan rasa optimism untuk mencapai produksi minyak satu juta barel per hari pada 2030 mendatang. Hal ini tersirat dalam kunjungan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto ke lokasi pemboran minyak EMP Bentu Limited, di Blok Bentu, Kabupaten Kampar, Senin (3/1).

Blok Bentu yang dikunjunginya hampir setengah hari kemarin, Dwi berharap dapat menyumbang kapasitas produksi minyak Indonesia. Apalagi saat ini ada 16 sumur EMP Bentu sedang aktif berproduksi.

- Advertisement -

"Maka diharapkan ada peningkatan, ditambah beberapa sumur eksplorasi, diharapkan dapat meningkatkan produksi pada tahun ini. Sumur-sumur pengembangan pada 2021 (diharapkan) bisa men-support kapasitas ini," ungkap Dwi.

Selain peningkatan produksi, Dwi juga berharap serapan produksi di Blok Bentu juga meningkat pada tahun ini. Dirinya yakin, tidak ada hambatan baik dari sisi kapasitas produksi maupun dari serapan. Apalagi menurutnya, beberapa BUMN sudah dipastikan menjadi penyerap utama produksi minyak di Blok Bentu.

EMP Bentu sendiri merupakan pemilik 100 persen hak partisipasi Blok Bentu dan merupakan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh PT Energi Mega Persada Tbk (EMP). General Manager EMP Bentu Limited Tri Firmanto menyebutkan, pada 2021, rata-rata produksi harian Blok Bentu sudah mencapai 81,4 juta standar kaki kubik per hari atau setara dengan 14.535 barel minyak per hari.

- Advertisement -
Baca Juga:  Peserta Vaksinasi Dapat Minyak Goreng Gratis

Itu dihasilkan dari total 16 sumur yang saat ini berproduksi.

Sementara terkait serapan gas, produksi gas Blok Bentu saat ini diserap PLN dan Refinery Unit II Dumai yang juga dimiliki perusahaan BUMN, PT Pertamina (Persero). Gas dari Blok Bentu juga menjadi langganan salah satu produsen pulp and paper terbesar di Indonesia yang berlokasi di Riau. Tri juga menyebutkan,gas dari Blok Bentu juga telah dimanfaatkan untuk jaringan gas kota di Kota Pekanbaru untuk sekitar 10.000 rumah tangga. Gas ini juga dimanfaatkan jaringan gas kota di Kota Dumai untuk sekitar 5.300 rumah tangga. Selain itu, PLN menyerap sebesar 30 standar kaki kubik per hari, setara dengan keperluan sekitar 30  persen kelistrikan di Riau.

"Sumur NS-12 ini merupakan bagian dari tiga pengeboran yang kami lakukan sejak tahun 2021, di mana pengeboran dua sumur telah selesai kami lakukan. Alhamdulillah seluruhnya berhasil dengan baik, yaitu sumur NS-6a dan sumur NSD-1. Adapun untuk 2022 ini, kami telah menyusun program untuk pengeboran dua sumur pengembangan lainnya," kata Tri di lokasi pengeboran, kemarin.

Selain pengeboran, EMP Bentu Limited juga telah melakukan kegiatan eksplorasi berupa survei seismic 2D sepanjang 191 kilometer dan survey seismic 3D seluas 551 kilometer persegi. Kegiatan-kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program pengembangan sebelumnya yang telah selesai pada tahun 2019.

Baca Juga:  Disperindag Jamin Bahan Pokok Aman

Segat Gas Plant-2 dan pemboran tujuh sumur pengembangan yang telah berhasil pada 2019 itu telah melipatgandakan kapasitas produksi Blok Bentu dari sebelumnya 60 juta standar kaki kubik per hari menjadi 120 juta standar kaki kubik per hari. Sebelumnya, produksi Blok Bentu rata-rata hanya sebesar 38 juta standar kaki kubik per hari.

Saat ini kata Tri, EMP Bentu Limited juga dalam proses persiapan untuk pengeboran sumur eksplorasi SP-01. Area prospek eksplorasi ini didapatkan dari hasil akuisisi dan pengolahan data Seismic 3D di tahun sebelumnya. Pengeboran sumur eksplorasi SP-01 ini diharapkan dapat membuktikan potensi sumber daya sebesar 50,5 miliar standar kaki kubik dan menambah cadangan gas di Blok Bentu.

"Kegiatan-kegiatan ini kami lakukan selain untuk kepentingan korporasi juga merupakan wujud dari partisipasi dan komitmen EMP dalam mendukung tercapainya target produksi minyak dan gas yang dicanangkan pemerintah.

Yaitu sebesar 1 juta barel per hari dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030," terangnya.

Tri memahami bahwa kegiatan-kegiatan yang telah berhasil dilakukan pihaknya selama ini tidak akan dapat terlaksana dengan baik tanpa dukungan dan kerja sama yang baik dari seluruh stakeholder.

Terutama tentu saja dari SKK Migas.(end)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali menyampaikan rasa optimism untuk mencapai produksi minyak satu juta barel per hari pada 2030 mendatang. Hal ini tersirat dalam kunjungan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto ke lokasi pemboran minyak EMP Bentu Limited, di Blok Bentu, Kabupaten Kampar, Senin (3/1).

Blok Bentu yang dikunjunginya hampir setengah hari kemarin, Dwi berharap dapat menyumbang kapasitas produksi minyak Indonesia. Apalagi saat ini ada 16 sumur EMP Bentu sedang aktif berproduksi.

"Maka diharapkan ada peningkatan, ditambah beberapa sumur eksplorasi, diharapkan dapat meningkatkan produksi pada tahun ini. Sumur-sumur pengembangan pada 2021 (diharapkan) bisa men-support kapasitas ini," ungkap Dwi.

Selain peningkatan produksi, Dwi juga berharap serapan produksi di Blok Bentu juga meningkat pada tahun ini. Dirinya yakin, tidak ada hambatan baik dari sisi kapasitas produksi maupun dari serapan. Apalagi menurutnya, beberapa BUMN sudah dipastikan menjadi penyerap utama produksi minyak di Blok Bentu.

EMP Bentu sendiri merupakan pemilik 100 persen hak partisipasi Blok Bentu dan merupakan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh PT Energi Mega Persada Tbk (EMP). General Manager EMP Bentu Limited Tri Firmanto menyebutkan, pada 2021, rata-rata produksi harian Blok Bentu sudah mencapai 81,4 juta standar kaki kubik per hari atau setara dengan 14.535 barel minyak per hari.

Baca Juga:  Komisi III Minta Gedung Dua SMPN Baru Segera Dioperasikan

Itu dihasilkan dari total 16 sumur yang saat ini berproduksi.

Sementara terkait serapan gas, produksi gas Blok Bentu saat ini diserap PLN dan Refinery Unit II Dumai yang juga dimiliki perusahaan BUMN, PT Pertamina (Persero). Gas dari Blok Bentu juga menjadi langganan salah satu produsen pulp and paper terbesar di Indonesia yang berlokasi di Riau. Tri juga menyebutkan,gas dari Blok Bentu juga telah dimanfaatkan untuk jaringan gas kota di Kota Pekanbaru untuk sekitar 10.000 rumah tangga. Gas ini juga dimanfaatkan jaringan gas kota di Kota Dumai untuk sekitar 5.300 rumah tangga. Selain itu, PLN menyerap sebesar 30 standar kaki kubik per hari, setara dengan keperluan sekitar 30  persen kelistrikan di Riau.

"Sumur NS-12 ini merupakan bagian dari tiga pengeboran yang kami lakukan sejak tahun 2021, di mana pengeboran dua sumur telah selesai kami lakukan. Alhamdulillah seluruhnya berhasil dengan baik, yaitu sumur NS-6a dan sumur NSD-1. Adapun untuk 2022 ini, kami telah menyusun program untuk pengeboran dua sumur pengembangan lainnya," kata Tri di lokasi pengeboran, kemarin.

Selain pengeboran, EMP Bentu Limited juga telah melakukan kegiatan eksplorasi berupa survei seismic 2D sepanjang 191 kilometer dan survey seismic 3D seluas 551 kilometer persegi. Kegiatan-kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program pengembangan sebelumnya yang telah selesai pada tahun 2019.

Baca Juga:  PKL di Delapan Lokasi Ditertibkan

Segat Gas Plant-2 dan pemboran tujuh sumur pengembangan yang telah berhasil pada 2019 itu telah melipatgandakan kapasitas produksi Blok Bentu dari sebelumnya 60 juta standar kaki kubik per hari menjadi 120 juta standar kaki kubik per hari. Sebelumnya, produksi Blok Bentu rata-rata hanya sebesar 38 juta standar kaki kubik per hari.

Saat ini kata Tri, EMP Bentu Limited juga dalam proses persiapan untuk pengeboran sumur eksplorasi SP-01. Area prospek eksplorasi ini didapatkan dari hasil akuisisi dan pengolahan data Seismic 3D di tahun sebelumnya. Pengeboran sumur eksplorasi SP-01 ini diharapkan dapat membuktikan potensi sumber daya sebesar 50,5 miliar standar kaki kubik dan menambah cadangan gas di Blok Bentu.

"Kegiatan-kegiatan ini kami lakukan selain untuk kepentingan korporasi juga merupakan wujud dari partisipasi dan komitmen EMP dalam mendukung tercapainya target produksi minyak dan gas yang dicanangkan pemerintah.

Yaitu sebesar 1 juta barel per hari dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030," terangnya.

Tri memahami bahwa kegiatan-kegiatan yang telah berhasil dilakukan pihaknya selama ini tidak akan dapat terlaksana dengan baik tanpa dukungan dan kerja sama yang baik dari seluruh stakeholder.

Terutama tentu saja dari SKK Migas.(end)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari