Jumat, 22 November 2024

Renyahnya Citarasa Cakwe Goreng tapi Tak Berminyak di Kota Siak

Resep Warisan Turun-temurun Lebih 20 Tahun

- Advertisement -

Salah satu keistimewaan cakwe buatan Bili, ibu rumah tangga warga Jalan Sutomo adalah, setelah cakwe digoreng, minyak tidak menempel.

Laporan MONANG LUBIS, Siak

- Advertisement -

(RIAUPOS.CO) – Adonan ini memang khusus dan merupakan warisan dari orangtuanya. Disebutkan Bili, dia melanjutkan usaha orang tuanya yang sudah berpulang. “Kami sudah buka pukul 06.00 WIB, setiap harinya,” ungkapnya.

Jualan sampai pukul 10.00 WIB. Lalu dilanjutkan pukul 15.00 sampai pukul 17.00 WIB. Di sela-sela itu, menurut Bili, dia sudah menyiapkan jenis setengah matang. “Untuk jenis setengah matang ini, bisa dibawa untuk bepergian keluar kota,” jelasnya.

Banyak pelanggan yang membawa cakwe setengah matang ini, tak hanya ke Pekanbaru dan Rengat, tapi juga ke kota lainnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Terkadang tanpa Pemasukan

Menurut Bili, cakwe setengah matang bisa tahan sampai satu pekan jika dimasukkan ke dalam lemari pendingin, karena cakwe-nya tidak memakai bahan pengawet.

Campuranya, tepung, air dan bahan rahasia warisan keluarganya. Hal itu pula yang menyebabkan cakwe buatannya tidak berminyak usai digoreng.

Setiap hari Bili dibantu suaminya bernama Aseng. Aseng sangat senang bisa membantu istrinya di samping menjaga toko sembako milik mereka.

“Pelanggan kami sudah banyak.

Dan orang orang sudah tahu harus beli cakwe ke mana jika untuk dibawa sebagai buah tangan,” kata Aseng.

Terkait harga, masih sangat terjangkau. Cakwe dijual dengan harga Rp3.500 satu buah dan dia yakin dengan cita rasa cakwe buatan istrinya Bili.

Baca Juga:  Taman Labuai City Walk, Destinasi Wisata Kuliner Baru Kota Pekanbaru

“Cita rasa dan kualitas cakwe ini tetap kami jaga, sebab kami bangga menjadi penjaga sejarah makanan khas kepulauan ini,” ucap Aseng.(***)

Salah satu keistimewaan cakwe buatan Bili, ibu rumah tangga warga Jalan Sutomo adalah, setelah cakwe digoreng, minyak tidak menempel.

Laporan MONANG LUBIS, Siak

- Advertisement -

(RIAUPOS.CO) – Adonan ini memang khusus dan merupakan warisan dari orangtuanya. Disebutkan Bili, dia melanjutkan usaha orang tuanya yang sudah berpulang. “Kami sudah buka pukul 06.00 WIB, setiap harinya,” ungkapnya.

Jualan sampai pukul 10.00 WIB. Lalu dilanjutkan pukul 15.00 sampai pukul 17.00 WIB. Di sela-sela itu, menurut Bili, dia sudah menyiapkan jenis setengah matang. “Untuk jenis setengah matang ini, bisa dibawa untuk bepergian keluar kota,” jelasnya.

- Advertisement -

Banyak pelanggan yang membawa cakwe setengah matang ini, tak hanya ke Pekanbaru dan Rengat, tapi juga ke kota lainnya.

Baca Juga:  Dikenal sebagai Pekerja Keras dan Pantang Menyerah

Menurut Bili, cakwe setengah matang bisa tahan sampai satu pekan jika dimasukkan ke dalam lemari pendingin, karena cakwe-nya tidak memakai bahan pengawet.

Campuranya, tepung, air dan bahan rahasia warisan keluarganya. Hal itu pula yang menyebabkan cakwe buatannya tidak berminyak usai digoreng.

Setiap hari Bili dibantu suaminya bernama Aseng. Aseng sangat senang bisa membantu istrinya di samping menjaga toko sembako milik mereka.

“Pelanggan kami sudah banyak.

Dan orang orang sudah tahu harus beli cakwe ke mana jika untuk dibawa sebagai buah tangan,” kata Aseng.

Terkait harga, masih sangat terjangkau. Cakwe dijual dengan harga Rp3.500 satu buah dan dia yakin dengan cita rasa cakwe buatan istrinya Bili.

Baca Juga:  Sempat Bagi-Bagi Mesin Air, Menghilang setelah Lihat Penghitungan Suara

“Cita rasa dan kualitas cakwe ini tetap kami jaga, sebab kami bangga menjadi penjaga sejarah makanan khas kepulauan ini,” ucap Aseng.(***)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari