PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lompatan besar UMKM ke kanal digital di era post normal terus meningkat. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI), 19 juta UMKM telah memasuki ekosistem digital.
Untuk mencapai target pemerintah 30 juta UMKM onboarding digital pada 2024, JNE kembali menghadirkan JNE Ngajak Online 2022 bertajuk Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Pekanbaru.
Branch Manager JNE Pekanbaru Mandra mengatakan, melalui acara ini, pihaknya ingin mengajak UMKM berkolaborasi agar bersama mampu menghidupkan perekonomian Indonesia.
"Jadi hari Senin kemarin kami mengadakan agenda ini, di mana ini Pekanbaru merupakan kota ke-22 dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2022 – Goll..Aborasi Bisnis Online yang pada tahun 2021 telah dilakukan di 60 kota di seluruh Indonesia. Setelah Kota Pekanbaru, gelaran road show ini akan kembali hadir di Kota Madiun pada 28 Juni 2022," jelasnya, Rabu (29/6/2022).
Selain itu, dikatakannya saat ini JNE memiliki banyak jaringan di Riau termasuk 100 agen dan lebih dari 19 cabang dan kantor perwakilan.
"Melalui seluruh cabang yang tersebar, kami siap mengantar paket ke seluruh Riau sesuai dengan tagline JNE, Connecting Happiness," kata Mandra.
Mendukung kegiatan UMKM di kanal digital, Mandra menambahkan pihaknya mengadakan seminar gratis. Selain itu, dengan memberikan layanan gratis jemput akan menjangkau semua wilayah Pekanbaru.
"Tidak hanya itu, kami juga menyediakan layanan e-fulfillment atau pergudangan," ujar Mandra.
Dalam gelaran tersebut, dari pelaku UMKM turut hadir Indiana Owner Emak CW Sunita dan Owner Jingga Oleh-oleh Utari Ferniadi membagikan kiat-kiat sukses bangkit di era pandemi.
Berdiri sejak 2019, Jingga Oleh Oleh berfokus pada penjualan oleh-oleh khas Riau dan makanan beku. Meski masih tergolong muda, Utari Ferniadi telah mengalami sepak terjang dalam bisnisnya, termasuk kehilangan omzet hingga 80 persen saat pandemi. Hal ini yang melatarbelakangi Tari untuk berinovasi melalui kanal digital.
“Saat itu kami mulai menjual oleh-oleh, makanan frozen food, snack, dan bahkan souvenir. Strategi kami adalah menambah variasi produk. Untuk memperkenalkan produk tersebut, kami aktif menggunakan media sosial," ujar Tari.
Penurunan omzet saat pandemi juga dialami oleh ​​ Owner Emak CW Indiana Sunita.
"Ini memerlukan pemanfaatan media sosial yang lebih baik. Kami mulai masuk ke marketplace, TikTok, dan Instagram. Media sosial banyak berkontribusi membantu Emak CW mengingat posisi kami yang tidak berada di lokasi strategis," imbuhnya.
Bagi Tari dan Indi, pemanfaatan media sosial di era ini memerankan peran penting bagi kelangsungan bisnis.
“75 persen hasil penjualan kami dari media sosial, sementara 25 persen dari toko offline," ujar Indi.
Selain itu, turut hadir aplikasi Roket Indonesia yang saat ini banyak digemari pegiat UMKM di berbagai kota untuk pengantaran instan. Tak hanya gesit, aplikasi ini juga membolehkan penggunanya mengantar paket ke beberapa tempat dalam satu pesanan.
Aplikasi ini telah mencapai lebih dari 34 ribu transaksi setiap bulannya yang 68 persen di antaranya merupakan pengantaran makanan. Head of Roket Indonesia Luthfi Safitri Zein menuturkan, saat pihaknya membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak.
"Kami pernah bekerja sama dengan Kopi Kenangan, Benings, dan sudah memasuki aplikasi seperti Superkios," pungkasnya.
Laporan: Mujawaroh Annafi (Pekanbaru)
Editor: Edwar Yaman