PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Asian Agri terus menunjukkan dukungannya untuk mewujudkan pertumbuhan inklusif di desa-desa seputar operasional perusahaan khususnya di Riau, Sumatra Utara, dan Jambi. Salah satunya melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan, yaitu Asian Agri 2030.
"Asian Agri 2030 adalah strategi bisnis jangka panjang selama sepuluh (10) tahun ke depan untuk memastikan keberlangsungan bisnis agar sejalan dengan filosofi bisnis grup perusahaan yaitu 5Cs, Good for Community, Country, Climate, Customer, dan Company. Salah satu pilar dari target 2030 Asian Agri adalah pertumbuhan inklusif, yakni mengembangkan UMKM," ujar Manager Sustainability Operation & CSR Asian Agri Putu Grhyate Yonata Aksa, Selasa (24/5).
Untuk itu ragam kegiatan pun dilakukan oleh Asian Agri yang merupakan bagian dari Grup Royal Golden Eagle, salah satunya dengan melakukan pelatihan UMKM bagi para pelaku UMKM di desa-desa seputar operasional perusahaan yaitu Riau, Jambi dan Sumatera Utara.
Adapun pelatihan yang mengusung tema "UMKM Naik Kelas" dilakukan dengan mendatangkan narasumber dari Rumah Tamadun, yang sejak tahun 2017 sudah aktif menghasilkan produk-produk UMKM seperti produk-produk dari lidi limbah sawit , seperti tas, piring, kotak tisu dan lainya. "Harapan kami dengan pelatihan UMKM yang akan kami lakukan, nantinya bisa mengembangkan wawasan, keterampilan, serta pemasaran para pelaku UMKM di desa-desa agar UMKM binaan Asian Agri bisa naik kelas. Baik itu, dari unsur kualitas, kuantitas serta perluasan pemasaran produk," imbuh Putu didampingi Eko Budi Christyanto, Koordinator CSR Asian Agri Wilayah Riau.(anf)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Asian Agri terus menunjukkan dukungannya untuk mewujudkan pertumbuhan inklusif di desa-desa seputar operasional perusahaan khususnya di Riau, Sumatra Utara, dan Jambi. Salah satunya melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan, yaitu Asian Agri 2030.
"Asian Agri 2030 adalah strategi bisnis jangka panjang selama sepuluh (10) tahun ke depan untuk memastikan keberlangsungan bisnis agar sejalan dengan filosofi bisnis grup perusahaan yaitu 5Cs, Good for Community, Country, Climate, Customer, dan Company. Salah satu pilar dari target 2030 Asian Agri adalah pertumbuhan inklusif, yakni mengembangkan UMKM," ujar Manager Sustainability Operation & CSR Asian Agri Putu Grhyate Yonata Aksa, Selasa (24/5).
- Advertisement -
Untuk itu ragam kegiatan pun dilakukan oleh Asian Agri yang merupakan bagian dari Grup Royal Golden Eagle, salah satunya dengan melakukan pelatihan UMKM bagi para pelaku UMKM di desa-desa seputar operasional perusahaan yaitu Riau, Jambi dan Sumatera Utara.
Adapun pelatihan yang mengusung tema "UMKM Naik Kelas" dilakukan dengan mendatangkan narasumber dari Rumah Tamadun, yang sejak tahun 2017 sudah aktif menghasilkan produk-produk UMKM seperti produk-produk dari lidi limbah sawit , seperti tas, piring, kotak tisu dan lainya. "Harapan kami dengan pelatihan UMKM yang akan kami lakukan, nantinya bisa mengembangkan wawasan, keterampilan, serta pemasaran para pelaku UMKM di desa-desa agar UMKM binaan Asian Agri bisa naik kelas. Baik itu, dari unsur kualitas, kuantitas serta perluasan pemasaran produk," imbuh Putu didampingi Eko Budi Christyanto, Koordinator CSR Asian Agri Wilayah Riau.(anf)