JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pesona Australia Barat membuat tingkat kunjungan ke negara benua itu terus meningkat tiap tahun. Tourism Western Australia melaporkan bahwa Indonesia menjadi salah satu dari sepuluh negara pemasok wisatawan asing terbesar ke Negeri Kanguru tersebut. Bagi warga Kota Pahlawan, proses pengurusan visa yang tidak ribet menjadi salah satu daya tarik Australia Barat.
“Kalau dari Surabaya hanya butuh waktu sekitar lima jam (penerbangan),” kata Director of Sales and Marketing Monas Tour and Travel Irnaty Fachruddin, Kamis (5/9).
Australia, lanjut dia, adalah negara empat musim yang jaraknya paling dekat dengan Indonesia. Jika dibandingkan dengan penerbangan ke Korea Selatan (Korsel) atau Jepang yang rata-rata 7 dan 6 jam, Australia lebih terjangkau.
Irnaty mengungkapkan, biaya pelesir ke Australia Barat lebih murah. Sebab, biaya penerbangannya tidak sampai Rp 5 juta. Penerbangan ke Korsel dan Jepang dari Surabaya rata-rata di atas Rp 5 juta. Karena itu, dia optimistis tren kunjungan ke Australia Barat akan meningkat lagi tahun ini.
“Ekspektasi kami, tahun ini bisa tumbuh 20 persen,” harap Irnaty dalam Monas Single Exhibition 2019.
Pameran di Fashion Atrium Pakuwon Mall itu berlangsung selama empat hari mulai Kamis. Mendapatkan visa Australia, menurut Irnaty, mudah.
Masa berlakunya pun relatif lama. Yakni, tiga tahun. Selain itu, banyak maskapai yang melayani rute Surabaya-Perth. Mulai maskapai full service sampai low cost carrier.
Tingginya minat pelesir ke Australia terlihat sejak tahun lalu. Dalam satu periode pemasaran, Monas bisa menjual sampai 200 tiket penerbangan dan mengelola lima tur berkelompok.
Country Manager Tourism Western Australia Indonesia Fransiska Pangat menyatakan bahwa di Australia Barat yang paling disukai adalah wisata kuliner.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal