JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati membantah kabar tentang adanya investor dari Korea Selatan yang akan berinvestasi di proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Dumai. Kabar tersebut bermula dari pernyataan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
"Belum tahu. Ada beberapa opsi. Kami nanti menyatakan (kepastiannya) kalau sudah ada agreement," tegasnya di Gedung BPH Migas, Jakarta, Senin (30/12).
Ia menyebutkan bahwa sampai saat ini belum ada kerja sama resmi terkait proyek tersebut. Maka dari itu, pihak Pertamina pun terbuka jika ada investor yang tertarik bekerja sama.
Seperti diketahui, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, terdapat kesepakatan yang terjalin antara perusahaan Korea dan Pertamina. Namun, dia tidak menyebutkan perusahaan yang dimaksud.
"Di Dumai yang tadinya dikelola Abu Dhabi tapi dilepas. Akhirnya kita dapat Korea (Selatan)," jelasnya di Jakarta, Jumat (27/12).
Bahkan, disebutkan bahwa nota kesepamahaman telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. "Nanti Awal Januari kami tindaklanjuti lagi. Kami pertemukan investor (Korea) itu ke Pertamina untuk membahas teknis kerja samanya gimana," katanya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati membantah kabar tentang adanya investor dari Korea Selatan yang akan berinvestasi di proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Dumai. Kabar tersebut bermula dari pernyataan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
"Belum tahu. Ada beberapa opsi. Kami nanti menyatakan (kepastiannya) kalau sudah ada agreement," tegasnya di Gedung BPH Migas, Jakarta, Senin (30/12).
- Advertisement -
Ia menyebutkan bahwa sampai saat ini belum ada kerja sama resmi terkait proyek tersebut. Maka dari itu, pihak Pertamina pun terbuka jika ada investor yang tertarik bekerja sama.
Seperti diketahui, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, terdapat kesepakatan yang terjalin antara perusahaan Korea dan Pertamina. Namun, dia tidak menyebutkan perusahaan yang dimaksud.
- Advertisement -
"Di Dumai yang tadinya dikelola Abu Dhabi tapi dilepas. Akhirnya kita dapat Korea (Selatan)," jelasnya di Jakarta, Jumat (27/12).
Bahkan, disebutkan bahwa nota kesepamahaman telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. "Nanti Awal Januari kami tindaklanjuti lagi. Kami pertemukan investor (Korea) itu ke Pertamina untuk membahas teknis kerja samanya gimana," katanya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal