Rabu, 2 April 2025
spot_img

Diberi Kunci, Siswa SMK di Pekanbaru Jadi Korban Hipnotis

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seorang siswa salah satu SMK negeri di Kota Pekanbaru menjadi korban hipnotis seorang perempuan tidak dikenal pada Selasa (3/9) sore sekira pukul 16.20 WIB. Pelaku berhasil membawa kabur ponsel pintar milik korban.

Ayah korban bernama Said Mufti, warga Jalan Tengku Bey menceritakan, pelaku menemui anaknya saat pulang sekolah. Pelaku lalu menanyakan jam berapa saat itu. Karena tidak memakai jam tangan, korban mengeluarkan ponsel pintarnya. Lalu pelaku meminta tolong diantar ke taman di belakang Hotel Aryaduta, Jalan Diponegoro.

”Anak saya ini awalnya ragu-ragu, tapi karena melihat pelaku serius minta tolong, anak saya lalu mengiyakan,” ujar Said.

Dengan mengendarai sepeda motor milik pelaku, korban bersama pelaku sampai di taman. Di sini, pelaku kembali meminta tolong dipinjamkan ponsel pintar korban. Alasannya ia akan menelepon ibunya karena sedang bertengkar dengan suami.

Baca Juga:  DPO Curanmor Diamankan Warga dan Berakhir di Jeruji Besi

Korban pun memberikan ponselnya dan membuka password. Namun di tangan pelaku, ponsel kembali terkunci. Pelaku pun meminta korban memberikan password. Namun korban menolak.

”Saat itulah pelaku memberikan benda seperti kunci duplikat ke anak saya. Dan saat memegang kunci itu, anak saya katakan ia merasa linglung dan menuruti permintaan si pelaku,” ujar Said.

Lalu, pelaku meminta korban menuju ke sebuah mobil yang parkir di dekat lokasi kejadian. Korban pun menuruti. Namun sebelum sampai ke mobil di maksud, korban sadar dan langsung berbalik arah. Sayangnya, pelaku berhasil kabur dengan membawa ponsel korban.

”Dan saat melihat ke arah mobil yang ditunjuk pelaku tadi, ternyata mobil itu tidak ada,” ujar Said.

Baca Juga:  Spesialis Pencuri Handphone Lewat Jendela di Simpang Kanan Diringkus

Dikatakan Said, berdasarkan keterangan anaknya, beberapa temannya di sekolah sudah pernah menjadi korban hipnotis dengan modus yang sama. ”Anak saya korban ketujuh. Pelakunya perempuan dan berbadan gemuk. Modusnya memberi kunci ke korban lalu mengambil barang berharga korban,” ungkap Said.

Atas kejadian ini Said membuat laporan ke Polresta Pekanbaru. Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra membenarkan terkait laporan korban hipnotis tersebut. ”Kami sudah terima laporan, ini jadi atensi kami perkaranya. Sebelumnya kami juga sudah pernah mengungkap kasus hipnotis,” ucapnya.(end)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seorang siswa salah satu SMK negeri di Kota Pekanbaru menjadi korban hipnotis seorang perempuan tidak dikenal pada Selasa (3/9) sore sekira pukul 16.20 WIB. Pelaku berhasil membawa kabur ponsel pintar milik korban.

Ayah korban bernama Said Mufti, warga Jalan Tengku Bey menceritakan, pelaku menemui anaknya saat pulang sekolah. Pelaku lalu menanyakan jam berapa saat itu. Karena tidak memakai jam tangan, korban mengeluarkan ponsel pintarnya. Lalu pelaku meminta tolong diantar ke taman di belakang Hotel Aryaduta, Jalan Diponegoro.

”Anak saya ini awalnya ragu-ragu, tapi karena melihat pelaku serius minta tolong, anak saya lalu mengiyakan,” ujar Said.

Dengan mengendarai sepeda motor milik pelaku, korban bersama pelaku sampai di taman. Di sini, pelaku kembali meminta tolong dipinjamkan ponsel pintar korban. Alasannya ia akan menelepon ibunya karena sedang bertengkar dengan suami.

Baca Juga:  Polresta Pekanbaru Tangkap Pencuri Toko Ponsel di Aceh

Korban pun memberikan ponselnya dan membuka password. Namun di tangan pelaku, ponsel kembali terkunci. Pelaku pun meminta korban memberikan password. Namun korban menolak.

”Saat itulah pelaku memberikan benda seperti kunci duplikat ke anak saya. Dan saat memegang kunci itu, anak saya katakan ia merasa linglung dan menuruti permintaan si pelaku,” ujar Said.

Lalu, pelaku meminta korban menuju ke sebuah mobil yang parkir di dekat lokasi kejadian. Korban pun menuruti. Namun sebelum sampai ke mobil di maksud, korban sadar dan langsung berbalik arah. Sayangnya, pelaku berhasil kabur dengan membawa ponsel korban.

”Dan saat melihat ke arah mobil yang ditunjuk pelaku tadi, ternyata mobil itu tidak ada,” ujar Said.

Baca Juga:  Pemilu Damai, Kapolresta Apresiasi Warga

Dikatakan Said, berdasarkan keterangan anaknya, beberapa temannya di sekolah sudah pernah menjadi korban hipnotis dengan modus yang sama. ”Anak saya korban ketujuh. Pelakunya perempuan dan berbadan gemuk. Modusnya memberi kunci ke korban lalu mengambil barang berharga korban,” ungkap Said.

Atas kejadian ini Said membuat laporan ke Polresta Pekanbaru. Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra membenarkan terkait laporan korban hipnotis tersebut. ”Kami sudah terima laporan, ini jadi atensi kami perkaranya. Sebelumnya kami juga sudah pernah mengungkap kasus hipnotis,” ucapnya.(end)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Diberi Kunci, Siswa SMK di Pekanbaru Jadi Korban Hipnotis

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seorang siswa salah satu SMK negeri di Kota Pekanbaru menjadi korban hipnotis seorang perempuan tidak dikenal pada Selasa (3/9) sore sekira pukul 16.20 WIB. Pelaku berhasil membawa kabur ponsel pintar milik korban.

Ayah korban bernama Said Mufti, warga Jalan Tengku Bey menceritakan, pelaku menemui anaknya saat pulang sekolah. Pelaku lalu menanyakan jam berapa saat itu. Karena tidak memakai jam tangan, korban mengeluarkan ponsel pintarnya. Lalu pelaku meminta tolong diantar ke taman di belakang Hotel Aryaduta, Jalan Diponegoro.

”Anak saya ini awalnya ragu-ragu, tapi karena melihat pelaku serius minta tolong, anak saya lalu mengiyakan,” ujar Said.

Dengan mengendarai sepeda motor milik pelaku, korban bersama pelaku sampai di taman. Di sini, pelaku kembali meminta tolong dipinjamkan ponsel pintar korban. Alasannya ia akan menelepon ibunya karena sedang bertengkar dengan suami.

Baca Juga:  Pelaku Penusukan Imam Masjid Diobservasi Kejiwaan Selama Tiga Hari

Korban pun memberikan ponselnya dan membuka password. Namun di tangan pelaku, ponsel kembali terkunci. Pelaku pun meminta korban memberikan password. Namun korban menolak.

”Saat itulah pelaku memberikan benda seperti kunci duplikat ke anak saya. Dan saat memegang kunci itu, anak saya katakan ia merasa linglung dan menuruti permintaan si pelaku,” ujar Said.

Lalu, pelaku meminta korban menuju ke sebuah mobil yang parkir di dekat lokasi kejadian. Korban pun menuruti. Namun sebelum sampai ke mobil di maksud, korban sadar dan langsung berbalik arah. Sayangnya, pelaku berhasil kabur dengan membawa ponsel korban.

”Dan saat melihat ke arah mobil yang ditunjuk pelaku tadi, ternyata mobil itu tidak ada,” ujar Said.

Baca Juga:  Identitas Mayat Perempuan Setengah Telanjang Terungkap Karena Tatto

Dikatakan Said, berdasarkan keterangan anaknya, beberapa temannya di sekolah sudah pernah menjadi korban hipnotis dengan modus yang sama. ”Anak saya korban ketujuh. Pelakunya perempuan dan berbadan gemuk. Modusnya memberi kunci ke korban lalu mengambil barang berharga korban,” ungkap Said.

Atas kejadian ini Said membuat laporan ke Polresta Pekanbaru. Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra membenarkan terkait laporan korban hipnotis tersebut. ”Kami sudah terima laporan, ini jadi atensi kami perkaranya. Sebelumnya kami juga sudah pernah mengungkap kasus hipnotis,” ucapnya.(end)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Seorang siswa salah satu SMK negeri di Kota Pekanbaru menjadi korban hipnotis seorang perempuan tidak dikenal pada Selasa (3/9) sore sekira pukul 16.20 WIB. Pelaku berhasil membawa kabur ponsel pintar milik korban.

Ayah korban bernama Said Mufti, warga Jalan Tengku Bey menceritakan, pelaku menemui anaknya saat pulang sekolah. Pelaku lalu menanyakan jam berapa saat itu. Karena tidak memakai jam tangan, korban mengeluarkan ponsel pintarnya. Lalu pelaku meminta tolong diantar ke taman di belakang Hotel Aryaduta, Jalan Diponegoro.

”Anak saya ini awalnya ragu-ragu, tapi karena melihat pelaku serius minta tolong, anak saya lalu mengiyakan,” ujar Said.

Dengan mengendarai sepeda motor milik pelaku, korban bersama pelaku sampai di taman. Di sini, pelaku kembali meminta tolong dipinjamkan ponsel pintar korban. Alasannya ia akan menelepon ibunya karena sedang bertengkar dengan suami.

Baca Juga:  Pelaku Penusukan Imam Masjid Diobservasi Kejiwaan Selama Tiga Hari

Korban pun memberikan ponselnya dan membuka password. Namun di tangan pelaku, ponsel kembali terkunci. Pelaku pun meminta korban memberikan password. Namun korban menolak.

”Saat itulah pelaku memberikan benda seperti kunci duplikat ke anak saya. Dan saat memegang kunci itu, anak saya katakan ia merasa linglung dan menuruti permintaan si pelaku,” ujar Said.

Lalu, pelaku meminta korban menuju ke sebuah mobil yang parkir di dekat lokasi kejadian. Korban pun menuruti. Namun sebelum sampai ke mobil di maksud, korban sadar dan langsung berbalik arah. Sayangnya, pelaku berhasil kabur dengan membawa ponsel korban.

”Dan saat melihat ke arah mobil yang ditunjuk pelaku tadi, ternyata mobil itu tidak ada,” ujar Said.

Baca Juga:  Ini Kata Polri tentang Klaim FPI 6 Laskarnya Tewas Tertembak di Jantung 

Dikatakan Said, berdasarkan keterangan anaknya, beberapa temannya di sekolah sudah pernah menjadi korban hipnotis dengan modus yang sama. ”Anak saya korban ketujuh. Pelakunya perempuan dan berbadan gemuk. Modusnya memberi kunci ke korban lalu mengambil barang berharga korban,” ungkap Said.

Atas kejadian ini Said membuat laporan ke Polresta Pekanbaru. Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra membenarkan terkait laporan korban hipnotis tersebut. ”Kami sudah terima laporan, ini jadi atensi kami perkaranya. Sebelumnya kami juga sudah pernah mengungkap kasus hipnotis,” ucapnya.(end)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari