Selasa, 14 Oktober 2025
spot_img
spot_img

Wujudkan Kemandirian Pangan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Provinsi Riau saat ini memiliki beberapa daerah penghasil pangan. Seperti Rokan Hilir dengan hasil padi, Kuantan Singingi sebagai penghasil peternakan, Kampar sebagai penghasil sayur mayur serta cabai dan beberapa daerah lainnya.

Meski begitu, Riau dinilai masih belum mandiri dalam hal ketersediaan pangan. Hal itu terbukti dari beberapa kasus yang terjadi. Di mana ketika akses jalan antar provinsi terhambat, maka kebutuhan pangan di pasaran akan sulit.

Seperti disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Asri Auzar menanggapi kenaikan komoditi pangan di beberapa kabupaten/kota di Riau. "Seharusnya kita bisa mandiri. Kita lihat saja, mengapa harga ayam potong bisa melambung di Pekanbaru padahal peternak ayam banyak di sini? Itu karena dinas terkait tidak serius menggarap itu," sebut Asri kepada Riau Pos, Kamis (2/1).

Baca Juga:  Gubri Inginkan Pertanian Karet Kuansing Jadi Contoh di Riau

Menurut dia, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seharusnya bisa memiliki data serta fakta di lapangan akan kebutuhan pangan masyarakat. Sehinggga, ketika terjadi bencana alam seperti jalan terputus, stok pangan di Provinsi Riau tidak terganggu. Lebih spesifik, Asri menyampaikan bahwa Riau saat ini masih ketergantungan dengan provinsi lain untuk hal ketersediaan sumber pangan.

 

"Contoh, kalau jalan Sumbar-Riau terputus harga cabai pasti naik. Kita tau bahwa Kampar itu ada pertanian cabai. Kenapa tidak di fokuskan? Kita coba lihat juga Rohil penghasil padi. Tapi hasilnya di jual ke Medan. Sedangkan kita mendatangkan dari luar Riau, kan aneh?" pungkasnya.

Atas kondisi itu, ia meminta agar Gubernur Riau Syamsuar bisa mencari pejabat atau kepala OPD yang betul-betul bisa menyelesaikan segala bentuk persoalan. Termasuk urusan ketersediaan pangan. Sehingga ketika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan, seperti bencana alam, harga pangan tidak lagi melonjak naik seperti saat ini. Termasuk juga saat menghadapi perayaan hari besar seperti Idul Fitri.

Baca Juga:  Kemenkes Gelar Bimtek Akreditasi di Klinik Pratama Aisyiyah

"Kemandirian pangan harus bisa terwujud. Jangan sampai kita bergantung sama provinsi lain. Padahal alam Riau sangat mendukung untuk segalanya. Pak Gub (gubernur, red) harus bisa menemukan pejabat yang serius mau bekerja untuk kesejahteraan masyarakat Riau," tambahnya.(nda)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Provinsi Riau saat ini memiliki beberapa daerah penghasil pangan. Seperti Rokan Hilir dengan hasil padi, Kuantan Singingi sebagai penghasil peternakan, Kampar sebagai penghasil sayur mayur serta cabai dan beberapa daerah lainnya.

Meski begitu, Riau dinilai masih belum mandiri dalam hal ketersediaan pangan. Hal itu terbukti dari beberapa kasus yang terjadi. Di mana ketika akses jalan antar provinsi terhambat, maka kebutuhan pangan di pasaran akan sulit.

Seperti disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Asri Auzar menanggapi kenaikan komoditi pangan di beberapa kabupaten/kota di Riau. "Seharusnya kita bisa mandiri. Kita lihat saja, mengapa harga ayam potong bisa melambung di Pekanbaru padahal peternak ayam banyak di sini? Itu karena dinas terkait tidak serius menggarap itu," sebut Asri kepada Riau Pos, Kamis (2/1).

Baca Juga:  Awas... Kendaraan ODOL Dilarang di Pekanbaru

Menurut dia, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seharusnya bisa memiliki data serta fakta di lapangan akan kebutuhan pangan masyarakat. Sehinggga, ketika terjadi bencana alam seperti jalan terputus, stok pangan di Provinsi Riau tidak terganggu. Lebih spesifik, Asri menyampaikan bahwa Riau saat ini masih ketergantungan dengan provinsi lain untuk hal ketersediaan sumber pangan.

 

- Advertisement -

"Contoh, kalau jalan Sumbar-Riau terputus harga cabai pasti naik. Kita tau bahwa Kampar itu ada pertanian cabai. Kenapa tidak di fokuskan? Kita coba lihat juga Rohil penghasil padi. Tapi hasilnya di jual ke Medan. Sedangkan kita mendatangkan dari luar Riau, kan aneh?" pungkasnya.

Atas kondisi itu, ia meminta agar Gubernur Riau Syamsuar bisa mencari pejabat atau kepala OPD yang betul-betul bisa menyelesaikan segala bentuk persoalan. Termasuk urusan ketersediaan pangan. Sehingga ketika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan, seperti bencana alam, harga pangan tidak lagi melonjak naik seperti saat ini. Termasuk juga saat menghadapi perayaan hari besar seperti Idul Fitri.

- Advertisement -
Baca Juga:  Satlantas Komitmen Tindak Truk Masuk Kota

"Kemandirian pangan harus bisa terwujud. Jangan sampai kita bergantung sama provinsi lain. Padahal alam Riau sangat mendukung untuk segalanya. Pak Gub (gubernur, red) harus bisa menemukan pejabat yang serius mau bekerja untuk kesejahteraan masyarakat Riau," tambahnya.(nda)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Provinsi Riau saat ini memiliki beberapa daerah penghasil pangan. Seperti Rokan Hilir dengan hasil padi, Kuantan Singingi sebagai penghasil peternakan, Kampar sebagai penghasil sayur mayur serta cabai dan beberapa daerah lainnya.

Meski begitu, Riau dinilai masih belum mandiri dalam hal ketersediaan pangan. Hal itu terbukti dari beberapa kasus yang terjadi. Di mana ketika akses jalan antar provinsi terhambat, maka kebutuhan pangan di pasaran akan sulit.

Seperti disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Asri Auzar menanggapi kenaikan komoditi pangan di beberapa kabupaten/kota di Riau. "Seharusnya kita bisa mandiri. Kita lihat saja, mengapa harga ayam potong bisa melambung di Pekanbaru padahal peternak ayam banyak di sini? Itu karena dinas terkait tidak serius menggarap itu," sebut Asri kepada Riau Pos, Kamis (2/1).

Baca Juga:  Drainase Dangkal, Banjir Terulang

Menurut dia, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seharusnya bisa memiliki data serta fakta di lapangan akan kebutuhan pangan masyarakat. Sehinggga, ketika terjadi bencana alam seperti jalan terputus, stok pangan di Provinsi Riau tidak terganggu. Lebih spesifik, Asri menyampaikan bahwa Riau saat ini masih ketergantungan dengan provinsi lain untuk hal ketersediaan sumber pangan.

 

"Contoh, kalau jalan Sumbar-Riau terputus harga cabai pasti naik. Kita tau bahwa Kampar itu ada pertanian cabai. Kenapa tidak di fokuskan? Kita coba lihat juga Rohil penghasil padi. Tapi hasilnya di jual ke Medan. Sedangkan kita mendatangkan dari luar Riau, kan aneh?" pungkasnya.

Atas kondisi itu, ia meminta agar Gubernur Riau Syamsuar bisa mencari pejabat atau kepala OPD yang betul-betul bisa menyelesaikan segala bentuk persoalan. Termasuk urusan ketersediaan pangan. Sehingga ketika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan, seperti bencana alam, harga pangan tidak lagi melonjak naik seperti saat ini. Termasuk juga saat menghadapi perayaan hari besar seperti Idul Fitri.

Baca Juga:  Satu Keluarga Dapat 45 Kg Beras

"Kemandirian pangan harus bisa terwujud. Jangan sampai kita bergantung sama provinsi lain. Padahal alam Riau sangat mendukung untuk segalanya. Pak Gub (gubernur, red) harus bisa menemukan pejabat yang serius mau bekerja untuk kesejahteraan masyarakat Riau," tambahnya.(nda)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari