Rabu, 23 April 2025
spot_img

Program Mulai Desember 2024 hingga Akhir 2026

Gasifikasi Sasar 27 Pembangkit Listrik Diesel

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – KEMENTRIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya menarik minat investor untuk terlibat dalam program gasifikasi pembangkit listrik PT PLN (Persero). Karena itu, Kementerian ESDM bersama Kementerian BUMN dan PLN tengah membahas strategi pada program yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dan efisiensi pada penyediaan tenaga listrik.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menjelaskan, program konversi pembangkit diesel ke gas (gasifikasi) ini akan memberikan manfaat yang besar bagi negara dan juga memenuhi keperluan dalam negeri. Melalui gasifikasi, penggunaan BBM dapat dikurangi sekaligus meningkatkan energi bersih. ’’Program ini direncanakan menyasar 27 pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) dengan kapasitas total sekitar 2.269 mw,’’ ujarnya di Jakarta, Sabtu (27/1).

Baca Juga:  Epson Gelar Gathering Rutin dengan Netizen

Jisman memerinci, total kapasitas tersebut terdiri atas 25 PLTMG eksisting yang telah beroperasi dengan total 999 mw, 1 PLTMG dalam tahap konstruksi dengan total 120 mw, serta 1 PLTMG Kluster Huadi yang masih perencanaan dan memiliki kapasitas 1.150 mw.

Dia menyebutkan beberapa keuntungan pembangkit listrik menggunakan gas. Antara lain, mengurangi impor minyak untuk menjaga neraca perdagangan, memberikan kontribusi nilai tambah dan multiplier effect bagi ekonomi rakyat di daerah, memenuhi komitmen Paris Agreement, serta pemenuhan target bauran energi dalam kebijakan energi nasional.

Jisman menjelaskan, program gasifikasi tersebut dikelompokkan di antaranya menjadi Kluster Kalimantan, Kluster Sulawesi-Maluku-Huadi, Kluster Nusa Tenggara, Kluster Papua Utara, dan Kluster Papua Selatan.

Baca Juga:  GoFood Rilis Fitur Baru yang Menarik, Mau Tahu?

’’Kementerian ESDM terus memonitor progres pelaksanaan proyek dan mengoordinasikan kebutuhan gas oleh PLN yang akan bertambah seiring selesainya proyek gasifikasi pada PLTMG tersebut secara bertahap mulai Desember 2024 hingga akhir 2026,’’ katanya.(dee/dio/esi)

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – KEMENTRIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya menarik minat investor untuk terlibat dalam program gasifikasi pembangkit listrik PT PLN (Persero). Karena itu, Kementerian ESDM bersama Kementerian BUMN dan PLN tengah membahas strategi pada program yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dan efisiensi pada penyediaan tenaga listrik.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menjelaskan, program konversi pembangkit diesel ke gas (gasifikasi) ini akan memberikan manfaat yang besar bagi negara dan juga memenuhi keperluan dalam negeri. Melalui gasifikasi, penggunaan BBM dapat dikurangi sekaligus meningkatkan energi bersih. ’’Program ini direncanakan menyasar 27 pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) dengan kapasitas total sekitar 2.269 mw,’’ ujarnya di Jakarta, Sabtu (27/1).

Baca Juga:  PLN Sukses Gelar PLN Electric Run 2024, Ajak Masyarakat Kurangi Emisi Karbon

Jisman memerinci, total kapasitas tersebut terdiri atas 25 PLTMG eksisting yang telah beroperasi dengan total 999 mw, 1 PLTMG dalam tahap konstruksi dengan total 120 mw, serta 1 PLTMG Kluster Huadi yang masih perencanaan dan memiliki kapasitas 1.150 mw.

Dia menyebutkan beberapa keuntungan pembangkit listrik menggunakan gas. Antara lain, mengurangi impor minyak untuk menjaga neraca perdagangan, memberikan kontribusi nilai tambah dan multiplier effect bagi ekonomi rakyat di daerah, memenuhi komitmen Paris Agreement, serta pemenuhan target bauran energi dalam kebijakan energi nasional.

Jisman menjelaskan, program gasifikasi tersebut dikelompokkan di antaranya menjadi Kluster Kalimantan, Kluster Sulawesi-Maluku-Huadi, Kluster Nusa Tenggara, Kluster Papua Utara, dan Kluster Papua Selatan.

Baca Juga:  Persyaratan Konversi BRK Syariah Sudah Terpenuhi

’’Kementerian ESDM terus memonitor progres pelaksanaan proyek dan mengoordinasikan kebutuhan gas oleh PLN yang akan bertambah seiring selesainya proyek gasifikasi pada PLTMG tersebut secara bertahap mulai Desember 2024 hingga akhir 2026,’’ katanya.(dee/dio/esi)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Program Mulai Desember 2024 hingga Akhir 2026

Gasifikasi Sasar 27 Pembangkit Listrik Diesel

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – KEMENTRIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya menarik minat investor untuk terlibat dalam program gasifikasi pembangkit listrik PT PLN (Persero). Karena itu, Kementerian ESDM bersama Kementerian BUMN dan PLN tengah membahas strategi pada program yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dan efisiensi pada penyediaan tenaga listrik.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menjelaskan, program konversi pembangkit diesel ke gas (gasifikasi) ini akan memberikan manfaat yang besar bagi negara dan juga memenuhi keperluan dalam negeri. Melalui gasifikasi, penggunaan BBM dapat dikurangi sekaligus meningkatkan energi bersih. ’’Program ini direncanakan menyasar 27 pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) dengan kapasitas total sekitar 2.269 mw,’’ ujarnya di Jakarta, Sabtu (27/1).

Baca Juga:  PLN Sukses Gelar PLN Electric Run 2024, Ajak Masyarakat Kurangi Emisi Karbon

Jisman memerinci, total kapasitas tersebut terdiri atas 25 PLTMG eksisting yang telah beroperasi dengan total 999 mw, 1 PLTMG dalam tahap konstruksi dengan total 120 mw, serta 1 PLTMG Kluster Huadi yang masih perencanaan dan memiliki kapasitas 1.150 mw.

Dia menyebutkan beberapa keuntungan pembangkit listrik menggunakan gas. Antara lain, mengurangi impor minyak untuk menjaga neraca perdagangan, memberikan kontribusi nilai tambah dan multiplier effect bagi ekonomi rakyat di daerah, memenuhi komitmen Paris Agreement, serta pemenuhan target bauran energi dalam kebijakan energi nasional.

Jisman menjelaskan, program gasifikasi tersebut dikelompokkan di antaranya menjadi Kluster Kalimantan, Kluster Sulawesi-Maluku-Huadi, Kluster Nusa Tenggara, Kluster Papua Utara, dan Kluster Papua Selatan.

Baca Juga:  Sambut Ramadan, PLN UIP Sumbagteng Perkuat Sinergi dan Kolaborasi dengan Kejati Riau

’’Kementerian ESDM terus memonitor progres pelaksanaan proyek dan mengoordinasikan kebutuhan gas oleh PLN yang akan bertambah seiring selesainya proyek gasifikasi pada PLTMG tersebut secara bertahap mulai Desember 2024 hingga akhir 2026,’’ katanya.(dee/dio/esi)

Laporan JPG, Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – KEMENTRIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya menarik minat investor untuk terlibat dalam program gasifikasi pembangkit listrik PT PLN (Persero). Karena itu, Kementerian ESDM bersama Kementerian BUMN dan PLN tengah membahas strategi pada program yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dan efisiensi pada penyediaan tenaga listrik.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menjelaskan, program konversi pembangkit diesel ke gas (gasifikasi) ini akan memberikan manfaat yang besar bagi negara dan juga memenuhi keperluan dalam negeri. Melalui gasifikasi, penggunaan BBM dapat dikurangi sekaligus meningkatkan energi bersih. ’’Program ini direncanakan menyasar 27 pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) dengan kapasitas total sekitar 2.269 mw,’’ ujarnya di Jakarta, Sabtu (27/1).

Baca Juga:  PLN Kontrol Keamanan Kelistrikan Saat Banjir

Jisman memerinci, total kapasitas tersebut terdiri atas 25 PLTMG eksisting yang telah beroperasi dengan total 999 mw, 1 PLTMG dalam tahap konstruksi dengan total 120 mw, serta 1 PLTMG Kluster Huadi yang masih perencanaan dan memiliki kapasitas 1.150 mw.

Dia menyebutkan beberapa keuntungan pembangkit listrik menggunakan gas. Antara lain, mengurangi impor minyak untuk menjaga neraca perdagangan, memberikan kontribusi nilai tambah dan multiplier effect bagi ekonomi rakyat di daerah, memenuhi komitmen Paris Agreement, serta pemenuhan target bauran energi dalam kebijakan energi nasional.

Jisman menjelaskan, program gasifikasi tersebut dikelompokkan di antaranya menjadi Kluster Kalimantan, Kluster Sulawesi-Maluku-Huadi, Kluster Nusa Tenggara, Kluster Papua Utara, dan Kluster Papua Selatan.

Baca Juga:  Epson Gelar Gathering Rutin dengan Netizen

’’Kementerian ESDM terus memonitor progres pelaksanaan proyek dan mengoordinasikan kebutuhan gas oleh PLN yang akan bertambah seiring selesainya proyek gasifikasi pada PLTMG tersebut secara bertahap mulai Desember 2024 hingga akhir 2026,’’ katanya.(dee/dio/esi)

Laporan JPG, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari