Jumat, 5 Juli 2024

Impor Mobil CBU di Batam Turun Drastis

BATAM (RIAUPOS.CO) – Impor mobil Completely Build Up (CBU) terus menurun hingga semester pertama 2019 dibanding tiga tahun sebelumnya. Semester pertama 2019, jumlah impornya baru mencapai 227 unit.

“Angkanya turun jauh jika dibandingkan dengan tahun 2016 lalu, dimana jumlah impor mobil CBU mencapai 596 unit,” sebut Kasubdit Humas BP Batam Yudi Haripurdaja, Sabtu (28/9/2019).

- Advertisement -

Sejak 2016, jumlahnya terus menurun. Pada 2017, impor mobil CBU turun menjadi 330 unit. Dan pada 2018, hanya sedikit mengalami kenaikan, yakni 335 unit.
Jumlah ratusan unit mobil CBU yang masuk beberapa tahun ini sangat jauh jika dibandingkan dengan impor CBU pada 2012, dimana ada 1.429 pengajuan impor.

Tahun 2013, ada 1.265 peng-ajuan impor, 2014 ada 1.077 pengajuan impor, 2015 ada 964 pengajuan impor, dan pada 2016 ada 596 pengajuan impor.

Baca Juga:  Airlangga Optimistis Ekonomi Kuartal I di Atas 5 Persen

Sejak 2012 hingga 2018, ada 23 importir yang ikut bermain dalam pasar mobil CBU.

- Advertisement -

Adapun ke-23 importir tersebut antara lain Ganda Nusantara Persada, TC Subaru, Toyota Astra Motor, Megah Jaya Perkasa, Centri Japri Auto, Indo Auto Trade, Eurasia Auto Dinamika, Arnada Pratama Indonesia, Jaya Auto Central, Garuda Mataram Motor, Ford Motor Indonesia, Duwin Motor Indonesia T Eight Gallery, Oriental Komobindo Bahtera, KIA Indonesia Motor, Wahana Varia Motorindo, Surya Sejahtera Otomotif, Inti Jaya Cemerlang dan Eurokars Motor Indonesia.

Namun, sejak 2012 hingga 2018, hanya Ganda Nusantara Persada, Toyota Astra Motor dan Eurasia Auto Dinamika yang masih rutin mengajukan kuota mobil impor, meskipun jumlahnya terus menurun.

Bahkan dari 23 importir yang aktif mengimpor mobil sejak 2012, pada 2018 hanya tinggal lima importir.

Baca Juga:  Jepang, Cina dan Indonesia Tinggalkan Dolar AS dalam Transaksi

Pada 2012, Ganda mengajukan kuota impor untuk 430 mobil CBU. Jumlahnya terus naik turun dalam rentang 2012 hingga 2016. Pada 2017, mereka hanya mengimpor 240 mobil CBU. Tahun ini, mereka hanya bisa mengimpor sekitar 30 unit mobil CBU.

Begitu juga dengan Toyota Astra. Pada 2012, mereka mengimpor 300 unit mobil. Namun, mulai 2015 hingga 2018, Toyota hanya mengimpor mobil di bawah 50 unit. Bahkan pada 2018, hanya sekitar 10 unit.

Lalu bagaimana dengan perusahaan lain? Banyak importir lain yang menyetop impor mobil CBU dan fokus mengalihkan bisnisnya ke sektor yang lain. Namun, ada juga yang tutup atau gulung tikar seperti Ford pada 2016 silam.

Ini juga bisa dilihat semakin sepinya mobil CBU yang mengaspal di jalanan Batam saat ini.

Sumber: Batampos.co.id

Editor: E Sulaiman

BATAM (RIAUPOS.CO) – Impor mobil Completely Build Up (CBU) terus menurun hingga semester pertama 2019 dibanding tiga tahun sebelumnya. Semester pertama 2019, jumlah impornya baru mencapai 227 unit.

“Angkanya turun jauh jika dibandingkan dengan tahun 2016 lalu, dimana jumlah impor mobil CBU mencapai 596 unit,” sebut Kasubdit Humas BP Batam Yudi Haripurdaja, Sabtu (28/9/2019).

Sejak 2016, jumlahnya terus menurun. Pada 2017, impor mobil CBU turun menjadi 330 unit. Dan pada 2018, hanya sedikit mengalami kenaikan, yakni 335 unit.
Jumlah ratusan unit mobil CBU yang masuk beberapa tahun ini sangat jauh jika dibandingkan dengan impor CBU pada 2012, dimana ada 1.429 pengajuan impor.

Tahun 2013, ada 1.265 peng-ajuan impor, 2014 ada 1.077 pengajuan impor, 2015 ada 964 pengajuan impor, dan pada 2016 ada 596 pengajuan impor.

Baca Juga:  CCAI Bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 Desa Sukanegara Tingkatkan Kewaspadaan Masyarakat

Sejak 2012 hingga 2018, ada 23 importir yang ikut bermain dalam pasar mobil CBU.

Adapun ke-23 importir tersebut antara lain Ganda Nusantara Persada, TC Subaru, Toyota Astra Motor, Megah Jaya Perkasa, Centri Japri Auto, Indo Auto Trade, Eurasia Auto Dinamika, Arnada Pratama Indonesia, Jaya Auto Central, Garuda Mataram Motor, Ford Motor Indonesia, Duwin Motor Indonesia T Eight Gallery, Oriental Komobindo Bahtera, KIA Indonesia Motor, Wahana Varia Motorindo, Surya Sejahtera Otomotif, Inti Jaya Cemerlang dan Eurokars Motor Indonesia.

Namun, sejak 2012 hingga 2018, hanya Ganda Nusantara Persada, Toyota Astra Motor dan Eurasia Auto Dinamika yang masih rutin mengajukan kuota mobil impor, meskipun jumlahnya terus menurun.

Bahkan dari 23 importir yang aktif mengimpor mobil sejak 2012, pada 2018 hanya tinggal lima importir.

Baca Juga:  Wujudkan Terang di Aceh Tengah dan Bener Meriah, PLN Tingkatkan Keandalan Listrik

Pada 2012, Ganda mengajukan kuota impor untuk 430 mobil CBU. Jumlahnya terus naik turun dalam rentang 2012 hingga 2016. Pada 2017, mereka hanya mengimpor 240 mobil CBU. Tahun ini, mereka hanya bisa mengimpor sekitar 30 unit mobil CBU.

Begitu juga dengan Toyota Astra. Pada 2012, mereka mengimpor 300 unit mobil. Namun, mulai 2015 hingga 2018, Toyota hanya mengimpor mobil di bawah 50 unit. Bahkan pada 2018, hanya sekitar 10 unit.

Lalu bagaimana dengan perusahaan lain? Banyak importir lain yang menyetop impor mobil CBU dan fokus mengalihkan bisnisnya ke sektor yang lain. Namun, ada juga yang tutup atau gulung tikar seperti Ford pada 2016 silam.

Ini juga bisa dilihat semakin sepinya mobil CBU yang mengaspal di jalanan Batam saat ini.

Sumber: Batampos.co.id

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari