Kamis, 10 April 2025

Permintaan Uang Tunai Capai Rp700 Miliar

(RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia Provinsi Riau mencatat, menjelang Idulfitri tahun ini permintaan uang tunai mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu sebesar Rp4,5 triliun, pada tahun ini, BI menargetkan Rp5,02 triliun, namun realisasinya mencapai Rp5,2 triliun.

Hal ini disampaikan Deputi Kepala Perwakilan BI Riau Bidang Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Manajemen Internal Asral Mashuri, Kamis (28/4). Menurutnya, kenaikannya Rp700 miliar dibandingkan momen Idulfitri tahun lalu.

‘’Kami memprediksi tahun ini keperluan uang tunai jelang Idulfitri mencapai Rp5,02 triliun karena tahun ini ada kebijakan cuti bersama dan diperbolehkannya mudik oleh pemerintah. Tetapi, realisasi di lapangan justru penarikan uang tunai mencapai Rp5,2 triliun. Naik Rp700 miliar dibanding tahun lalu,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Buka Rekening BRK, Bebas Pilih Hadiah Langsung

Asral Mashuri mengakui peningkatan permintaan uang tunai didorong adanya kebijakan dibolehkannya mudik oleh pemerintah dengan memberikan cuti bersama Idulfitri selama 4 hari kerja Sehingga total libur Idulfitri tahun ini selama 10 hari. Meski demikian kenaikan permintaan uang tunai itu disebut dalam tahap wajar dan tidak bergejolak. Bahkan data bank sentral diketahui tendensi aktivitas masyarakat untuk mengambil uang tunai mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Dari laporan yang diterima BI, ada beberapa bank yang menutup layanan mesin ATM-nya karena permintaan uang tunai menurun.(esi)

Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru

 

(RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia Provinsi Riau mencatat, menjelang Idulfitri tahun ini permintaan uang tunai mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu sebesar Rp4,5 triliun, pada tahun ini, BI menargetkan Rp5,02 triliun, namun realisasinya mencapai Rp5,2 triliun.

Hal ini disampaikan Deputi Kepala Perwakilan BI Riau Bidang Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Manajemen Internal Asral Mashuri, Kamis (28/4). Menurutnya, kenaikannya Rp700 miliar dibandingkan momen Idulfitri tahun lalu.

‘’Kami memprediksi tahun ini keperluan uang tunai jelang Idulfitri mencapai Rp5,02 triliun karena tahun ini ada kebijakan cuti bersama dan diperbolehkannya mudik oleh pemerintah. Tetapi, realisasi di lapangan justru penarikan uang tunai mencapai Rp5,2 triliun. Naik Rp700 miliar dibanding tahun lalu,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Riau Pos dan Telkomsel Silaturahmi Virtual

Asral Mashuri mengakui peningkatan permintaan uang tunai didorong adanya kebijakan dibolehkannya mudik oleh pemerintah dengan memberikan cuti bersama Idulfitri selama 4 hari kerja Sehingga total libur Idulfitri tahun ini selama 10 hari. Meski demikian kenaikan permintaan uang tunai itu disebut dalam tahap wajar dan tidak bergejolak. Bahkan data bank sentral diketahui tendensi aktivitas masyarakat untuk mengambil uang tunai mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Dari laporan yang diterima BI, ada beberapa bank yang menutup layanan mesin ATM-nya karena permintaan uang tunai menurun.(esi)

Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Permintaan Uang Tunai Capai Rp700 Miliar

(RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia Provinsi Riau mencatat, menjelang Idulfitri tahun ini permintaan uang tunai mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu sebesar Rp4,5 triliun, pada tahun ini, BI menargetkan Rp5,02 triliun, namun realisasinya mencapai Rp5,2 triliun.

Hal ini disampaikan Deputi Kepala Perwakilan BI Riau Bidang Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Manajemen Internal Asral Mashuri, Kamis (28/4). Menurutnya, kenaikannya Rp700 miliar dibandingkan momen Idulfitri tahun lalu.

‘’Kami memprediksi tahun ini keperluan uang tunai jelang Idulfitri mencapai Rp5,02 triliun karena tahun ini ada kebijakan cuti bersama dan diperbolehkannya mudik oleh pemerintah. Tetapi, realisasi di lapangan justru penarikan uang tunai mencapai Rp5,2 triliun. Naik Rp700 miliar dibanding tahun lalu,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Buka Rekening BRK, Bebas Pilih Hadiah Langsung

Asral Mashuri mengakui peningkatan permintaan uang tunai didorong adanya kebijakan dibolehkannya mudik oleh pemerintah dengan memberikan cuti bersama Idulfitri selama 4 hari kerja Sehingga total libur Idulfitri tahun ini selama 10 hari. Meski demikian kenaikan permintaan uang tunai itu disebut dalam tahap wajar dan tidak bergejolak. Bahkan data bank sentral diketahui tendensi aktivitas masyarakat untuk mengambil uang tunai mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Dari laporan yang diterima BI, ada beberapa bank yang menutup layanan mesin ATM-nya karena permintaan uang tunai menurun.(esi)

Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru

 

(RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia Provinsi Riau mencatat, menjelang Idulfitri tahun ini permintaan uang tunai mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu sebesar Rp4,5 triliun, pada tahun ini, BI menargetkan Rp5,02 triliun, namun realisasinya mencapai Rp5,2 triliun.

Hal ini disampaikan Deputi Kepala Perwakilan BI Riau Bidang Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Manajemen Internal Asral Mashuri, Kamis (28/4). Menurutnya, kenaikannya Rp700 miliar dibandingkan momen Idulfitri tahun lalu.

‘’Kami memprediksi tahun ini keperluan uang tunai jelang Idulfitri mencapai Rp5,02 triliun karena tahun ini ada kebijakan cuti bersama dan diperbolehkannya mudik oleh pemerintah. Tetapi, realisasi di lapangan justru penarikan uang tunai mencapai Rp5,2 triliun. Naik Rp700 miliar dibanding tahun lalu,’’ ujarnya.

Baca Juga:  Pasukan Khusus PLN Siap Jaga Pasokan Listrik

Asral Mashuri mengakui peningkatan permintaan uang tunai didorong adanya kebijakan dibolehkannya mudik oleh pemerintah dengan memberikan cuti bersama Idulfitri selama 4 hari kerja Sehingga total libur Idulfitri tahun ini selama 10 hari. Meski demikian kenaikan permintaan uang tunai itu disebut dalam tahap wajar dan tidak bergejolak. Bahkan data bank sentral diketahui tendensi aktivitas masyarakat untuk mengambil uang tunai mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Dari laporan yang diterima BI, ada beberapa bank yang menutup layanan mesin ATM-nya karena permintaan uang tunai menurun.(esi)

Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari