Jumat, 20 September 2024

Fokus Kembangkan Kualitas SDM

SURABAYA (RIAUPOS.CO) — Perekonomian global saat ini melambat dan dibayangi ketidakpastian. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, berbagai negara seperti di Eropa, Amerika, dan Afrika mengantongi pertumbuhan ekonomi di bawah rata-rata dunia.

"Ekonomi dunia sendiri rata-rata tumbuh 3 persen," ujarnya saat memberikan kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, kemarin.

Meski dihadapkan pada tantangan perlambatan ekonomi global, perekonomian Indonesia tetap tumbuh berkualitas. Hal itu tercermin dari growth ekonomi tanah air yang stabil di kisaran 5 persen. Diikuti dengan tingkat inflasi yang rendah dan persepsi iklim investasi yang kian membaik.

Menurut Airlangga, pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut turut memberikan andil bagi kinerja ASEAN yang menjadi satu-satunya kawasan yang mencatatkan pertumbuhan positif. "Perlu diketahui, saat ini kawasan yang paling stabil di dunia adalah ASEAN dan menjadi satu-satunya wilayah dengan pertumbuhan di atas ekonomi dunia," tegasnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Resi Gudang Beras Dimanfaatkan Pertama Kali di Karawang

Mengacu pada berbagai tantangan global, ekonomi Indonesia pada 2020 diprediksi tumbuh 5,3 persen. Dengan angka tersebut, diharapkan bisa terjadi peningkatan produktivitas, investasi yang berkelanjutan, perbaikan pasar tenaga kerja, dan peningkatan kualitas SDM. Demi memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif, pemerintah tengah menjalankan beberapa strategi. Di antaranya, pengembangan SDM yang berkualitas, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi, dan transformasi ekonomi.

Untuk mempersiapkan SDM kompeten pada era Industri 4.0, pemerintah mengusulkan lima strategi pengembangan pendidikan dan pelatihan kejuruan dengan berfokus pada 3 lembaga kejuruan. Yakni, sekolah menengah kejuruan (SMK), balai latihan kerja (BLK), dan politeknikoritas. Menurut dia, lima strategi pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi tersebut meliputi reformasi lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi, akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi, standar kompetensi dan sertifikasi, membakukan model kerja sama sarana dan prasarana dengan industri, serta meningkatkan koordinasi.(jpg)

Baca Juga:  PSR Tingkatkan Produktivitas Perkebunan

SURABAYA (RIAUPOS.CO) — Perekonomian global saat ini melambat dan dibayangi ketidakpastian. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, berbagai negara seperti di Eropa, Amerika, dan Afrika mengantongi pertumbuhan ekonomi di bawah rata-rata dunia.

"Ekonomi dunia sendiri rata-rata tumbuh 3 persen," ujarnya saat memberikan kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, kemarin.

Meski dihadapkan pada tantangan perlambatan ekonomi global, perekonomian Indonesia tetap tumbuh berkualitas. Hal itu tercermin dari growth ekonomi tanah air yang stabil di kisaran 5 persen. Diikuti dengan tingkat inflasi yang rendah dan persepsi iklim investasi yang kian membaik.

Menurut Airlangga, pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut turut memberikan andil bagi kinerja ASEAN yang menjadi satu-satunya kawasan yang mencatatkan pertumbuhan positif. "Perlu diketahui, saat ini kawasan yang paling stabil di dunia adalah ASEAN dan menjadi satu-satunya wilayah dengan pertumbuhan di atas ekonomi dunia," tegasnya.

Baca Juga:  Resi Gudang Beras Dimanfaatkan Pertama Kali di Karawang

Mengacu pada berbagai tantangan global, ekonomi Indonesia pada 2020 diprediksi tumbuh 5,3 persen. Dengan angka tersebut, diharapkan bisa terjadi peningkatan produktivitas, investasi yang berkelanjutan, perbaikan pasar tenaga kerja, dan peningkatan kualitas SDM. Demi memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif, pemerintah tengah menjalankan beberapa strategi. Di antaranya, pengembangan SDM yang berkualitas, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi, dan transformasi ekonomi.

Untuk mempersiapkan SDM kompeten pada era Industri 4.0, pemerintah mengusulkan lima strategi pengembangan pendidikan dan pelatihan kejuruan dengan berfokus pada 3 lembaga kejuruan. Yakni, sekolah menengah kejuruan (SMK), balai latihan kerja (BLK), dan politeknikoritas. Menurut dia, lima strategi pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi tersebut meliputi reformasi lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi, akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi, standar kompetensi dan sertifikasi, membakukan model kerja sama sarana dan prasarana dengan industri, serta meningkatkan koordinasi.(jpg)

Baca Juga:  TVS Akuisisi Norton, Disiapkan untuk Masuk Era Elektrifikasi
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari