(RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia Provinsi Riau mencatat, menjelang Idulfitri tahun ini permintaan uang tunai mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu sebesar Rp4,5 triliun, pada tahun ini, BI menargetkan Rp5,02 triliun, namun realisasinya mencapai Rp5,2 triliun.
Hal ini disampaikan Deputi Kepala Perwakilan BI Riau Bidang Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Manajemen Internal Asral Mashuri, Kamis (28/4). Menurutnya, kenaikannya Rp700 miliar dibandingkan momen Idulfitri tahun lalu.
‘’Kami memprediksi tahun ini keperluan uang tunai jelang Idulfitri mencapai Rp5,02 triliun karena tahun ini ada kebijakan cuti bersama dan diperbolehkannya mudik oleh pemerintah. Tetapi, realisasi di lapangan justru penarikan uang tunai mencapai Rp5,2 triliun. Naik Rp700 miliar dibanding tahun lalu,’’ ujarnya.
Asral Mashuri mengakui peningkatan permintaan uang tunai didorong adanya kebijakan dibolehkannya mudik oleh pemerintah dengan memberikan cuti bersama Idulfitri selama 4 hari kerja Sehingga total libur Idulfitri tahun ini selama 10 hari. Meski demikian kenaikan permintaan uang tunai itu disebut dalam tahap wajar dan tidak bergejolak. Bahkan data bank sentral diketahui tendensi aktivitas masyarakat untuk mengambil uang tunai mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Dari laporan yang diterima BI, ada beberapa bank yang menutup layanan mesin ATM-nya karena permintaan uang tunai menurun.(esi)
Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru
(RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia Provinsi Riau mencatat, menjelang Idulfitri tahun ini permintaan uang tunai mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu sebesar Rp4,5 triliun, pada tahun ini, BI menargetkan Rp5,02 triliun, namun realisasinya mencapai Rp5,2 triliun.
Hal ini disampaikan Deputi Kepala Perwakilan BI Riau Bidang Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Manajemen Internal Asral Mashuri, Kamis (28/4). Menurutnya, kenaikannya Rp700 miliar dibandingkan momen Idulfitri tahun lalu.
- Advertisement -
‘’Kami memprediksi tahun ini keperluan uang tunai jelang Idulfitri mencapai Rp5,02 triliun karena tahun ini ada kebijakan cuti bersama dan diperbolehkannya mudik oleh pemerintah. Tetapi, realisasi di lapangan justru penarikan uang tunai mencapai Rp5,2 triliun. Naik Rp700 miliar dibanding tahun lalu,’’ ujarnya.
Asral Mashuri mengakui peningkatan permintaan uang tunai didorong adanya kebijakan dibolehkannya mudik oleh pemerintah dengan memberikan cuti bersama Idulfitri selama 4 hari kerja Sehingga total libur Idulfitri tahun ini selama 10 hari. Meski demikian kenaikan permintaan uang tunai itu disebut dalam tahap wajar dan tidak bergejolak. Bahkan data bank sentral diketahui tendensi aktivitas masyarakat untuk mengambil uang tunai mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Dari laporan yang diterima BI, ada beberapa bank yang menutup layanan mesin ATM-nya karena permintaan uang tunai menurun.(esi)
- Advertisement -
Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru