PAYUNG SEKAKI (RIAUPOS.CO) — Kondisi bangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 43 Kota Pekanbaru saat memprihatinkan. Bangunan yang baru ditempati 2017 itu terlihat lantai dan teras bangunan sudah retak dan pecah.
Selain lantai dan teras, terlihat juga bangunan sekolah sudah mulai miring. Diduga faktor penyebab kerusakan ini karena wilayah atau kontur tanah gambut. Sekolah yang beralamat di Jalan Pemudi, Kelurahan Tirta Siak, Kecamatan Payung Sekaki ini memiliki jumlah murid sebanyak 271 orang.
Pantauan Riau Pos di lapangan, Kamis (31/10), anak-anak terlihat melakukan aktivitas normal. Mereka tidak tahu bahwa bahaya sudah mengintainya, karena sewaktu-waktu bangunan sekolah mereka bisa ambruk dikarenakan kondisi yang sudah memprihatinkan.
Wakil Kepala SMPN 43 Kota Pekanbaru Sri Wahyuni mengatakan, bangunan yang rusak itu sudah dilakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru. Ddan ia mengaku pihak dinas sudah pernah mengecek ke lapangan.
"Mereka (Disdik, red) sudah pernah datang untuk melihat kondisi itu dan sudah pernah di tindaklanjuti. Tetapi dikarenakan mungkin tempat kita tanahnya gambut, maka teras dan lantai nya kembali seperti itu," kata Sri Wahyuni.
Ia mengaku sangat cemas dengan kondisi bangunan sekolah yang sudah terlihat miring. Ia khawatir atas keselamatan murin dan guru jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Untuk itu, ia sudah melaporkan kejadian itu ke pihak dinas.
"Teras dan lantai sudah pernah diperbaiki dua kali, namun rusak kembali," katanya.
Namun ruangan di dalam kelas tidak terlihat retak atau rusak, hanya di bagian luar saja. Lokasi sekolah terlihat dataran yang rendah, selain itu saat kondisi musim penghujan, halaman kerap di genangan air.
Disdik Segera Opname Bangunan
Terkait bangunan SMPN 43 Pekanbaru yang mengalami retak dan pecah di lantai dan teras bangunan, Dinas Pendididikan (Disdik) Kota Pekanbaru akan segera mengopname bangunan tersebut dalam waktu dekat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disdik Kota Pekanbaru Ngadimin. Ia menuturkan, bangunan SMPN 43 Pekanbaru dibangun sejak 2014. Akibat kontur gambut pada kokasi tersebut menyebabkan selasar bangunan turun karena penyusutan tanah.
"Ada penyusutan tanah, tapi struktur banguntan tidak turun," kata Ngadimin, kemarin.
Ngadimin menyampaikan jika sejak dibangun selasar SMPN 43 belum dilakukan perbaikan hingga saat ini.
Kendati demikian, dalam waktu dekat Disdik Pekanbaru akan segera meng-opname bangunan tersebut, agar dapat diusulkan untuk perbaikan pada tahun 2020 mendatang.
"Insya Allah dalam waktu dekat, kami mau opname bangunan tersebut. Jadi dapat diusulkan untuk berbaikan di tahun 2020," tutup Ngadimin.(*4/*2/yls)