Jumat, 22 November 2024

Jumlah Pengungsi Rohingya Terus Bertambah

- Advertisement -

PEKANBARU(RIAUPOS.CO) – Beberapa bulan terakhir para pengungsi Rohingya terus berdatangan ke Kota Pekanbaru. Hal ini membuat masyarakat Kota Bertuah cemas karena para pengungsi banyak yang berusaha meminta pertolongan dari masyarakat. Namun akibat keterbatasan bahasa, banyak masyarakat yang malah bingung ingin memberikan bantuan.

Menurut Kepala Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru Syoffaizal belum lama ini, pihaknya sudah membahas masalah ini dalam rapat koordinasi dalam rangka pengendalian dan penanganan pengungsi di wilayah Kota Pekanbaru bersama Kemenkopolhukam, pimpinan International Organization for Migration (IOM) pusat beserta jajaran di salah satu hotel di Pekanbaru.

- Advertisement -

Hal ini dilakukan guna mencari solusi dan titik terang terkait keberadaan para pengungsi Rohingya yang jumlahnya terus bertambah. ”Sampai saat ini belum ada titik terang tentang pengungsi ini. Bahkan kami sempat bertanya kepada instansi terkait, boleh atau tidak,

mereka dipindahkan ke Aceh karena mereka kan dari sana, atau kita stop saja. Tapi sejauh ini masih belum ada tanggapan,” katanya.

Lanjut Syoffaizal, pihaknya telah melakukan berdiskusi yang cukup panjang dengan pemangku kepentingan terkait. Namun memang hingga saat ini belum ada titik terang untuk mengatasi pengungsi di Kota Pekanbaru.

- Advertisement -

Pasalnya, hingga kini jumlah pengungsi Rohingya yang datang ke Kota Pekanbaru terus bertambah dan banyak juga dari mereka yang masuk secara ilegal.

Baca Juga:  Stok Melimpah, Harga Pangan Stabil

Di mana, dari jumlah pengungsi awalnya 134 orang, namun ternyata setelah diverifikasi menjadi 129 orang di Rudenim yang belum tahu nasibnya seperti apa lantaran kapasitas Rudenim yang sudah full dengan para pengungsi yang ada di Kota Pekanbaru.

Hingga tahun 2024 ini, total pengungsi di Kota Pekanbaru berjumlah 184 orang. Namun saat ini sudah tiba sebanyak 29 orang, dan kembali bertambah, Rabu (13/3) lalu sebanyak 26 orang.

Dirinya berharap, dengan adanya rapat koordinasi tersebut diberikannya tanggapan dari pusat untuk mengatasi permasalahan pengungsi yang kian bertambah. Namun memang sejauh ini, pihak terkait hanya sebatas menerima keluh kesah dari daerah saja.

”Karena kita tidak bisa mengambil tindakan tentu kita tunggu arahan dari pihak terkait lainnya. Semoga setelah ini disampaikan ke Kemenkopolhukam, ada follow up sehingga kita menemukan solusinya. Boleh tidak mereka dipindahkan ke Aceh karna mereka kan dari sana, atau kita stop saja tapi yah sejauh ini masih belum ada tanggapan,” tegasnya.

Pantau Penampungan Imigran Ilegal

Sementara itu, para camat dan lurah didorong aktif memantau wilayah masing-masing terhadap keberadaan penampungan ilegal warga imigran. Salah satunya pengungsi asal Rohingya.

Baca Juga:  Ditolong, Eh... Malah Maling Harta

”Kami juga sudah sampaikan ke petugas kemarin, tekong-tekong orang yang mengkoordinir mereka keluar dari Aceh itu ditindak,” ujar Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Kamis (14/3).

Ia menuturkan, Pemerintah Kota Pekanbaru juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait warga imigran tersebut. Dalam kasus tersebut, Indra menyebut, polisi juga sudah mengamankan tiga orang yang diduga sebagai penyalur dan dilakukan penahanan.

Indra menilai, selama ini para camat dan lurah terus berkoordinasi dengan Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru jika menemukan adanya warga imigran atau tempat-tempat yang dijadikan penampungan ilegal.

”Ya pasti mereka kalau ada menemukan, ya pasti lapor ke Kesbangpol. Di Kesbangpol kan ada timnya yang menangani warga imigran,” jelasnya.

Dikatakannya, Pemko Pekanbaru tidak ingin kecolongan terhadap masuknya warga imigran. Apalagi adanya penampungan ilegal yang ada di tengah masyarakat.

Sebelumya Polresta Pekanbaru menggerebek tempat penampungan ilegal pengungsi Rohingya, di Jalan Guna Karya, Kecamatan Tuah Madani, Selasa (5/3) dinihari.

Dari penggrebekan tersebut, polisi berhasil mengamankan sebanyak 59 orang pengungsi Rohingya.

Polisi menggerebek lokasi tersebut, setelah mendapat informasi dari media sosial terkait penyelundupan dan kekerasan pengungsi Rohingya di Pekanbaru.(ayi/ilo/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru

PEKANBARU(RIAUPOS.CO) – Beberapa bulan terakhir para pengungsi Rohingya terus berdatangan ke Kota Pekanbaru. Hal ini membuat masyarakat Kota Bertuah cemas karena para pengungsi banyak yang berusaha meminta pertolongan dari masyarakat. Namun akibat keterbatasan bahasa, banyak masyarakat yang malah bingung ingin memberikan bantuan.

Menurut Kepala Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru Syoffaizal belum lama ini, pihaknya sudah membahas masalah ini dalam rapat koordinasi dalam rangka pengendalian dan penanganan pengungsi di wilayah Kota Pekanbaru bersama Kemenkopolhukam, pimpinan International Organization for Migration (IOM) pusat beserta jajaran di salah satu hotel di Pekanbaru.

- Advertisement -

Hal ini dilakukan guna mencari solusi dan titik terang terkait keberadaan para pengungsi Rohingya yang jumlahnya terus bertambah. ”Sampai saat ini belum ada titik terang tentang pengungsi ini. Bahkan kami sempat bertanya kepada instansi terkait, boleh atau tidak,

mereka dipindahkan ke Aceh karena mereka kan dari sana, atau kita stop saja. Tapi sejauh ini masih belum ada tanggapan,” katanya.

- Advertisement -

Lanjut Syoffaizal, pihaknya telah melakukan berdiskusi yang cukup panjang dengan pemangku kepentingan terkait. Namun memang hingga saat ini belum ada titik terang untuk mengatasi pengungsi di Kota Pekanbaru.

Pasalnya, hingga kini jumlah pengungsi Rohingya yang datang ke Kota Pekanbaru terus bertambah dan banyak juga dari mereka yang masuk secara ilegal.

Baca Juga:  Hari Pertama, PBBDD Berhasil Kumpulkan 735 Kantong Darah

Di mana, dari jumlah pengungsi awalnya 134 orang, namun ternyata setelah diverifikasi menjadi 129 orang di Rudenim yang belum tahu nasibnya seperti apa lantaran kapasitas Rudenim yang sudah full dengan para pengungsi yang ada di Kota Pekanbaru.

Hingga tahun 2024 ini, total pengungsi di Kota Pekanbaru berjumlah 184 orang. Namun saat ini sudah tiba sebanyak 29 orang, dan kembali bertambah, Rabu (13/3) lalu sebanyak 26 orang.

Dirinya berharap, dengan adanya rapat koordinasi tersebut diberikannya tanggapan dari pusat untuk mengatasi permasalahan pengungsi yang kian bertambah. Namun memang sejauh ini, pihak terkait hanya sebatas menerima keluh kesah dari daerah saja.

”Karena kita tidak bisa mengambil tindakan tentu kita tunggu arahan dari pihak terkait lainnya. Semoga setelah ini disampaikan ke Kemenkopolhukam, ada follow up sehingga kita menemukan solusinya. Boleh tidak mereka dipindahkan ke Aceh karna mereka kan dari sana, atau kita stop saja tapi yah sejauh ini masih belum ada tanggapan,” tegasnya.

Pantau Penampungan Imigran Ilegal

Sementara itu, para camat dan lurah didorong aktif memantau wilayah masing-masing terhadap keberadaan penampungan ilegal warga imigran. Salah satunya pengungsi asal Rohingya.

Baca Juga:  Polisi Ikut Cek Kelayakan Hewan Kurban

”Kami juga sudah sampaikan ke petugas kemarin, tekong-tekong orang yang mengkoordinir mereka keluar dari Aceh itu ditindak,” ujar Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Kamis (14/3).

Ia menuturkan, Pemerintah Kota Pekanbaru juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait warga imigran tersebut. Dalam kasus tersebut, Indra menyebut, polisi juga sudah mengamankan tiga orang yang diduga sebagai penyalur dan dilakukan penahanan.

Indra menilai, selama ini para camat dan lurah terus berkoordinasi dengan Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru jika menemukan adanya warga imigran atau tempat-tempat yang dijadikan penampungan ilegal.

”Ya pasti mereka kalau ada menemukan, ya pasti lapor ke Kesbangpol. Di Kesbangpol kan ada timnya yang menangani warga imigran,” jelasnya.

Dikatakannya, Pemko Pekanbaru tidak ingin kecolongan terhadap masuknya warga imigran. Apalagi adanya penampungan ilegal yang ada di tengah masyarakat.

Sebelumya Polresta Pekanbaru menggerebek tempat penampungan ilegal pengungsi Rohingya, di Jalan Guna Karya, Kecamatan Tuah Madani, Selasa (5/3) dinihari.

Dari penggrebekan tersebut, polisi berhasil mengamankan sebanyak 59 orang pengungsi Rohingya.

Polisi menggerebek lokasi tersebut, setelah mendapat informasi dari media sosial terkait penyelundupan dan kekerasan pengungsi Rohingya di Pekanbaru.(ayi/ilo/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari