Senin, 7 April 2025
spot_img

Tingkatkan Wirausahawan dengan Ekonomi Digital

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Berdasarkan data Nikkei, upaya pemerintah menangani pandemi Covid-19 berdampak terhadap kinerja perekonomian. Pada kuartal II-2021, Indonesia berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,16 persen. Sektor dalam pemulihan saat ini adalah industri, transportasi, retail, akomodasi, pertanian, hingga perumahan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa strategi yang diterapkan adalah dengan menumbuhkan kepercayaan konsumen dan keringanan pajak, terutama sektor otomotif dan properti. Menurut dia, tantangan saat ini sebenarnya adalah demografi Indonesia yang kebanyakan dari Generasi Z dan milenial yang melek digital. 

"Ini tentu tantangan. Bonus demografi adalah kunci pertumbuhan Indonesia di masa mendatang," ujarnya, dalam acara The 1st International Conference on Humanities and Social Sciences (ICHSS) 2021, Rabu (27/10).

Baca Juga:  Cara Trading Mudah dan Bikin Untung yang Patut Dicoba

Airlangga menambahkan, hal tersebut perlu menjadi perhatian. Karena, ekonomi digital Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara. "Ini peluang bagi anak muda, tak terkecuali mahasiswa, untuk melakukan bisnis digital, seperti financial technology, e-commerce, layanan kesehatan digital, education technology, hingga health tech," jelasnya.

Airlangga menyebutkan bahwa mahasiswa saat ini adalah digital talent dan entrepreneur masa depan. "Saya berharap jumlah entrepreneurs kita dapat tumbuh hingga 5 persen dari seluruh populasi. Saat ini rasionya masih sangat rendah, yaitu 3,5 persen," tegasnya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menambahkan, peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan mendorong jumlah dan daya saing  pelaku usaha. Indonesia mempunyai potensi besar untuk melahirkan pengusaha-pengusaha baru baik di kota-kota besar maupun di daerah. "Sehingga, hal itu  mampu mendongkrak perekonomian nasional lebih baik lagi," ujarnya.

Baca Juga:  XL Axiata Luncurkan Solusi Akses Sehat untuk RME

Menurut Arsjad, perubahan mental dan pendidikan untuk membuat seseorang bisa sukses menjadi pengusaha.(agf/dio/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Berdasarkan data Nikkei, upaya pemerintah menangani pandemi Covid-19 berdampak terhadap kinerja perekonomian. Pada kuartal II-2021, Indonesia berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,16 persen. Sektor dalam pemulihan saat ini adalah industri, transportasi, retail, akomodasi, pertanian, hingga perumahan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa strategi yang diterapkan adalah dengan menumbuhkan kepercayaan konsumen dan keringanan pajak, terutama sektor otomotif dan properti. Menurut dia, tantangan saat ini sebenarnya adalah demografi Indonesia yang kebanyakan dari Generasi Z dan milenial yang melek digital. 

"Ini tentu tantangan. Bonus demografi adalah kunci pertumbuhan Indonesia di masa mendatang," ujarnya, dalam acara The 1st International Conference on Humanities and Social Sciences (ICHSS) 2021, Rabu (27/10).

Baca Juga:  Leasing Bisa Tarik Kendaraan Debitur Nakal tanpa Pengadilan

Airlangga menambahkan, hal tersebut perlu menjadi perhatian. Karena, ekonomi digital Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara. "Ini peluang bagi anak muda, tak terkecuali mahasiswa, untuk melakukan bisnis digital, seperti financial technology, e-commerce, layanan kesehatan digital, education technology, hingga health tech," jelasnya.

Airlangga menyebutkan bahwa mahasiswa saat ini adalah digital talent dan entrepreneur masa depan. "Saya berharap jumlah entrepreneurs kita dapat tumbuh hingga 5 persen dari seluruh populasi. Saat ini rasionya masih sangat rendah, yaitu 3,5 persen," tegasnya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menambahkan, peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan mendorong jumlah dan daya saing  pelaku usaha. Indonesia mempunyai potensi besar untuk melahirkan pengusaha-pengusaha baru baik di kota-kota besar maupun di daerah. "Sehingga, hal itu  mampu mendongkrak perekonomian nasional lebih baik lagi," ujarnya.

Baca Juga:  Smartfren Berikan Gratis Akses Facebook untuk Pelanggan

Menurut Arsjad, perubahan mental dan pendidikan untuk membuat seseorang bisa sukses menjadi pengusaha.(agf/dio/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Tingkatkan Wirausahawan dengan Ekonomi Digital

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Berdasarkan data Nikkei, upaya pemerintah menangani pandemi Covid-19 berdampak terhadap kinerja perekonomian. Pada kuartal II-2021, Indonesia berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,16 persen. Sektor dalam pemulihan saat ini adalah industri, transportasi, retail, akomodasi, pertanian, hingga perumahan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa strategi yang diterapkan adalah dengan menumbuhkan kepercayaan konsumen dan keringanan pajak, terutama sektor otomotif dan properti. Menurut dia, tantangan saat ini sebenarnya adalah demografi Indonesia yang kebanyakan dari Generasi Z dan milenial yang melek digital. 

"Ini tentu tantangan. Bonus demografi adalah kunci pertumbuhan Indonesia di masa mendatang," ujarnya, dalam acara The 1st International Conference on Humanities and Social Sciences (ICHSS) 2021, Rabu (27/10).

Baca Juga:  Kebun Tandun Perkuat Sinergisitas

Airlangga menambahkan, hal tersebut perlu menjadi perhatian. Karena, ekonomi digital Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara. "Ini peluang bagi anak muda, tak terkecuali mahasiswa, untuk melakukan bisnis digital, seperti financial technology, e-commerce, layanan kesehatan digital, education technology, hingga health tech," jelasnya.

Airlangga menyebutkan bahwa mahasiswa saat ini adalah digital talent dan entrepreneur masa depan. "Saya berharap jumlah entrepreneurs kita dapat tumbuh hingga 5 persen dari seluruh populasi. Saat ini rasionya masih sangat rendah, yaitu 3,5 persen," tegasnya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menambahkan, peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan mendorong jumlah dan daya saing  pelaku usaha. Indonesia mempunyai potensi besar untuk melahirkan pengusaha-pengusaha baru baik di kota-kota besar maupun di daerah. "Sehingga, hal itu  mampu mendongkrak perekonomian nasional lebih baik lagi," ujarnya.

Baca Juga:  XL Axiata Luncurkan Solusi Akses Sehat untuk RME

Menurut Arsjad, perubahan mental dan pendidikan untuk membuat seseorang bisa sukses menjadi pengusaha.(agf/dio/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Berdasarkan data Nikkei, upaya pemerintah menangani pandemi Covid-19 berdampak terhadap kinerja perekonomian. Pada kuartal II-2021, Indonesia berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,16 persen. Sektor dalam pemulihan saat ini adalah industri, transportasi, retail, akomodasi, pertanian, hingga perumahan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa strategi yang diterapkan adalah dengan menumbuhkan kepercayaan konsumen dan keringanan pajak, terutama sektor otomotif dan properti. Menurut dia, tantangan saat ini sebenarnya adalah demografi Indonesia yang kebanyakan dari Generasi Z dan milenial yang melek digital. 

"Ini tentu tantangan. Bonus demografi adalah kunci pertumbuhan Indonesia di masa mendatang," ujarnya, dalam acara The 1st International Conference on Humanities and Social Sciences (ICHSS) 2021, Rabu (27/10).

Baca Juga:  Smartfren Berikan Gratis Akses Facebook untuk Pelanggan

Airlangga menambahkan, hal tersebut perlu menjadi perhatian. Karena, ekonomi digital Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara. "Ini peluang bagi anak muda, tak terkecuali mahasiswa, untuk melakukan bisnis digital, seperti financial technology, e-commerce, layanan kesehatan digital, education technology, hingga health tech," jelasnya.

Airlangga menyebutkan bahwa mahasiswa saat ini adalah digital talent dan entrepreneur masa depan. "Saya berharap jumlah entrepreneurs kita dapat tumbuh hingga 5 persen dari seluruh populasi. Saat ini rasionya masih sangat rendah, yaitu 3,5 persen," tegasnya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menambahkan, peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan dengan mendorong jumlah dan daya saing  pelaku usaha. Indonesia mempunyai potensi besar untuk melahirkan pengusaha-pengusaha baru baik di kota-kota besar maupun di daerah. "Sehingga, hal itu  mampu mendongkrak perekonomian nasional lebih baik lagi," ujarnya.

Baca Juga:  RUPS Rombak Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Pegadaian

Menurut Arsjad, perubahan mental dan pendidikan untuk membuat seseorang bisa sukses menjadi pengusaha.(agf/dio/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari