- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Selama dua tahun terakhir, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK). Pemko berharap tahun ini akan mendapatkan DAK dengan memberikan catatan persentase jalan bagus yang tinggi dan fiskal yang cukup kepada pemerintah pusat.
Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, pemko meminta perhatian pemerintah pusat terhadap dana transfer seperti DAK. Apalagi Kota Bertuah ini dikatakan Indra Pomi Nasution, sudah dua tahun tidak menerima DAK.
- Advertisement -
”Memang di lapangan, banyak jalan kita berlubang, tapi itu akibat proyek nasional seperti proyek SPAM KPBU dan SPAM regional serta IPAL,” ungkap Sekko, Ahad (31/3).
Indra menyebut dalam kesempatan rapat tertentu,
pihaknya juga membahas seputar Dana Bagi Hasil (DBH) sawit dan migas. Dirinya berharap nantinya keluhan ini tersampaikan kepada mitra Badan Anggaran DPR RI. Ia juga menyebut dana transfer itu sering terjadi gagal salur.
- Advertisement -
”Kami sampaikan dalam satu pertemuan kemarin bahwa dana itu sering terjadi gagal salur,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu juga dibahas inflasi di daerah. Ia menyebut Bank Indonesia siap membantu pemerintah daerah dalam mengatasi inflasi. ”Untuk Kota Pekanbaru, inflasi kita menurun sejak tahun 2022. Namun patut diwaspadai dua bulan ini, karena terjadi kenaikan harga bahan pangan.
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Selama dua tahun terakhir, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK). Pemko berharap tahun ini akan mendapatkan DAK dengan memberikan catatan persentase jalan bagus yang tinggi dan fiskal yang cukup kepada pemerintah pusat.
Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, pemko meminta perhatian pemerintah pusat terhadap dana transfer seperti DAK. Apalagi Kota Bertuah ini dikatakan Indra Pomi Nasution, sudah dua tahun tidak menerima DAK.
- Advertisement -
”Memang di lapangan, banyak jalan kita berlubang, tapi itu akibat proyek nasional seperti proyek SPAM KPBU dan SPAM regional serta IPAL,” ungkap Sekko, Ahad (31/3).
Indra menyebut dalam kesempatan rapat tertentu,
- Advertisement -
pihaknya juga membahas seputar Dana Bagi Hasil (DBH) sawit dan migas. Dirinya berharap nantinya keluhan ini tersampaikan kepada mitra Badan Anggaran DPR RI. Ia juga menyebut dana transfer itu sering terjadi gagal salur.
”Kami sampaikan dalam satu pertemuan kemarin bahwa dana itu sering terjadi gagal salur,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu juga dibahas inflasi di daerah. Ia menyebut Bank Indonesia siap membantu pemerintah daerah dalam mengatasi inflasi. ”Untuk Kota Pekanbaru, inflasi kita menurun sejak tahun 2022. Namun patut diwaspadai dua bulan ini, karena terjadi kenaikan harga bahan pangan.