Minggu, 19 Oktober 2025
spot_img

Jangan Mengeluh, Ini Tips Psikolog agar Happy Selama Pandemi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Tahun ini merupakan tahun kedua berpuasa Ramadan di tengah pandemi Covid-19. Sebagian orang mulai bangkit dan lebih bahagia menjalani kehidupan.

Dalam kampanye ‘Wall’s Happy Hour #BerbagiJadiHappy’ mengajak masyarakat Indonesia untuk membuat happy choice dengan berbagi. Dalam survei yang dilakukan Wall’s selama masa pandemi di 12 negara, termasuk Indonesia, menemukan bahwa berbagi hal-hal kecil dengan orang di sekitar kita ternyata terbukti bisa membawa kebahagiaan bagi diri sendiri maupun orang lain.

“Agar #SemuaJadiHappy walaupun masih menghadapi pandemi dan bisa dimulai dengan hal-hal kecil,” kata Senior Brand Manager Wall’s Bernardus Rendita Kusumo, dalam webinar baru-baru ini.

Arti kebahagiaan pun mengalami perubahan di masa pandemi ini. Menurut Psikolog klinis, Tara de Thouars selama ini, seseorang akan merasa gembira saat mencapai sebuah standar yang kita tentukan. Tetapi dengan berbagai keterbatasaan karena pandemi, kata dia, seseorang perlu belajar untuk bisa menerima keadaan dan lebih bersyukur.

Baca Juga:  Isi Waktu di Rumah dengan Belajar Memeriksa Busi Kendaraan

“Tapi bukan berarti pasrah. Hidup dipenuhi dengan berbagai pilihan,” tegas Tara.

Menurut Tara, selama masa pandemi setiap orang dapat memilih untuk mengeluh, bersedih dan menyalahkan situasi. Tapi sebaliknya, setiap orang juga bisa membuat happy choice, bagaimana caranya?

“Dengan menerima keadaan dengan sikap yang positif, menemukan hobi baru, menghubungi teman lama, berhubungan secara virtual, ataupun berbagi dengan orang lain. Saat memasuki masa next normal sekarang ini, jangan lupakan happy choice yang sudah dibuat selama satu tahun ini, dan terus lanjut bersikap positif,” kata Tara.

“Kita bisa memilih untuk melakukan hal positif dan berbagi happy dengan orang lain,” katanya.

Menurut Tara, berbagi tidak harus dalam bentuk materi, tapi bisa juga dalam bentuk senyuman, ucapan, pelukan dan bahkan hal sederhana seperti menanyakan kabar. Ia menjelaskan perilaku berbuat baik dan membantu orang lain akan mengaktifasi mesolimbic system yang bertanggung jawab terhadap bagian reward di otak.

Baca Juga:  Batasan Minum Kopi yang Sehat

“Sehingga saat berbuat baik pada orang lain, otak akan mengeluarkan kimiawi perasaan happy,” ujar Tara.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Tahun ini merupakan tahun kedua berpuasa Ramadan di tengah pandemi Covid-19. Sebagian orang mulai bangkit dan lebih bahagia menjalani kehidupan.

Dalam kampanye ‘Wall’s Happy Hour #BerbagiJadiHappy’ mengajak masyarakat Indonesia untuk membuat happy choice dengan berbagi. Dalam survei yang dilakukan Wall’s selama masa pandemi di 12 negara, termasuk Indonesia, menemukan bahwa berbagi hal-hal kecil dengan orang di sekitar kita ternyata terbukti bisa membawa kebahagiaan bagi diri sendiri maupun orang lain.

“Agar #SemuaJadiHappy walaupun masih menghadapi pandemi dan bisa dimulai dengan hal-hal kecil,” kata Senior Brand Manager Wall’s Bernardus Rendita Kusumo, dalam webinar baru-baru ini.

Arti kebahagiaan pun mengalami perubahan di masa pandemi ini. Menurut Psikolog klinis, Tara de Thouars selama ini, seseorang akan merasa gembira saat mencapai sebuah standar yang kita tentukan. Tetapi dengan berbagai keterbatasaan karena pandemi, kata dia, seseorang perlu belajar untuk bisa menerima keadaan dan lebih bersyukur.

Baca Juga:  Ketahuan, 3 Zodiak Ini Mudah Gelisah dan Stres

“Tapi bukan berarti pasrah. Hidup dipenuhi dengan berbagai pilihan,” tegas Tara.

- Advertisement -

Menurut Tara, selama masa pandemi setiap orang dapat memilih untuk mengeluh, bersedih dan menyalahkan situasi. Tapi sebaliknya, setiap orang juga bisa membuat happy choice, bagaimana caranya?

“Dengan menerima keadaan dengan sikap yang positif, menemukan hobi baru, menghubungi teman lama, berhubungan secara virtual, ataupun berbagi dengan orang lain. Saat memasuki masa next normal sekarang ini, jangan lupakan happy choice yang sudah dibuat selama satu tahun ini, dan terus lanjut bersikap positif,” kata Tara.

- Advertisement -

“Kita bisa memilih untuk melakukan hal positif dan berbagi happy dengan orang lain,” katanya.

Menurut Tara, berbagi tidak harus dalam bentuk materi, tapi bisa juga dalam bentuk senyuman, ucapan, pelukan dan bahkan hal sederhana seperti menanyakan kabar. Ia menjelaskan perilaku berbuat baik dan membantu orang lain akan mengaktifasi mesolimbic system yang bertanggung jawab terhadap bagian reward di otak.

Baca Juga:  Simpel dan Beri Kehangatan

“Sehingga saat berbuat baik pada orang lain, otak akan mengeluarkan kimiawi perasaan happy,” ujar Tara.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Tahun ini merupakan tahun kedua berpuasa Ramadan di tengah pandemi Covid-19. Sebagian orang mulai bangkit dan lebih bahagia menjalani kehidupan.

Dalam kampanye ‘Wall’s Happy Hour #BerbagiJadiHappy’ mengajak masyarakat Indonesia untuk membuat happy choice dengan berbagi. Dalam survei yang dilakukan Wall’s selama masa pandemi di 12 negara, termasuk Indonesia, menemukan bahwa berbagi hal-hal kecil dengan orang di sekitar kita ternyata terbukti bisa membawa kebahagiaan bagi diri sendiri maupun orang lain.

“Agar #SemuaJadiHappy walaupun masih menghadapi pandemi dan bisa dimulai dengan hal-hal kecil,” kata Senior Brand Manager Wall’s Bernardus Rendita Kusumo, dalam webinar baru-baru ini.

Arti kebahagiaan pun mengalami perubahan di masa pandemi ini. Menurut Psikolog klinis, Tara de Thouars selama ini, seseorang akan merasa gembira saat mencapai sebuah standar yang kita tentukan. Tetapi dengan berbagai keterbatasaan karena pandemi, kata dia, seseorang perlu belajar untuk bisa menerima keadaan dan lebih bersyukur.

Baca Juga:  Ketahuan, 3 Zodiak Ini Mudah Gelisah dan Stres

“Tapi bukan berarti pasrah. Hidup dipenuhi dengan berbagai pilihan,” tegas Tara.

Menurut Tara, selama masa pandemi setiap orang dapat memilih untuk mengeluh, bersedih dan menyalahkan situasi. Tapi sebaliknya, setiap orang juga bisa membuat happy choice, bagaimana caranya?

“Dengan menerima keadaan dengan sikap yang positif, menemukan hobi baru, menghubungi teman lama, berhubungan secara virtual, ataupun berbagi dengan orang lain. Saat memasuki masa next normal sekarang ini, jangan lupakan happy choice yang sudah dibuat selama satu tahun ini, dan terus lanjut bersikap positif,” kata Tara.

“Kita bisa memilih untuk melakukan hal positif dan berbagi happy dengan orang lain,” katanya.

Menurut Tara, berbagi tidak harus dalam bentuk materi, tapi bisa juga dalam bentuk senyuman, ucapan, pelukan dan bahkan hal sederhana seperti menanyakan kabar. Ia menjelaskan perilaku berbuat baik dan membantu orang lain akan mengaktifasi mesolimbic system yang bertanggung jawab terhadap bagian reward di otak.

Baca Juga:  Jangan Dicontoh, 3 Zodiak Ini Selalu Merasa Paling Benar

“Sehingga saat berbuat baik pada orang lain, otak akan mengeluarkan kimiawi perasaan happy,” ujar Tara.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari