DUMAI (RIAUPOS.CO) – Puncak banjir rob benar-benar terjadi, Kamis (19/9) yang dimulai sejak subuh kemarin. Dampaknya, wilayah Kota Dumai benar-benar dikepung banjir rob. Terutama di daerah-daerah rendah yang berada di tepian pesisir pantai maupun di sepanjang aliran sungai Dumai. Selain itu, dua sekolah terpaksa memulangkan siswanya lebih awal.
Tingginya banjir rob pada puncaknya ini, setidak telah menggenangi sejumlah fasilitas umum. Di antaranya seperti jalan-jalan protokol. Giliran tidak sedikit masyarakat yang melakukan aktivitas di pagi hari seperti mengantar anak sekolah maupun lainnya terjebak banjir.
”Hujan lebat tidak ada, tapi banjir. Termasuk Jalan Budi Kemuliaan sebagiannya juga terendam banjir,” kata Dahrin (56) alah seorang warga Jalan Budi Kemuliaan.
Banjir rob yang menggenangi Jalan Budi Kemuliaan itu, lanjut Dahrin, mulai terjadi pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. ”Pagi itu, aktivitas masyarakat sudah ada. Seperti mengantar anak sekolah. Lantaran ada banjir, ya coba cari jalan alternatif lain,” kata Dahrin seraya menambahkan bisa saja menerobos banjir tapi airnya asin.
Hal yang sama turut dirasakan oleh Neli (45) salah seorang warga Jalan MH Thamrin, Kelurahan Ratu Sima, Kecamatan Dumai Selatan. ”Biasanya, kalau pagi saya sering belanja ke Pasar Tradisional Bunda Sri Mersing. Lantaran di mana-mana ada banjir, saya pagi itu tidak jadi ke pasar tradisional Bunda Sri Mersing,” kata Neli.
Karena, lanjut Neli, jalan menuju ke Pasar Tradisional Bunda Sri sedang terendam banjir rob. ”Lantaran sedang banjir itulah, saya pergi ke Pasar Tradisional Kelakap Tujuh di Kelurahan Ratu Sima untuk berbelanja. Di pasar Kelakap tidak ada banjir,” kata Neli.
Selain itu, Anwar (44) warga Jalan Sadar, Kelurahan Ratu Sima, Kecamatan Dumai Selatan menjelaskan, banjir rob juga menggenangi lokasi tempat kerjanya di Jalan Nelayan Laut. Air yang menggenangi lokasi kerjanya dinilai cukup tinggi. ”Banjir kali ini cukup tinggi. Akibatnya kami tidak bisa kerja,” kata Anwar seraya menambahkan dirinya bersama temannya terpaksa pulang lantaran lokasi kerjanya terendam banjir.
Selain itu, dua sekolah yang berada di Kelurahan Pangkalan Sesai, yakni SMP Negeri 4 Dumai dan SD Negeri 03 Dumai juga turut terendam banjir. Malahan, airnya sampai memasuki ruang belajar. Giliran, pagi itu aktifitas belajar dan mengajar sangat terganggu.
”Hari ini, kami pulang agak cepat, om. Karena, sekolah kami sedang terendam banjir,” kata Ijul (14) salah seorang pelajar SMP Negeri 4 Pangkalan Sesai sambil berlalu bersama teman-temannya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai Yusmanidar yang dihubungi Riau Pos, Kamis (19/9) membenarkan tentang ada sekolah yang terpaksa memulangkan siswanya lebih awal lantaran banjir. ”Iya. Memang ada sekolah yang memulangkan siswanya lebih awal karena banjir,” kata Yusmanidar.
Dimana, lanjut Yusmanidar, banjir tersebut benar-benar menghambat kelancaran dalam proses belajar dan mengajar. ”Meskipun siswanya pulang lebih awal, pembelajaran masih bisa dilakukan melalui sistim daring,” kata Yusmanidar.
Di wilayah Kota Dumai, daerah yang sedang terendam banjir rob ini yakni berada di Kelurahan Bukit Datuk, Kelurahan Ratu Sima, Kelurahan Simpang Tetap Dahrul Ichsan (STDI), Kelurahan Rimba Sekampung, Kelurahan Dumai Kota, Kelurahan Laksamana, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kelurahan Purnama, Kelurahan Sukajadi dan Kelurahan Bumi Ayu. Hanya saja, banjir rob yang menggenangi sejumlah daerah tersebut tidak berlangsung lama.(ade)
Laporan Syahri Ramlan, Dumai