JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit produktif mencapai Rp40,7 triliun atau sekitar 74 persen dari total dana SAL (Saldo Anggaran Lebih) pemerintah yang ditempatkan sebesar Rp55 triliun. Dana tersebut berhasil disalurkan hanya dalam waktu 15 hari per akhir September 2025.
Direktur Commercial Banking Bank Mandiri, Totok Priyambodo, mengatakan penyaluran dana itu dilakukan secara cepat namun tetap terarah ke lebih dari 15 sektor strategis nasional, termasuk sektor-sektor yang mendukung ketahanan pangan dan energi.
“Amanah tersebut kami tunaikan dengan menjangkau sektor-sektor yang berperan penting dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional,” ujar Totok dalam Paparan Kinerja Kuartal III 2025 di Jakarta, Senin (27/10).
Penyaluran kredit ini difokuskan pada sektor berorientasi ekspor, padat karya, dan UMKM, yang diharapkan mampu menopang pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Totok menjelaskan, dana SAL pemerintah tersebut telah tersalurkan secara efektif kepada lebih dari 24 ribu pelaku usaha UMKM di seluruh Indonesia. Selain itu, kredit produktif juga diarahkan ke perkebunan dan ketahanan pangan, hilirisasi sumber daya alam, energi terbarukan, layanan kesehatan, manufaktur, hingga kawasan industri.
Penyaluran kredit Bank Mandiri juga menjangkau 37 provinsi di Indonesia, dengan tetap mengedepankan strategi pertumbuhan ekosistem bisnis yang sehat agar kualitas aset tetap terjaga.
“Melalui penyaluran yang terarah ini, Bank Mandiri berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan daya saing ekspor, sekaligus memperluas penciptaan lapangan kerja,” jelas Totok.
Ia menegaskan bahwa seluruh proses penyaluran kredit dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan pelaporan transparan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.(JPG)



