Jumat, 26 September 2025
spot_img

DPRD: Dalam Dua Hari Potongan BLT Rp300 Ribu Tak Diserahkan, Kami Lapor Kejaksaan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemotongan bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru mendapat kecaman serius Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi. Menurut dia, potongan sebesar Rp50 ribu untuk masyarakat penerima bantuan sungguh sangat tidak masuk akal. Apalagi di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang mengalami kesulitan.

"Ini sudah tidak benar. Uang Rp50 ribu itu sangat berarti bagi masyarakat. Masak di potong," ucap Azwendi kepada Riaupos.co, Rabu (1/7/2020).

Menurut dia, Pemko tidak seharusnya menyerahkan penyaluran BLT kepada pihak ketiga. Dalam hal ini adalah BPR Pekanbaru. Karena bila di serahkan pada pihak ketiga, tentunya akan ada sejumlah alasan untuk memotong bantuan yang ditujukan kepada masyarakat kecil tersebut. Ia pun mengecam pihak BPR, bila dalam dua hari ini tidak menyerahkan sisa bantuan, maka pihaknya akan melaporkan ke kejaksaan.

Baca Juga:  Capaian Tracing Masih Rendah

"Ini peringatan serius saya sampaikan. Dalam dua hari sisa BLT warga tak diberikan, kami lapor kejaksaan. Jangan main-main kalau untuk masyarakat ini," tegasnya.

Politisi Demokrat itu menambahkan, bahwa pihak Pemko sebagai penyalur seharusnya tidak melepaskan sepenuhnya proses penyaluran pada pihak ketiga. Tetap harus ada pengawasan berkelanjutan. Sehingga penyerahan bantuan tidak menyisakan polemik seperti saat ini. Bahkan tidak sedikit masyarakat penerima yang mengeluhkan pemotongan tersebut.

Sebelumnya, Kadinsos Riau Darius Husin menyebut pihaknya telah memberikan sejumlah rekomendasi kepada Pemko Pekanbaru. Dimana rekomendasi tersebut sudah disampaikan saat melakukan rapat bersama di Gedung Daerah Riau, Selasa (30/6/2020) malam. Pihak Pemko Pekanbaru saat ini juga sudah menyanggupinya.

Baca Juga:  Patroli dan Penyuluhan Karhutla 

"Jadi tidak ada lagi istilah uang administrasi atau uang pertinggal di rekening, semua BLT harus diarahkan kepada masyarakat," kata Darius.

Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemotongan bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru mendapat kecaman serius Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi. Menurut dia, potongan sebesar Rp50 ribu untuk masyarakat penerima bantuan sungguh sangat tidak masuk akal. Apalagi di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang mengalami kesulitan.

"Ini sudah tidak benar. Uang Rp50 ribu itu sangat berarti bagi masyarakat. Masak di potong," ucap Azwendi kepada Riaupos.co, Rabu (1/7/2020).

Menurut dia, Pemko tidak seharusnya menyerahkan penyaluran BLT kepada pihak ketiga. Dalam hal ini adalah BPR Pekanbaru. Karena bila di serahkan pada pihak ketiga, tentunya akan ada sejumlah alasan untuk memotong bantuan yang ditujukan kepada masyarakat kecil tersebut. Ia pun mengecam pihak BPR, bila dalam dua hari ini tidak menyerahkan sisa bantuan, maka pihaknya akan melaporkan ke kejaksaan.

Baca Juga:  SD Islam Unggul Asy-Syakirin Diresmikan

"Ini peringatan serius saya sampaikan. Dalam dua hari sisa BLT warga tak diberikan, kami lapor kejaksaan. Jangan main-main kalau untuk masyarakat ini," tegasnya.

Politisi Demokrat itu menambahkan, bahwa pihak Pemko sebagai penyalur seharusnya tidak melepaskan sepenuhnya proses penyaluran pada pihak ketiga. Tetap harus ada pengawasan berkelanjutan. Sehingga penyerahan bantuan tidak menyisakan polemik seperti saat ini. Bahkan tidak sedikit masyarakat penerima yang mengeluhkan pemotongan tersebut.

- Advertisement -

Sebelumnya, Kadinsos Riau Darius Husin menyebut pihaknya telah memberikan sejumlah rekomendasi kepada Pemko Pekanbaru. Dimana rekomendasi tersebut sudah disampaikan saat melakukan rapat bersama di Gedung Daerah Riau, Selasa (30/6/2020) malam. Pihak Pemko Pekanbaru saat ini juga sudah menyanggupinya.

Baca Juga:  Balimau Kasai dan Petang Megang Tak Dilarang, Gubri Ingatkan Prokes

"Jadi tidak ada lagi istilah uang administrasi atau uang pertinggal di rekening, semua BLT harus diarahkan kepada masyarakat," kata Darius.

- Advertisement -

Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemotongan bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru mendapat kecaman serius Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi. Menurut dia, potongan sebesar Rp50 ribu untuk masyarakat penerima bantuan sungguh sangat tidak masuk akal. Apalagi di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang mengalami kesulitan.

"Ini sudah tidak benar. Uang Rp50 ribu itu sangat berarti bagi masyarakat. Masak di potong," ucap Azwendi kepada Riaupos.co, Rabu (1/7/2020).

Menurut dia, Pemko tidak seharusnya menyerahkan penyaluran BLT kepada pihak ketiga. Dalam hal ini adalah BPR Pekanbaru. Karena bila di serahkan pada pihak ketiga, tentunya akan ada sejumlah alasan untuk memotong bantuan yang ditujukan kepada masyarakat kecil tersebut. Ia pun mengecam pihak BPR, bila dalam dua hari ini tidak menyerahkan sisa bantuan, maka pihaknya akan melaporkan ke kejaksaan.

Baca Juga:  SD Islam Unggul Asy-Syakirin Diresmikan

"Ini peringatan serius saya sampaikan. Dalam dua hari sisa BLT warga tak diberikan, kami lapor kejaksaan. Jangan main-main kalau untuk masyarakat ini," tegasnya.

Politisi Demokrat itu menambahkan, bahwa pihak Pemko sebagai penyalur seharusnya tidak melepaskan sepenuhnya proses penyaluran pada pihak ketiga. Tetap harus ada pengawasan berkelanjutan. Sehingga penyerahan bantuan tidak menyisakan polemik seperti saat ini. Bahkan tidak sedikit masyarakat penerima yang mengeluhkan pemotongan tersebut.

Sebelumnya, Kadinsos Riau Darius Husin menyebut pihaknya telah memberikan sejumlah rekomendasi kepada Pemko Pekanbaru. Dimana rekomendasi tersebut sudah disampaikan saat melakukan rapat bersama di Gedung Daerah Riau, Selasa (30/6/2020) malam. Pihak Pemko Pekanbaru saat ini juga sudah menyanggupinya.

Baca Juga:  Ada Spanduk Prank untuk DPRD, Gubri dan Wako di Pagar Kantor Gubernur

"Jadi tidak ada lagi istilah uang administrasi atau uang pertinggal di rekening, semua BLT harus diarahkan kepada masyarakat," kata Darius.

Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari