Kamis, 10 April 2025

Garuda Catat Laba Bersih Capai 19,73 Juta Dolar AS

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT Garuda Indonesia (Tbk) menunjukkan peningkatan kerja pada kuartal I 2019 dengan membukukan laba bersih sebesar 19,73 juta dolar AS. Perolehan laba tersebut meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya yang merugi 64,27 juta dolar AS. Dengan pertumbuhan positif maskapai di Q1-2019 tersebut, Garuda Indonesia optimistis tren kinerja maskapai kejdepannya akan terus tumbuh positif.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal mengatakan, kinerja positif Garuda Indonesia sepanjang kuartal 1 2019 tersebut turut ditunjang oleh lini pendapatan layanan penerbangan berjadwal sebesar 924,93 juta dolar AS, tumbuh sebesar 11,6 persen dibandingkan periode yang sama di kuartal I – 2018 sebesar 828.49 juta dolar AS. Selain itu, Garuda juga mencatatkan pertumbuhan signifikan pada kinerja pendapatan usaha lainnya sebesar 27,5 persen dengan pendapatan mencapai 171,8 juta dolar AS.

Baca Juga:  9 Juta Perangkat Android Terinfeksi Malware

''Sejalan dengan membaiknya kinerja Q1-2019 tersebut, kami juga optimis hal tersebut berlanjut hingga Q2 dan Q3 mengingat fundamental perseroan yang semakin membaik. Kami yakin dapat menjaga tren kinerja positif yang kami proyeksikan akan terus berlanjut hingga akhir tahun kinerja 2019,'' papar Fuad dalam siaran tertulisnya, Jumat (26/7/2019).
Siaran tertulis juga terkait hasil putusan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar laporan keuangan Garuda Indonesia 2018 (''LKT 2018'') perlu disajikan ulang (restatement), serta menindaklanjuti putusan Bursa Efek Indonesia (BEI) agar laporan keuangan Q1 2019 (“LK Q1'') Garuda Indonesia juga disajikan ulang.

Pada hari ini, Jumat (26/7/2019), Garuda Indonesia melaksanakan public expose restatement LKT 2018 dan LK Q1 2019 sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk menjalankan seluruh hasil putusan yang dimaksud.

Baca Juga:  JNE Raih Indonesia Best 50 CSR Courier Service Category 2024

Fuad menyatakan bahwa restatement (penyajian ulang) laporan laba rugi periode buku 2018 dan LK Q1 2019 ini merupakan bentuk tindak lanjut perusahaan atas hasi putusan regulator terkait laporan kinerja keuangan perseroan.

''Dalam penyanyian laporan restatement tersebut kami telah melaksanakan korespondensi dengan OJK dan stakeholder lainnya dalam memastikan kesesuaian aturan dan prinsip compliance,'' kata Fuad.

Fuad menegaskan bahwa dengan penyajian ulang laporan keuangan ini tidak ada rasio-rasio yang dilanggar, dan restatement ini memperoleh pendapat ''Wajar Tanpa Modifikasian''.(mg7)

Sumber: JPNN.com
Editor: Fopin A Sinaga

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT Garuda Indonesia (Tbk) menunjukkan peningkatan kerja pada kuartal I 2019 dengan membukukan laba bersih sebesar 19,73 juta dolar AS. Perolehan laba tersebut meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya yang merugi 64,27 juta dolar AS. Dengan pertumbuhan positif maskapai di Q1-2019 tersebut, Garuda Indonesia optimistis tren kinerja maskapai kejdepannya akan terus tumbuh positif.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal mengatakan, kinerja positif Garuda Indonesia sepanjang kuartal 1 2019 tersebut turut ditunjang oleh lini pendapatan layanan penerbangan berjadwal sebesar 924,93 juta dolar AS, tumbuh sebesar 11,6 persen dibandingkan periode yang sama di kuartal I – 2018 sebesar 828.49 juta dolar AS. Selain itu, Garuda juga mencatatkan pertumbuhan signifikan pada kinerja pendapatan usaha lainnya sebesar 27,5 persen dengan pendapatan mencapai 171,8 juta dolar AS.

Baca Juga:  Sinergitas PLN UIP Sumbagteng dengan Kantor Imigrasi Pekanbaru

''Sejalan dengan membaiknya kinerja Q1-2019 tersebut, kami juga optimis hal tersebut berlanjut hingga Q2 dan Q3 mengingat fundamental perseroan yang semakin membaik. Kami yakin dapat menjaga tren kinerja positif yang kami proyeksikan akan terus berlanjut hingga akhir tahun kinerja 2019,'' papar Fuad dalam siaran tertulisnya, Jumat (26/7/2019).
Siaran tertulis juga terkait hasil putusan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar laporan keuangan Garuda Indonesia 2018 (''LKT 2018'') perlu disajikan ulang (restatement), serta menindaklanjuti putusan Bursa Efek Indonesia (BEI) agar laporan keuangan Q1 2019 (“LK Q1'') Garuda Indonesia juga disajikan ulang.

Pada hari ini, Jumat (26/7/2019), Garuda Indonesia melaksanakan public expose restatement LKT 2018 dan LK Q1 2019 sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk menjalankan seluruh hasil putusan yang dimaksud.

Baca Juga:  Auto Show Xhibition di Mal SKA, Series Elite Limited Edition Paling Dicari

Fuad menyatakan bahwa restatement (penyajian ulang) laporan laba rugi periode buku 2018 dan LK Q1 2019 ini merupakan bentuk tindak lanjut perusahaan atas hasi putusan regulator terkait laporan kinerja keuangan perseroan.

''Dalam penyanyian laporan restatement tersebut kami telah melaksanakan korespondensi dengan OJK dan stakeholder lainnya dalam memastikan kesesuaian aturan dan prinsip compliance,'' kata Fuad.

Fuad menegaskan bahwa dengan penyajian ulang laporan keuangan ini tidak ada rasio-rasio yang dilanggar, dan restatement ini memperoleh pendapat ''Wajar Tanpa Modifikasian''.(mg7)

Sumber: JPNN.com
Editor: Fopin A Sinaga

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Garuda Catat Laba Bersih Capai 19,73 Juta Dolar AS

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT Garuda Indonesia (Tbk) menunjukkan peningkatan kerja pada kuartal I 2019 dengan membukukan laba bersih sebesar 19,73 juta dolar AS. Perolehan laba tersebut meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya yang merugi 64,27 juta dolar AS. Dengan pertumbuhan positif maskapai di Q1-2019 tersebut, Garuda Indonesia optimistis tren kinerja maskapai kejdepannya akan terus tumbuh positif.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal mengatakan, kinerja positif Garuda Indonesia sepanjang kuartal 1 2019 tersebut turut ditunjang oleh lini pendapatan layanan penerbangan berjadwal sebesar 924,93 juta dolar AS, tumbuh sebesar 11,6 persen dibandingkan periode yang sama di kuartal I – 2018 sebesar 828.49 juta dolar AS. Selain itu, Garuda juga mencatatkan pertumbuhan signifikan pada kinerja pendapatan usaha lainnya sebesar 27,5 persen dengan pendapatan mencapai 171,8 juta dolar AS.

Baca Juga:  9 Juta Perangkat Android Terinfeksi Malware

''Sejalan dengan membaiknya kinerja Q1-2019 tersebut, kami juga optimis hal tersebut berlanjut hingga Q2 dan Q3 mengingat fundamental perseroan yang semakin membaik. Kami yakin dapat menjaga tren kinerja positif yang kami proyeksikan akan terus berlanjut hingga akhir tahun kinerja 2019,'' papar Fuad dalam siaran tertulisnya, Jumat (26/7/2019).
Siaran tertulis juga terkait hasil putusan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar laporan keuangan Garuda Indonesia 2018 (''LKT 2018'') perlu disajikan ulang (restatement), serta menindaklanjuti putusan Bursa Efek Indonesia (BEI) agar laporan keuangan Q1 2019 (“LK Q1'') Garuda Indonesia juga disajikan ulang.

Pada hari ini, Jumat (26/7/2019), Garuda Indonesia melaksanakan public expose restatement LKT 2018 dan LK Q1 2019 sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk menjalankan seluruh hasil putusan yang dimaksud.

Baca Juga:  AET Travel Jajaki Kerja Sama dengan Riau Pos

Fuad menyatakan bahwa restatement (penyajian ulang) laporan laba rugi periode buku 2018 dan LK Q1 2019 ini merupakan bentuk tindak lanjut perusahaan atas hasi putusan regulator terkait laporan kinerja keuangan perseroan.

''Dalam penyanyian laporan restatement tersebut kami telah melaksanakan korespondensi dengan OJK dan stakeholder lainnya dalam memastikan kesesuaian aturan dan prinsip compliance,'' kata Fuad.

Fuad menegaskan bahwa dengan penyajian ulang laporan keuangan ini tidak ada rasio-rasio yang dilanggar, dan restatement ini memperoleh pendapat ''Wajar Tanpa Modifikasian''.(mg7)

Sumber: JPNN.com
Editor: Fopin A Sinaga

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT Garuda Indonesia (Tbk) menunjukkan peningkatan kerja pada kuartal I 2019 dengan membukukan laba bersih sebesar 19,73 juta dolar AS. Perolehan laba tersebut meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya yang merugi 64,27 juta dolar AS. Dengan pertumbuhan positif maskapai di Q1-2019 tersebut, Garuda Indonesia optimistis tren kinerja maskapai kejdepannya akan terus tumbuh positif.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal mengatakan, kinerja positif Garuda Indonesia sepanjang kuartal 1 2019 tersebut turut ditunjang oleh lini pendapatan layanan penerbangan berjadwal sebesar 924,93 juta dolar AS, tumbuh sebesar 11,6 persen dibandingkan periode yang sama di kuartal I – 2018 sebesar 828.49 juta dolar AS. Selain itu, Garuda juga mencatatkan pertumbuhan signifikan pada kinerja pendapatan usaha lainnya sebesar 27,5 persen dengan pendapatan mencapai 171,8 juta dolar AS.

Baca Juga:  Kolaborasi dengan Rumah Zakat, Bayar Ziswaf Kini Bisa di JNE

''Sejalan dengan membaiknya kinerja Q1-2019 tersebut, kami juga optimis hal tersebut berlanjut hingga Q2 dan Q3 mengingat fundamental perseroan yang semakin membaik. Kami yakin dapat menjaga tren kinerja positif yang kami proyeksikan akan terus berlanjut hingga akhir tahun kinerja 2019,'' papar Fuad dalam siaran tertulisnya, Jumat (26/7/2019).
Siaran tertulis juga terkait hasil putusan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar laporan keuangan Garuda Indonesia 2018 (''LKT 2018'') perlu disajikan ulang (restatement), serta menindaklanjuti putusan Bursa Efek Indonesia (BEI) agar laporan keuangan Q1 2019 (“LK Q1'') Garuda Indonesia juga disajikan ulang.

Pada hari ini, Jumat (26/7/2019), Garuda Indonesia melaksanakan public expose restatement LKT 2018 dan LK Q1 2019 sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk menjalankan seluruh hasil putusan yang dimaksud.

Baca Juga:  Auto Show Xhibition di Mal SKA, Series Elite Limited Edition Paling Dicari

Fuad menyatakan bahwa restatement (penyajian ulang) laporan laba rugi periode buku 2018 dan LK Q1 2019 ini merupakan bentuk tindak lanjut perusahaan atas hasi putusan regulator terkait laporan kinerja keuangan perseroan.

''Dalam penyanyian laporan restatement tersebut kami telah melaksanakan korespondensi dengan OJK dan stakeholder lainnya dalam memastikan kesesuaian aturan dan prinsip compliance,'' kata Fuad.

Fuad menegaskan bahwa dengan penyajian ulang laporan keuangan ini tidak ada rasio-rasio yang dilanggar, dan restatement ini memperoleh pendapat ''Wajar Tanpa Modifikasian''.(mg7)

Sumber: JPNN.com
Editor: Fopin A Sinaga

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari